Begini Cara Mengatasi Anak Gemar Melempar Barang Kesayangannya

Begini Cara Mengatasi Anak Gemar Melempar Barang Kesayangannya

paket-wisatabromo.com- Anak Moms mulai menginjak usia 3 tahun, dan punya kebiasaan melemparkan barang kesayangannya? Jangan cemas, artikel ini berusahan memberikan solusinya.

Anak usia 2-3 tahun memang mulai belajar melempar. Tapi, anehnya barang yang sering dilemparkan adalah barang kesayangannya. Seperti boneka rusa, dan mainan lainnya.

Setiap hari, boneka Rusa disayang-sayang. Bahkan dibelai-belai. Tapi tidak lama kemudian dilemparkannya jauh-jauh. Hal seperti itu terjadi hampir setiap hari. Dengan tanpa merasa bersalah, boneka dilemparkan begitu saja.

Melempar barang yang dilakukan anak merupakan tantangan tersendiri bagi orang tua, terutama bagi Moms. Perilaku anak seperti ini pada umumnya dilakukan ketika anak marah atau tertekan.

Tapi, bagi anak tertentu melemparkan barang kesayangannya bukan karena marah atau tertekan. Anak justru ingin menunjukkan kemampuan bahwa dia bisa melakukan sesuatu. Dia bisa melemparkan barang kepada orang lain.

Dia merasa bangga bisa melakukan lemparan. Buktinya malah dia tertawa setelah melemparkan barang kesangannya. Anak belum tahu akibat lemparan yang dilakukannya. Padahal bisa berbahaya bagi orang lain dan bagi barang yang dilemparkannya.

Ketahuilah Moms, mari kita berpikir jernih dari sudut pandang anak. Apa yang dilakukan anak adalah salah satu upayanya mengekspresikan perasaannya dan itu wajar. Namun, jika perilaku melemparnya sudah berlebihan, wajarlah jika Moms berusaha mencari solusi untuk hal yang satu ini.

Begini Cara Mengatasi Anak Gemar Melempar Barang Kesayangannya

Terkadang kita berpikir, Moms tidak boleh memberi empati atas perilaku anak ini. Siapa yang tidak kesal melihat mainannya dijadikan permainan asyik lempar-melempar. Moms juga tentu sebal kan, saat lego atau potongan puzzle berantakan? Tak heran jika beberapa Moms spontan bereaksi dengan berteriak atau memarahi anak.

Tapi sesungguhnya respon emosional Moms itu bukan respon yang diharapkan anak, lho, Moms. Jika Moms ingin anak berubah di kemudian hari, jangan sekali-kali membentak, mengomel, apalagi memberi hukuman pada anak. Coba Moms pelajari dulu apa penyebab Anak gemar melempar-lempar barang.

Penyebab Anak gemar melempar barang

Karena senang

Anak melempar barang hanya karena senang. Dia merasa ada sensasi tersendiri ketika barang dilempar. Dia tahu dengan melempar barang, dia akan mendapat banyak perhatian, khususnya dari Moms.

Sedang belajar

Anak sedang belajar mengembangkan skill motoriknya dengan menggunakan jari-jemari dan melempar barang lewat jemarinya tersebut. Dia juga mengembangkan koordinasi tangan-mata saat melempar. Itu sebabnya Anak senang sekali mencoba kemampuannya tersebut.

Keterbatasan skill Anak

Anak melakukan melempar-lempar barang itu karena keterbatasan skill-nya. Moms, Anak memang sudah mengerti beberapa hal tapi tetap saja mereka memiliki keterbatasan dalam segi kognitif dan emosionalnya, situasi yang menantang, rasa lelah, atau rasa lapar.

Karena itulah mereka mencari cara untuk bisa mengekspresikan apa yang sedang dirasakannya. Anak juga sedang meminta perhatian Moms, salah satunya dengan melempar barang.

Begini Cara Mengatasi Anak Gemar Melempar Barang Kesayangannya

Rasa Ingin tahu

Mungkin Anak Moms melempar barang karena keingintahuannya yang besar. Dalam beberapa hal, Anak seperti ilmuwan kecil. Setuju, kan, Moms? Mereka selalu saja ingin tahu. Salah satunya dengan melempar.

Anak ingin tahu akan seperti apa sebuah benda jika dilempar, bagaimana proses melempar, sekaligus bagaimana rasanya melempar barang. Anak suka hal-hal yang diulang karena dia sedang bereksperimen dan mengembangkan pemahaman sebab-akibat atas tindakannya.

Gravitasi

Anak sedang mempelajari mengapa barang jika dilempar selalu ke bawah, tidak pernah ke atas. Dia belum paham teori gravitasi, namun dia sudah mampu mengobservasi efeknya. Misalnya ketika melempar bola, pasti bola memantul. Namun ketika melempar buah, buahnya langsung jatuh.

Cara Mengatasi Anak Gemar Melempar Barang Kesayangannya

Ketika anak memasuki usia bawah tiga tahun alasan ia melempar barang bisa meningkat. Memperoleh perhatian Moms masih menjadi alasan yang terbesar.

Moms perlu tahu, tindakan melempar barang sebagai perilaku agresi atau melepas perasaan marah dan frustasi bisa mulai muncul di usia sekitar 18 bulan. Ini menjadi waktu di mana Moms perlu mengatasi masalah ini dan menghentikan perilaku melempar barang.

Setelah memahami penyebabnya, kini saatnya Moms mencari solusi atas perilaku melempar barang Anak Moms. Berikut beberapa Cara mengatasinya.

Begini Cara Mengatasi Anak Gemar Melempar Barang Kesayangannya

Ajak Anak Bermain Lempar Tangkap Bola

Bermain lempar dan tangkap bola merupakan salah mengalihkan kegemaran anak melempar. Cara ini mempunyai fungsi ganda. Selain mengalihkan kegemaran melempar barang, bermain lempar tangkap juga merupakan satu cara melatih otot tangan anak.

Alat yang di perlukan dalam permainan ini adalah bola plastik dan peluit. Cara bermain juga mudah. Anak dan Moms berdiri atau duduk berhadapan. Moms dan anak berperan sebagai pelempar dan penangkap secara bergantian.

Kegiatan ini bermanfaat memperkuat otot tangan dan kaki. Selain itu, kegiatan lempar tangkap juga bisa melatih konsentrasi, dan melatih koordinasi antara mata, tangan dan kaki.

Buat Permainan Melempar

Agar permainan melempar anak terarah, cobalah buat games memasukkan kantong karton ke dalam keranjang atau main lempar batu ke kolam. Anak pasti senang, apalagi jika Moms ikut bermain bersamanya. Selain itu, anak juga bisa belajar bahwa melempar itu boleh asal dilakukan di tempat dan waktu yang tepat.

Lihat dari Sudut Pandang Anak

Pahamilah bahwa anak mungkin sedang frustrasi, marah, lelah, takut, atau justru sedang bereksperimen. Dengan memahami perasaannya, Moms akan merespon tindakan tersebut dengan penuh kasih sayang, tidak dengan hukuman atau kemarahan.

Beri Keteladanan yang baik

Meminta Anak untuk tidak melempar barang tidak akan efektif jika Moms sendiri masih suka marah sambil melempar-lempar benda. Anak membutuhkan keteladan dari Moms dan anggota keluarga yang lain.

Dalam melakukan pekerjaan sehari-hari, baiknya tidak ada barang yang dilemparkan. Lakukanlah cara menyimpan dan meletakan barang dengan cara tidak dilemparkan. Sebab akan ditiru anak.

Begini Cara Mengatasi Anak Gemar Melempar Barang Kesayangannya

Gunakan kata-kata yang mudah dipahami anak

Jika ingin memberi penjelasan, beri penjelasan yang mudah dimengerti Anak. Gunakan kata-kata keseharian. Kata-kata singkat tapi mudah dimengerti anak sesuai usianya. Beri tahu dengan kata-kata yang menyentuh hatinya.

Misalnya, Moms mengatakan dengan singkat, “Boneka rusa ini buat mainan, ia sakit kalau dilemparkan. Tangan Adek buat menolong Dedek Rusa.”

Ajari Anak Memahami Akibat Melempar

Beri tahu anak bahwa melemparkan barang apalagi barang kesayangannya akan berakibat buruk. Misalnya barang akan menjadi rusak, bisa juga pecah, bahkan bisa merusak barang lainnya.

Jika mainannya menjadi rusak, maka sudah tidak bisa dipakai lagi. Memang, sebelum anak berusia 5 tahun akan sulit bagi dia memahami dari sudut pandang yang berbeda. Namun, dengan latihan yang rutin, skill sosial anak akan cepat berkembang.

Bereskan Mainan Bersama-sama

Setelah semua mainan dilempar dan ruangan berantakan, saatnya Moms mengajak Anak membereskan mainan bersama-sama. Jangan membebaninya dengan membereskan semua mainan sendiri.

Untuk ukuran anak di bawah lima tahun, apalagi di bawah tiga tahun, membereskan mainan sendiri sangat memberatkan. Buat aktivitas membereskan ini menyenangkan dengan beberapa trik, misalnya lomba mengambil balok dan menaruhnya di keranjang penyimpanan mainan.

Begini Cara Mengatasi Anak Gemar Melempar Barang Kesayangannya

Tidak Bereaksi

Anak merupakan pencari perhatian. Untuk menghindari mendorong perilaku ini, lakukan yang terbaik dengan bersikap tenang. Ambil barang yang dilempar dan simpan kembali di tempatnya.

