Dua Teknik Melukiskan Tokoh dalam Cerita yang Tepat

Dua Teknik Melukiskan Tokoh dalam Cerita yang Tepat

paket-wisatabromo.com – Salah satu unsur intrinsik cerpen adalah tokoh dan penokohannya. Penokohan adalah cara pengarang melukiskan tokoh cerita. hal yang dilukiskan bisa keadaan lahir maupun batin tokoh cerita.

Pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai Dua teknik melukiskan tokoh cerita. Tokoh cerita harus dilukiskan dengan wajar.

Tokoh cerita yang dilukiskan harus memenuhi syarat kewajaran. Kewajaran mengandung pengertian bahw tokoh cerita adalah manusia yang wajar dan mempunya pikiran dan perasaan.

Setidaknya ada dua Teknik melukiskan tokoh dalam cerita yang harus dipelajari dan diterapkan penulis cerita pada saat menulis cerita. Kedua teknik tersebut adalah teknik ekspositori dan teknik dramatik.

Dua Teknik Melukiskan Tokoh Cerita

Teknik Ekspositori

Pengertian teknik ekspositori adalah pelukisan tokoh cerita dilakukan dengan memberikan deskripsi atau uraian secara langsung.

Teknik Dramatik

Pengarang melukiskan tokoh cerita melalui berbagai aktivitas yang dilakukan tokoh cerita, baik aktivitas verbal maupun nonverbal.

Teknik dramatik dapat dibagi lagi menjadi beberapa teknik sebagai berikut.

1. Teknik Cakapan

Pengarang melukiskan tokoh melalui percakapan atau dialog tokoh-tokoh dalam cerita.

Contoh: “Ooo … Juragan. Silakan, gan,” sambut Pak kerto sambil membungkuk-bungkuk.

2. Teknik Tingkah Laku

Pengarang meluiskan tokoh cerita melalui tingkah laku nonverbal atau tingka laku fisik tokoh-tokoh cerita.

Contoh: Pak kerto baru saja selesai elipat sarungnya yang agak kumal. sebentar-sebentar ditariknya napas dalam-dalam.

3. Teknik Pikiran dan Perasaan

pengarang melukiskan tokoh cerita  melalui pikiran dan perasaan yang ada pada diri tokoh cerita.

Contoh: Pak kerto tertunduk menuruni lereng perbukitan. inilah jawaban atas teka-teki tanaman itu, batin Pak Kerto.

4. Teknik Reaksi Tokoh

Pengarang melukiskan tokoh cerita melalui reaksi tokoh ketika mengalami suatu peristiwa.

Contoh: “tpi saya hanya disuruh juragan. saya hanya melaksanakan perintah juragan, Pak” kata Pak Kerto Tertunduk.

5. Teknik Reaksi Tokoh Lain

Reaksi tokoh lain dimaksudkan sebagai reaksi tokoh lain terhadap tokoh yang diceritakan. Kapribadian atau watak tokoh yang diceritakan ditampilkan melalui tanggapan tokoh cerita lainnya.

Contoh:

“Ahhh, luar biasa! teriaknya sambil kegirangan. “Bagus…bagus sekali hasil panenan kali ini, Kerto” lanjut juragan itu sambil menepuk-nepuk punggung pak Kerto.

Berdasarkan penggalan tersebut, tokoh Kerto digambarkan sebagai orang yang sukses menanam gandum. Hal ini digambarkan melalui reaksi tokoh lainnya yakni tokoh juragan yang mengagumi hasil panennya.

6. Teknik Pelukisan Fisik

Keadaan fisik orang kadang-kadang berkaitan dengan kejiwaan atau kepribadiannya. Berdasaran hal inilah, kadang-kadang penulis melukiskan sifat tokoh dengan cara melukiskan keadaan fisiknya.

Misalnya: bentuk tubuh tokoh cerita, kulit, wajah, bola mata, rambut tokoh, dan lainnya.

Contoh: Tak terasa pipit keriput lelaki tua itu sudah basah oleh air mata.

Baca:

7. Teknik Melukiskan Latar

Pengarang melukiskan tokoh melalui pelukisan suasana atau lingkungan sang tokoh cerita. Misalnya: keadaan rumah, Keadaan tempat tidurnya, atau tempat kerjanya, dll.

Contoh:

Di atas bangku bambu yang reot, Pak Kerto menjulurkan kedua kakinya. sebentar-sebentar, tangannya mengurut kedua kakinya yang kurus kering itu.

Tak lama kemudian, ia beranjak dari bangku, kemudian melangkah ke bilik belakang yang hanya dibatasi dengan rajutan daun rumbia.

Lalu diambilnya beberapa potong ubi dari sebuah panci dan diletakkannya di atas selembar daun yang sudah agak mengering.

Demikianlah pembahasan mengenai teknik melukiskan tokoh cerita. Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *