Mengidentifikasi Unsur Pembangun Karya Sastra dalam Teks Cerpen
paket-wisatabromo.com – Cerita pendek (cerpen) adalah karangan dalam genre prosa tulis yang berbentuk naratif dan bersifat fiktif. Cerpen merupakan salah satu karya sastra yang memaparkan kisah maupun cerita mengenai manusia berserta seluk-beluknya, yang dituangkan melalui kisahan singkat.
Cerita pendek bisa juga merupakan bentuk prosa baru yang menceritakan sebagian kecil dari kehidupan pelakunya yang terpenting dan paling menarik. Di dalam cerpen boleh ada konflik atau pertikaian, tetapi hal itu tidak menyebabkan perubahan nasib tokohnya.
Cerpen ditulis pengarang tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari yang dialaminya. Pengalaman hidup ini kemudian diekspresikan ke dalam cerpen. Proses penciptaannya bukan semata-mata menggambarkan kehidupan nyata itu, melainkan didasari oleh pandangan pengarang.
Ciri-ciri cerpen
Ciri ciri cerpen ini itu bisa berbentuk prosa naratif fiktif. Atau cerpen ini berbentuk cerita yang padat dan langsung pada tujuan dibandingkan dengan karya-karya lainnya. Yang biasanya karya fiksi lainnya itu panjang nah itu cerpen pendek.
Ciri-ciri Cerpen:
1. Alurnya lebih sederhana
2. Tokohnya hanya sedikit
3. Latar hanya dilukiskan sesaat dan dalam lingkup terbatas
4. hanya terdiri atas 3-10 halaman
5. Habis dibaca dalam satu kali duduk
6. Hanya ada satu plot atau alur
7. Watak tokoh diterangkan secara singkat
8. Banyaknya tokoh terbatas atau kurang.
Mengidentifikasi cerpen adalah kegiatan untuk menguraikan, menelaah, atau menjelaskan unsur-unsur yang membangun sebuah cerpen.
Sedangkan, unsur-unsur pembangun cerpen itu ada unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.
Mengidentifikasi Unsur Pembangun Karya Sastra dalam Teks Cerpen
A. Unsur Intrinsik Cerpen
Unsur intrinsik cerpen adalah unsur yang membangun cerpen dari dalam cerpen itu sendiri.
bagian atau unsur intrinsik meliputi: tema, amanat, latar, sudut pandang, alur, tokoh dan karakternya, dan gaya bahasa.
1.Tema
Tema adalah persoalan pokok sebuah cerita. Tema disebut juga ide cerita. Dan Tema dapat berwujud pengamatan pengarang terhadap berbagai peristiwa dalam kehidupan ini. Kita dapat memahami tema sebuah cerita jika sudah membaca cerita tersebut secara keseluruhan.
2. Amanat
Melalui amanat, pengarang dapat menyampaikan sesuatu, baik hal yang bersifat positif maupun negatif.
Dengan kata lain, amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang berupa pemecahan masalah atau jalan keluar terhadap persoalan yang ada dalam cerita.
3. Latar (setting)
Latar dalam sebuah cerita menunjuk pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan.
Selain itu, latar memberikan pijakan cerita secara konkret (nyata) dan jelas.
Hal ini penting untuk memberikan kesan realistis kepada pembaca, menciptakan suasana tertentu yang seolah-olah sungguh-sungguh ada dan terjadi.
Latar dapat dibedakan menjadi tiga yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar suasana.
Latar: menggambarkan tempat, waktu, suasana peristiwa dalam cerita.
4. Sudut Pandang (point of view)
Sudut pandang adalah visi pengarang dalam memandang suatu peristiwa dalam cerita. Untuk mengetahui sudut pandang, kita dapat mengajukan pertanyaan kepada siapakah yang menceritakan kisah tersebut?
Ada beberapa macam sudut pandang, diantaranya sudut pandang orang pertama (gaya bahasa dengan sudut pandang “aku”), sudut pandang peninjau (orang ketiga), dan sudut pandang campuran.
Sudut pandang ada 2 yaitu sudut pandang pertama dan sudut pandang ketiga.
Mengidentifikasi Unsur Pembangun Karya Sastra dalam Teks Cerpen
5. Alur (plot)
Alur adalah urutan peristiwa yang berdasarkan hukum sebab akibat.
Perlu diketahui, bahwa Alur tidak hanya mengemukakan apa yang terjadi, akan tetapi menjelaskan kenapa hal ini bisa terjadi. Kehadiran alur dapat membuat cerita berkesinambungan.
Oleh karena itu, alur biasanya disebut juga susunan cerita atau jalan cerita. Ada dua cara yang dapat digunakan dalam menyusun bagian-bagian cerita, yakni sebagai berikut.
a. Pengarang menyusun peristiwa-peristiwa secara berurutan mulai dari perkenalan sampai penyelesaian.
Urutan peristiwa tersebut meliputi:
1). Mulai melukiskan keadaan (situation);
2). Peristiwa-peristiwa mulai bergerak (generating circumtanses);
3). Keadaan mulai memuncak (rising action);
4). Mencapai titik puncak (klimaks);
5). Pemecahan masalah/penyelesaian (denouoment);
b. Pengarang menyusun peristiwa secara tidak berurutan.
Pengarang dapat memulai dari peristiwa terakhir atau peristiwa yang ada di tengah, kemudian menegok kembali pada peristiwa-peristiwa yang mendahuluinya. Susunan yang demikian disebut alur mundur.
Alur: jalur cerita atau rangkaian jalannya cerita. Pententangan atau konflik.
Alur ada 3 yaitu alur maju, alur mundur dan alur campuran.
Ada lima tahapan dalam alur:
1. Perkenalan
2. Penanjakan
3. Klimaks
4. Puncak klimaks
5. Anti klimaks atau penyelesaian
Mengidentifikasi Unsur Pembangun Karya Sastra dalam Teks Cerpen
6. Tokoh dan Karakter Tokoh
Istilah tokoh menunjuk pada orangnya, pelaku cerita, sedangkan karakter adalah watak.
Karakter atau perwatakan menunjukkan pada sifat dan sikap para tokoh yang menggambarkan kualitas pribadi seseorang tokoh.
Tokoh cerita menempati posisi strategis sebagai pembawa dan penyampai pesan, amanat, atau sesuatu yang sengaja ingin disampaikan kepada pembaca.
Secara umum, kita mengenal tokoh protagonis dan antagonis. Tokoh protagonis yang merupakan pengejawantahan norma-norma, nilai-nilai yang ideal bagi kita.
Tokoh protagonis menampilkan sesuatu yang sesuai dengan pandangan dan harapan pembaca.
Adapun tokoh antagonis adalah tokoh yang menyebabkan terjadinya konflik. Tokoh antagonis merupakan penentang tokoh protagonis.
Tokoh: pemeran atau orang yang memerankan tokoh. Ada 3 tokoh yaitu:
Protagonis (atau disebut juga sebagai tokoh utama). Tokoh protagonis merupakan tokoh yang biasanya berperilaku baik.
Antagonis (tokoh yang menentang tokoh utama). Tokoh antagonis merupakan tokoh yang biasanya berperilaku jahat.
Tritagonis (tokoh yang mendukung tokoh utama). Tokoh tritagonis merupakan tokoh yang biasanya membantu tokoh protagonis dan biasanya berperilaku baik.
Penokohan/perwatakan: penentuan sifat tokoh dalam cerita.
Ada 2 teknik untuk memperlihatkan penokohan perwatakan yaitu: teknik analitik (menyebutkan secara langsung), dan teknik dramatik (secara tidak langsung).
Mengidentifikasi Unsur Pembangun Karya Sastra dalam Teks Cerpen
7. Gaya bahasa
Gaya bahasa adalah cara khas penyusunan dan penyampaian dalam bentuk tulisan dan lisan.
Ruang lingkup dalam tulisan meliputi penggunaan kalimat, pemilihan diksi (pilihan kata), penggunaan majas, dan penghematan kata.
Jadi, gaya merupakan seni pengungkapkan seorang pengarang dalam karyanya.
B. Unsur Ekstrinsik Cerpen
Unsur ekstrinsik cerpen merupakan sebuah unsur yang membentuk cerpen dari luar, berbeda dengan unsur intrinsik cerpen yang membentuk cerpen dari dalam.
Terdapat tiga hal utama dalam unsur ekstrinsik cerpen, yaitu latar belakang masyarakat, latar belakang pengarang, dan nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen.
1. Latar Belakang Masyarakat.
Latar belakang masyarakat berkaitan denga kondisi masyarakat yang meliputi kondisi sosial, ekonomi, dan pilotik.
2. Latar Belakang Pengarang.
Bagian ini berkaitan dengan riwayat hisupcpenulis cerpen, meliputi pendidikan, agama, kondisi psikologis, aliran sastra yang dianutnya.
3. Nilai-nilai yang Terkandung dalam Cerpen.
Hal ini berkaitan dengan agama, sosial, moral, dan budaya.
a. Nilai agama: Berkaitan dengan pelajaran agama yang dapat dipetik dalamteks cerpen.
b. Sosial: Berkaitan dengan pelajaran yang dapat dipetik dari interaksisosial antara para tokoh dan lingkungan masyarakat dalam teks cerpen.
c. Moral: Nilai ini berkaitan dengan nilai yang dianggap baik atau burukdalam masyarakat. Dalam cerpen nilai moral bisa berupa nilai moralnegatif (buruk) atau nilai moral positif (baik).
d. Budaya: Nilai yang berkaitan erat dengan kebudayaan, kebiasaan,serta tradisi adat istiadat.
Mengidentifikasi Unsur Pembangun Karya Sastra dalam Teks Cerpen
C. Contoh Mengidentifikasi Unsur Pembangun Karya Sastra dalam Teks Cerita Pendek
Kebaikan Membawa Keberuntungan
Meskipun dia harus berjualan di sekolah, dia sama sekali tidak merasa malu. Padahal banyak teman-temannya yang selalu mengejek dirinya.
Bahkan ada sebagian guru yang tidak menyukai perbuatanya tersebut, tetapi itu semua tidak menjadi masalah bagi Doni.
Dia telah kebal dengan itu semua karena dia memiliki cita-cita yang lebih kuat dari ejekan-ejekan yang menghampirinya.
“Kamu masih membeli makanan kotor itu Aisyah?” kata Anjar dengan nada menghina.
“Kenapa kamu berbicara seperti itu”
Apa kamu tidak malu makan makanan seperti itu. Donat itu mengandung kuman yang sangat banyak. Kalau kamu mau nanti aku belikan Pizza,” Anjar menjawab sambil merampas donat yang ada di tangan Aisyah dan membuangnya ke tanah.
Melihat perbuatan Anjar, Aisyah menjadi marah. Dia pun hendak menampar wajah Anjar, tetapi Doni menghalanginya.
“Sudahlah Aisyah, nanti aku ganti yang baru. Jangan dipermasalahkan”
“Apa kamu tidak tersinggung dengan perbuatannya?”
“Sudah, tidak apa-apa kok?” jawab Anton.
Kau dengar sendiri kan, dia pun mengakui kalau kue yang dia jual tidak sehat?” ejek Anjar.
Mengidentifikasi Unsur Pembangun Karya Sastra dalam Teks Cerpen
Identifikasi unsur pembangun karya sastra cerpen “Kebaikan Membawa Keberuntungan”
1. Tema: Perekonomian
2. Amanat: Jangan mengejek orang lain yang keadaan ekonominya kurang. Hargai usaha orang lain.
3. Latar Waktu: Siang hari
4. Latar tempat: Di Sekolah
5. Latar Suasana: Menegangkan
6. Sudut pandang: Orang Ketiga
7. Alur: Maju, dengan rincian kejadian sebagai berikut:
a. Doni berjualan donat sambil sekolah, sering diejek teman tapi ia tetap berjualan.
b. Doni kebal terhadap ejekan.
c. Anjar menyalahkan Aisyah yang membeli donat Doni. Anjar merebut donat Aisyah dan membuangnya dengan mengatakan donatnya banyak kumannya.
d. Aisyah marah dan hendak menampar wajah Anjar tapi dihalangi Doni, dan akan mengganti donat yang dibuang Anjar.
e. Anton melerai peristiwa tersebut, tapi Anjar tetep mengejeknya.