Konsisten dengan ucapan yang Moms gunakan, dan pastikan menggunakan kata yang mengindikasikan apa yang Moms inginkan, jangan ucapkan frase seperti, “Kita tidak melempar mainan,” yang mengindikasikan apa yang Moms tidak inginkan terjadi.

Dengan tidak mengembalikan mainan ke anak, Moms mengajarkan anak setelah dilempar, mainan tidak akan kembali lagi ke tangannya. Ia akan belajar ini dengan cepat.

Bicara pada anak yang lebih besar tentang kenapa penting untuk tidak bereaksi ketika adik melempar mainan. Kadang anak yang lebih besar menjadi terpancing untuk melakukan hal yang sama karena menganggapnya sebagai hiburan. Buat rencana untuk tetap tenang dan tidak bereaksi ketika Anak melempar mainan. Buat tantangan untuk melihat siapa yang bisa jadi paling tenang.

Temani Anak Saat Makan

Anak biasanya suka melempar-lempar makanannya. Karena itu, duduklah di sampingnya ketika makan sehingga ketika anak akan melempar, Moms bisa segera mencegahnya. Agar anak tidak membuang-buang banyak makanan, sebaiknya Moms memberikan porsi sedikit. Jika kurang, barulah Moms menambahkannya.

Beri Alternatif

Begitu anak tampak akan melempar barang, segera alihkan dengan mengajaknya mengeksplorasi hal-hal yang disukainya. Moms bisa minta anak menghentikan melempar barang yang tidak boleh dilempar dengan mengajaknya melembar barang yang boleh dilempar, seperti bola serta spon.

Ajak anak bermain bola. Melempar atau menendang bola jadi cara untuk mengembangkan koordinasi mata dan tangan, keterampilan motorik, dan sekaligus cara untuk menghabiskan quality time bersama.

Begini Cara Mengatasi Anak Gemar Melempar Barang Kesayangannya

Keranjang bola basket mini juga jadi cara untuk menyalurkan keinginan anak melempar barang. Di luar rumah, biarkan anak melempar spon berisi air ke tembok halaman sebagai aktivitas menyenangkan tapi tetap membolehkan anak melembar barang.

Dengan membolehkan anak melempar barang yang tepat, Moms bisa menjelaskan kepadanya kenapa tidak baik bila melempar sepatu, makanan, mainan, dan benda lain yang tidak sesuai untuk dilempar.

Prioritaskan “korban”

Jika ada yang terluka karena lemparan barang Anak, segera datangi “korban” dan bantu dia. Dengan begitu, anak Moms akan belajar bagaimana Moms memperlakukan “korban” dengan penuh kasih sayang sekaligus mengajarinya bahwa perilaku buruk tidak akan menarik perhatian Moms.

Pastikan Barang-barang tidak Bisa Dilempar Anak

Moms juga bisa membuat anak berhenti melempar barang dengan membuat barang-barang tersebut sulit dilempar:

Gunakan karet penghisap pada piring dan mangkuk lalu tempelkan pada meja. Cara ini juga akan mencegah insiden tumpah akibat dilempar.

Moms bisa cegah anak melempar makanan dengan meletakkan makanan porsi Anak di piring anak. Moms bisa tambahkan makanan bila ia sudah memakan makanan yang ada di piringnya.

Cegah anak melempar mainan ketika berada di stroller atau car seat dengan mengikatkan mainan pada tali.

Bila anak menggunakan dot, Moms bisa gunakan kalung untuk dotnya. Tapi pastikan keamanannya untuk menghindari bahaya tersedak atau tercekik.

baca Juga:

Anak Bertingkah, Haruskah Marah? Inilah 10 Cara Jaga Emosi

10 Cara Penting Melatih Anak Mengendalikan Emosi di Era New Normal

Inilah Cara Tepat Mengendalikan Balita yang Aktif Berlebihan

Begini Cara Mengatasi Anak Gemar Melempar Barang Kesayangannya

Lakukan Tindakan yang Tepat

Melempar barang bisa jadi di luar kendali terutama ketika anak melempar barang pada teman atau ketika ia marah. Tindakan ini tidak bisa ditoleransi.

Meski mengingatkan anak dengan mengatakan, “Kita tidak melempar mobil-mobilan, balok, atau boneka,” yang memang perlu dilakukan, juga penting untuk mengetahui alasan anak melakukannya, yang biasanya karena marah.

Mengungkapkan kemarahan dengan melempar barang bukan kebiasaan baik. Anak perlu tahu ini, lebih cepat lebih baik. Ketika anak melempar makanan ke Moms karena protes atau melempar mainan ke teman karena marah, Moms perlu bertindak tepat.

Demikianlah Moms pembahasan mengenai cara mengatasi anak gemar melempar barang kesayangannya. Semoga bermanfaat. Sampai jumpa pada artikel berikutnya.

Referensi: dari Berbagai Sumber.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *