Unsur-Unsur Teks Cerita Inspiratif Jenis Fiksi yang Tepat
paket-wisatabromo.com-Unsur-unsur teks cerita inspiratif jenis fiksi yang tepat merupakan materi pelajaran bagi peserta didik SMP MTs kelas 9 semester 2.
Berdasarkan Kurikulum 2013, materi Unsur-unsur teks cerita inspiratif jenis fiksi yang tepat ini tergolong ke dalam aspek pengetahuan.
Aspek pengetahuan adalah aspek yang ada di dalam materi pembelajaran untuk menambah wawasan siswa di suatu bidang.
Di dalam Kurikulum 2013, terutama di dalam materi pembelajaran terdapat materi yang dirampingkan dan materi yang ditambahkan.
Dari sisi pengetahuan bahasa, materi Unsur-unsur teks cerita inspiratif jenis fiksi yang tepat tergolong ke dalam aspek berbahasa yang reseptif.
Aspek berbahasa reseptif adalah kemampuan untuk memahami bahasa lisan yang didengar atau dibaca.
Kemampuan ini bersifat sebagai input atau masukan. Contohnya yaitu saat anak mendengarkan dan mengikuti instruksi seperti “Ayo kita pahami unsur-unsur teks cerita inspiratif jenis fiksi”
Peserta didik SMP MTs kelas 9 semester 2 diharapkan dapat menguasai materi ini.
Pada umumnya, penguasaan terhadap suatu materi itu ditandai dengan perolehan nilai minimal mencapai KKM.
Untuk membantu peserta didik SMP MTs kelas 9 semester 2 ini, pada kesempatan yang baik ini akan dibagikan mengenai Unsur-unsur teks cerita inspiratif jenis fiksi yang tepat. Semoga bisa dimanfaatkan untuk bahan belajar, ya.
Unsur-Unsur Teks Cerita Inspiratif Jenis Fiksi yang Tepat
Seperti telah dibahas pada artikel sebelumnya, bahwa jenis teks cerita inspiratif itu ada dua, yaitu teks inspiratif jenis fiksi dan nonfiksi.
Teks inspiratif jenis fiksi adalah teks cerita inspiratif yang menceritakan kisah fiksi atau khayal.
Biasanya menggunakan tokoh dan latar secara rekaan. Misalnya fabel, legenda, dll.
Contoh:
Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia.
Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air.
Ditaburkannya garam itu ke dalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..”, ujar Pak tua itu.
“Pahit. Pahit sekali”, jawab sang tamu, sambil meludah ke samping. Pak Tua itu, sedikit tersenyum.
Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya.
Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu.
Teks inspiratif jenis nonfiksi adalah teks cerita inspiratif yang menceritakan peristiwa nyata, dengan tokoh dan latar yang sebenarnya. Dalam dunia nyata, tokoh dan latar itu benar-benar ada.
Contoh
Biografi B.J. Habibi
B.J. Habibie adalah salah satu tokoh panutan dan menjadi kebanggaan bagi banyak orang di Indonesia. Beliau adalah Presiden ketiga Republik Indonesia. Nama dan gelar lengkapnya Prof. DR (HC). Ing. Dr.Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie.
Beliau dilahirkan di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA.Tuti Marini Puspowardojo.
Habibie menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 dan dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal.
Habibi menjadi yatim sejak bapaknya yang meninggal dunia pada 3 September 1950 karena terkena serangan jantung.
Setelah ayahya meninggal, ibunya menjual rumah dan kendaraannya kemudian pindah ke Bandung bersama anak-anaknya.
Ibunya membanting tulang membiayai kehidupan anak-anaknya. Masa kecil Habibie dilalui bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan.
Sifat tegas dan selalu memegang prinsip yang diyakini telah ditunjukkan Habibie sejak kanak-kanak.
Habibie yang punya kegemaran menunggang kuda dan membaca, ini dikenal sangat cerdas sejak masih menduduki Sekolah Dasar.
Habibie kemudian menuntut ilmu di Gouvernments Middlebare School.
Di SMA, beliau kecerdasan dan prestasinya tampak menonjol, terutama dalam pelajaran eksakta.
Pada artikel kali ini khusus akan dibahas mengenai unsur-unsur teks cerita inspiratif jenis fiksi.
Yuniawan (2014) menyebutkan ada enam unsur-unsur dalam teks cerita inspiratif yaitu: (1) tema, (2) alur, (3) karakter (penokohan), (4) waktu, (5) konflik, (6) sudut pandang.
Berikut merupakan penjabaran setiap unsur dan implementasinya dalam buku yang akan dikembangkan oleh penulis.
1. Tema
Tema adalah suatu perumusan dari topik yang akan dijadikan landasan pembicaraan dan tujuan yang akan dicapai melalui topik tadi (Keraf 2004).
Sejalan dengan Nurgiantoro (2013) yang menyatakan bahwa tema sesuatu yang menjadi dasar cerita sehingga berkaitan dengan pengalaman kehidupan.
Yuniawan (2014) mengungkapkan bahwa tema dalam karangan narasi adalah gambaran umum mengenai suatu hal yang akan diceritakan.
2. Alur
Alur adalah kaitan antarperistiwa yang dikisahkan secara linear sehingga akan mempermudah pemahaman terhadap cerita yang ditampilkan (Nurgiantoro, 2013).
Selanjutnya, menurut Yuniawan (2014) alur mengatur bagaimana
tindakan-tindakan harus bertalian satu sama lain.
Bagaimana suatu insiden mempunyai hubungan dengan insiden yang lain.
Bagaimana tokoh-tokoh harus digambarkan dan berperan dalam tindakan-tindakan itu.
Dan bagaimana situasi dan perasaan karakter (tokoh) yang terlibat dalam tindakan itu yang terikat dalam suatu kesatuan waktu.
3. Karakter (penokohan)
Cara mengungkapkan sebuah karakter dapat dilakukan melalui
pernyataanpernyataan langsung, peristiwa-peristiwa melalui pidato, percakapan, melalui monolog batin, tanggapan atas pernyataan atau perbuatan dari karakter lain, dan melalui kiasan atau sindiran-sindiran (Yuniawan, 2014)
4. Waktu
Suatu perbuatan atau suatu tindak-tanduk selalu terjadi dalam waktu.
Gerak laju suatu peristiwa selalu dihitung dari suatu titik waktu tertentu menuju ke suatu titik waktu yang lain (Yuniawan, 2014).
Menurut Nurgiantoro (2013) waktu dalam teks fiksi adalah urutan peristiwa yang ditampilkan dengan mendasarkan diri pada logika bahwa pembaca mampu menentukan peristiwa mana yang terjadi terlebih dahulu terlepas dari penempatannya di awal, di tengah, atau di akhir.
5. Konflik
Narasi disusun dari rangkaian tindak-tanduk yang bertalian dengan sebuah makna.
Makna ini hampir selalu muncul dari suatu pertikaian atau konflik
kekuatan-kekuatan yang merangsang perhatian kita untuk melihat bagaimana situasi itu akan diselesaikan (Yuniawan, 2014).
Sejalan dengan Nurgiantoro (2013) konflik dapat terjadi secara konflik internal yakni konflik antara tokoh dengan dirinya sendiri dan konflik eksternal yakni antara tokoh dengan tokoh
lain.
Baca:
- Cara Menyusun Cerita Inspiratif Menurut Buku Bahasa Indonesia Kelas 9
- Pola Pengembangan Teks Cerita Inspiratif dan Contohnya yang Tepat
6. Sudut Pandang
Menurut Yuniawan (2014) mengungkapkan sudut pandang dalam narasi menyatakan bagaimana fungsi seorang pengisah (narator) dalam sebuah narasi.
Apakah ia mengambil bagian langsung dalam seluruh rangkaian kejadian (yaitu sebagai partisipan), atau sebagai pengamat (observer) terhadap objek dari seluruh aksi atau tindak-tanduk dalam narasi.
Sejalan dengan Nurgiantoro (2013) yang mengungkapkan bahwa sudut pandang adalah cara atau pandangan yang mendeskripsikan antara tiap persona.
Demikianlah pembahasan mengenai unsur-unsur teks cerita inspiratif jenis fiksi yang tepat. Semoga bermanfaat.