8. Tokoh dan karakternya: Anjar (suka mengejek), Aisyah (lekas marah), Doni (sabar), Anton (suka damai)
9. Gaya Bahasa: bahasa yang digunakan adalah bahasa gaul anak remaja dengan banyak menggunakan dialog.
Mengidentifikasi Unsur Pembangun Karya Sastra dalam Teks Cerpen
D. Contoh soal
1. Cermati kutipan cerpen berikut ini!
Pesan Baginda kepada anaknya “Hai, anakku! Hati-hati engkau, jangan tergoda oleh harta sebab engkau akan menyesal kalau ajal telah datang. Kejujuran lebih berharga dan mulia dari segalanya.” |
Pesan moral yang dapat dipetik dari kutipan cerpen tersebut adalah…
- pesan anak kepada Baginda
- harta yang harus dijaga
- Kejujuran lebih mulia dan berharga
- pesan Baginda Raja pada anaknya.
Kutipan untuk soal nomor 2-5
Pikiranku langsung terlempar dalam kenangan saat aku kelas enam SD waktu mencium bau obat yang menyengat dalam ruangan ini.
Suatu hari sepulang sekolah aku langsung menuju ruang Unit Gawat Darurat sebuah rumah sakit umum karena sakit perut yang membuatku tidak bisa berjalan, hanya bisa mengerang.
Semula aku masih bisa menahan rasa takut berada di sekeliling orang yang terbaring di atas kasur tipis beralaskan seprei putih, sampai tiba-tiba segerombolan perawat berpakaian putih mendorong dengan cepat sebuah kasur beroda dan dihentikannya tepat di sebelah kasurku.
Di atasnya terbaring pria botak berlumur darah. Dia tidak bergerak sama sekali. Mulutnya menganga, mata terpejam menghadapku. Kata orang yang mengantar, orang di sebelahku ini kecelakaan sepeda motor. (Benjolan, karya Harry Pratama)
Mengidentifikasi Unsur Pembangun Karya Sastra dalam Teks Cerpen
2. Sudut pandang yang digunakan dalam penggalan cerpen di atas adalah orang ….
- pertama sebagai tokoh utama
- sebagai tokoh sampingan
- kesatu dan ketiga
- ketiga serba tahu
3. Jenis alur dalam kutipan cerpen di atas adalah alur….
- maju
- sorot balik
- ganda
- linier
4. Watak tokoh aku yang penakut, dalam kutipan cerpen di atas disampaikan melalui ….
- dialog antar tokoh
- komentar tokoh
- tindakan tokoh
- pikiran tokoh
Artikel terkait:
- Unsur Intrinsik Cerpen Berjudul “Rumah Kecil di Bukit Sunyi” yang Tepat
- Menyimpulkan Unsur Intrinsik Cerpen dengan Tepat dan Lengkap
- Menelaah Teks Cerpen Berfokus pada Struktur dan Kaidah Kebahasaanya
- Jenis-Jenis Teks Bahan Ajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs
- Jenis-Jenis Teks Fiksi Bahan Ajar Bahasa Indonesia, Ini Lebih Tepat
5. Permasalahan yang diangkat dalam penggalan cerpen di atas adalah ….
- ketakutan tokoh aku menyaksikan korban kecelakaan di rumah sakit
- ketakutan tokoh aku disuntik obat bius
- tokoh aku sedang menahan sakit perut
- korban kecelakaan di rumah sakit
Demikianlah penjelasan mengenai mengidentifikasi unsur pembangun karya sastra dalam teks cerita pendek. Semoga dapat menambah wawasan.
Referensi: dari berbagai sumber.