Inilah Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Inspiratif yang Tepat
paket-wisatabromo.com – Struktur dan kaidah kebahasaan teks cerita inspiratif merupakan materi pelajaran kelas IX semester 2. Materi ini wajib dipahami dan dikuasai oleh seluruh peserta didik SMP kelas IX.
Bentuk dasar kata “inspiratif”adalah inspirasi. Inspirasi adalah ilham. inspirasi adalah percikan ide-ide kreatif (ilham) akibat hasil proses belajar dan peduli kepada sekeliling kita.
A. Pengertian
Teks Cerita Inspiratif adalah bahan tertulis yang digunakan sebagai media untuk mendapatkan ilham, ide, atau gagasan yang dapat menambah semangat dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
Teks cerita inspiratif merupakan jenis teks narasi yang menyajikan suatu inspirasi keteladanan bagi orang banyak. Dan teks cerita inspiratif itu dapat menggugah seseorang untuk berbuat baik. Cerita inspiratif ini sering disebut dengan cerita keteladanan atau cerita penuh hikmah.
Berdasarkan definisi tadi, tujuan teks cerita inspiratif adalah untuk menambah dan menggugah motivasi, semangat, dan rasa percaya diri seseorang sehingga dapat menghadapi semua tantangan yang mungkin akan dihadapi dalam mencapai tujuan.
B. Struktur Teks Cerita Inspiratif
Struktur teks cerita inspiratif terdiri atas 4, yakni; orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda. berikut ini penjelasannya.
1. Orientasi
Berisi pengenalan peristiwa, tokoh, atau latar cerita.
2. Komplikasi
Berisi cerita tentang masalah yang dialami tokoh utama. Masalah dapat berupa konflik batin dan konflik fisik dengan tokoh lainnya. Bisa juga dikatakan bahwa komplikasi itu merupakan Insiden atau bagian yang menceritakan peristiwa atau kejadian yang dialami tokoh.
Inilah Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Inspiratif yang Tepat
3. Resolusi
Resolusi merupakan tahap penyelesaian masalah. Peristiwa atau masalah yang dikembangkan pada bagaian rangkaian peristiwa dan komplikasi dikendurkan pada tahap resolusi.
4. Koda
Koda adalah bagian akhir atau penutup dari sebuah cerita inspiratif . Dalam tahap ini disampaikan kesimpulan dan pesan moral yang dapat diambil dari cerita tersebut.
C. Kaidah Kebahasaan
Berikut ini dijelaskan beberapa macam kaidah kebahasaan teks cerita inspiratif.
- Menggunakan kata-kata yang menggambarkan keadaan atau sifat tokohnya. Misalnya cantik, pendek, besar, pintar, ramah, bingung, sedih, sombong, kecewa, dll.
- Menggunaka kata ganti orang pertama dan ketiga. Misalnya: aku, saya, ia, dia, mereka.
- Menggunakan Dialog atau percakapan
- Menggunakan ungkapan bernada saran. Seperti: hendaknya, baiknya, jangan.
- Menggunakan kata kerja tindakan atau aksi, seperti belajar, menanam, mengembara, memberi, menggapai, melompat, berjalan, menipu, mengusulkan, membicarakan, dll.
- Menggunakan kata kerja yang menggambarkan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan para tokohnya. Misalnya: membisu, mengeluh, mengerang, letih, lesu.
- Berisi kalimat fakta. Merupakan hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi.
Inilah Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Inspiratif yang Tepat
D. Contoh Teks Cerita Inspirasi dan Analisis Strukturnya
Garam dan Telaga | |
Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia. | Orientasi (berisi pengenalan tokoh) |
Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..”, ujar Pak tua itu. “Pahit. Pahit sekali”, jawab sang tamu, sambil meludah ke samping. Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu. Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan tercipta riak air, mengusik ketenangan telaga itu. “Coba, ambil air dari telaga ini, dan minumlah. Saat tamu itu selesai mereguk air itu, Pak Tua berkata lagi, “Bagaimana rasanya?”. “Segar.”, sahut tamunya. “Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?”, tanya Pak Tua lagi. “Tidak”, jawab si anak muda. Dengan bijak, Pak Tua itu menepuk-nepuk punggung si anak muda. Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga itu. “Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam, tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang akan tetap sama. Inilah Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Inspiratif yang Tepat“Tapi, kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu.” Pak Tua itu lalu kembali memberikan nasehat. “Hatimu, adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan.” | Komplikasi (menceritakan masalah yang dialami tokoh) |
Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar hari itu. Dan Pak Tua, si orang bijak itu, kembali menyimpan “segenggam garam”, untuk anak muda yang lain, yang sering datang padanya membawa keresahan jiwa. | Resolusi (berisi penyelesaian masalah) |
Demikianlah, hatimu adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan. | Koda (berisi pesan moral) |
Baca Juga:
Teks Pidato Persuasif Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kelas IX Semester 1
Inilah Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Inspiratif yang Tepat
E. Contoh Soal
Simak kutipan cerita berikut untuk soal 1-4! …. (1) “Bu, aku malu kepada Allah! Dia hanya menerima 10 ribu tapi begitu bersyukurnya kepada Allah dan berterima kasih kepadaku. Kalau memang demikian, siapakah yang pantas masuk ke dalam surga Allah, apakah dia yang menerima 10 ribu dengan syukur yang luar biasa, ataukah aku yang menerima jumlah lebih banyak dari itu namun sedikitpun aku tak berucap hamdalah?” (2) Budiman mengakhiri kalimatnya dengan suara yang terbata-bata dan beberapa bulir air mata yang menetes. Istrinya pun menjadi lemas setelah menyadari betapa selama ini kurang bersyukur sebagai hamba. |
1. Dalam struktur teks cerita inspiratif, paragraf nomor (1) tersebut merupakan bagian ….
- Orientasi
- Komplikasi
- Resolusi
- Koda
2. Dalam struktur teks cerita inspiratif, paragraf nomor (2) tersebut merupakan bagian ….
- Koda
- Resolusi
- Komplikasi
- Orientasi
3. “Bu, aku malu kepada Allah! Dia hanya menerima 10 ribu tapi begitu bersyukurnya kepada Allah
dan berterima kasih kepadaku.
Kalimat tersebut menggambarkan…. tokoh.
- keadaan
- saran
- tindakan
- pikiran
4. Pesan moral yang dapat diteladani pada kutipan cerita inspiratif tersebut adalah…
- kesadaran tokoh yang kurang bersyukur
- Budiman mengakhiri kalimatnya dengan terbata-bata
- Istrinya pun menjadi lemas
- Dia hanya menerima sepuluh ribu.
Demikianlah penjelasan mengenai struktur dan kaidah kebahasaan teks cerita inspiratif. Semoga menambah wawasan kalian. Sampai jumpa pada artikel berikutnya.
Referensi: dari berbagai Sumber.