Menulis Teks Cerita Pendek dengan Cara Mudah
paket-wisatabromo.com – Pada kesempatan ini akan dijelaskan mengenai menulis teks cerita pendek dengan cara mudah.
Menulis teks cerita pendek adalah suatu kegiatan melahirkan pikiran dan perasaan, menemukan masalah, menemukan konflik, memberikan informasi, dan menghidupkan kembali kejadian secara utuh.
A. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis teks cerita pendek
1. Struktur teks cerpen.
Struktur teks Cerpen terdiri atas orientasi, rangkaian peristiwa, komplikasi, dan resolusi.
a. Orientasi
Pengertian Orientasi adalah struktur yang berisi pengenalan latar cerita. Bagian ini berkaitan dengan latar tempat, waktu, alur, hingga latar suasana.
Latar digunakan pengarang untuk menghidupkan cerita dan meyakinkan pembaca. Dengan kata lain, latar merupakan sarana pengekspresian watak, baik secara fisik maupun psikis.
b. Rangkaian peristiwa yaitu kisah berlanjut melalui rangkaian peristiwa tak terduga.
c. Komplikasi
Pengertian Komplikasi adalah cerita bergerak seputar konflik atau masalah yangmemengaruhi latar waktu dan karakter. Tokoh utama mengarah ke solusi.
d. Resolusi
Adalah solusi untuk masalah atau tantangan dicapai berhasil. Cara pengarang mengakhiri cerita.
2. Kaidah Kebahasaan Cerpen
Kaidah kebahasaan teks cerpen adalah unsur-unsur yang membangun teks tersebut. Beberapa kaidah kebahasaan teks cerpen antara lain ragam bahasa sehari-hari, kosakata, majas atau gaya bahasa, dan kalimat deskriptif.
a. Ragam bahasa sehari-hari atau bahasa tidak resmi
Cerpen merupakan cerita fiksi bukan karangan ilmiah (nonfiksi) yang harus menggunakan bahasa resmi.
Cerpen mengisahkan kehidupan sehari-hari. Kalimat ujaran langsung yang digunakan sehari-hari membuat cerpen terasa lebih nyata.
Contoh:
Banyak yang tidak suka dengan kami karena kami suka ribut. Tapi kami bukan orang yang suka ngeributin. Ingat kata pak guru, murid yang ribut pasti pintar.!!!! Hehehe lihat ributnya dulu.
Nama temen geng aku: Dery, Eko, Feri, Fey dan Tony. Kami dipertemukan dalam club bola di sekolah. Semua guru pasti senang jika tim kami tampil apalagi teman-teman yang lain.
Meski kami bukan anak pintar dan jenius tapi prinsip kami semua pintar dalam bidang yang berbeda.
b. Kosakata
Seorang penulis cerpen harus mempunyai banyak perbendaharaan kata. Pilihan kata atau diksi sangatlah penting karena menjadi tolak ukur kualitas cerpen yang dihasilkan.
Diksi menambah keserasian antara bahasa dan kosakata yang dipakai dengan pokok isi cerpen yang ingin disampaikan kepada pembaca.
c. Majas (Gaya Bahasa)
Peristiwa pemakaian kata yang melewati batas-batas maknanya yang lazim atau menyimpang dari arti harfiahnya. Majas disebut juga bahasa berkias yang dapat menghidupkan atau meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu.
Terdapat sekitar enam puluh gaya bahasa, tetapi Gorys Keraf membaginya menjadi empat kelompok, yaitu majas perbandingan, pertentangan, pertautan dan majas perulangan.
Majas perbandingan terdiri atas metafora, personifikasi, depersonifikasi, alegori, antithesis.
Sedangkan, Majas pertentangan berupa hiperbola, litotes, ironi, satire, paradoks, klimaks, antiklimaks.
Terakhir, majas pertautan meliputi metonimis, sinekdoke, alusio, eufemisme, ellipsis. Terakhir majas perulangan terdiri atas aliterasi, asonansi, antanaklasis, anafora, simploke.
Contoh:
Ketika kemudian dengan keramahan yang tidak dibuat-buat dipersilakannya saya untuk masuk, tanpa ragu-ragu saya memilih langsung menuju amben di seberang ruangan.
Nikmat rasanya duduk di atas balai-balai bambu beralas tikar pandan itu. Diapun lalu turut duduk, tapi pandangannya justru diarahkan ke luar jendela, pada pohon-pohon cengkeh yang berderet seperti barisan murid kelas kami dahulu saat mengikuti upacara bendera tiap isnin.
Saya paham, kejutan ini pastilah membuat hatinya diliputi keharuan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Dia butuh untuk menetralisirnya sebentar.
Saya tersenyum. Hanya sebentar kecanggungan di antara kami sebelum kata-kata obrolan meluncur seperti peluru-peluru yang berebutan keluar dari magasin.
Bertemu dengannya, mau tidak mau mengingatkan kembali pada pengalaman kami dahulu. Pengalaman yang menjadikan dia, walau tidak setiap waktu, selalu lekat diingatan saya.
Tentu dia mengingatnya pula, bahkan saya yakin rasa yang diidapnya lebih besar efeknya. Karena sebagai seorang sahabat, dia jelas jauh lebih tulus dan setia daripada saya.
Pada kalimat “nikmat rasanya duduk di atas balai-balai..” merupakan penggunaan majas perbandingan. Kata “nikmat” umumnya digunakan untukmenunjukkan cita rasa yang dibandingkan terhadap sesuatu. Kemudian pada kalimat“pohon-pohon cengkeh yang berderetseperti barisan murid kelas kami”, menggunakan majas personifikasi.
Untuk Kalimat “hatinya diliputi keharuan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata”, menggunakan majas hiperbola. Sedangkan kalimat “Dia butuh untuk menetralisirnya sebentar,”kata “menetralisir “ menggunakan kalimat majas personifikasi.
Selanjutnya, kalimat “kata-kata obrolan meluncur seperti peluru-peluru” menggunakan majas personifikasi.
Kalimat “Pengalaman yang menjadikan dia, walau tidak setiap waktu, selalu lekat diingatan saya”, menggunakan majas sinekdoke.
Kemudian kalimat “rasa yang diidapnya lebih besar efeknya”, menggunakan majas hiperbola. Kalimat terakhir “dia jelas jauh lebih tulus dan setia daripada saya,” menggunakan majas litotes.
d. Kalimat Deskriptif
Kalimat deskriptif adalah kalimat yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu. Dalam cerpen, kalimat deskriptif digunakan untuk menggambarkan suasana, tempat, tokoh dalam cerita.
Contoh:
Deni duduk termenung di meja belajarnya. Jam dinding menunjuk angka 4. Petang ini, Ia berniat akan belajar semaksimal mungkin.
Karena besok akan diadakan PTS atau penilaian tengah semester akan dilaksanakan serentak. Deni tampak bingung mau mulai belajar darimana.
Langsung saja ia membuka tas dan ternyata ada soal ulangan tahun lalu yang baru saja ia fotokopi tadi siang dari kawan nya.
B. Tahapan Menulis Cerita Pendek
Tahapan Pra Menulis
Adalah tahapan persiapan untuk menulis. Tahap ini sangat penting dan menentukan dalam tahap-tahap menulis selanjutnya. Sebagian besar waktu menulis dihabiskan dalam tahap ini.
Hal-hal yang dilakukan peserta didik dalam tahap ini adalah
1. Menulis topik berdasarkan pengalaman mereka sendiri.
2. Melakukan kegiatan-kegiatan latihan dalam menulis.
3. Mengidentifikasi pembaca tulisan yang akan mereka tulis.
4. Mengidentifikasi tujuan menulis.
5. Memilih bentuk tujuan yang tepat berdasarkan pembaca dan tujuan yang telah mereka tentukan.
Tahapan saat menulis
Pada tahapan ini ada dua hal yang harus dilakukan yaitu membuat draft dan merevisi.
Membuat draft
- Peserta didik mengekspresikan ide-ide mereka ke dalam tulisan kasar.
- Lebih menekankan isi daripada tata tulis.
Merevisi
1. Membaca ulang seluruh draft
2. Berbagi tulisan dengan teman-teman.
3. Berpartisipasi secara konstruksi dalam diskusi
4. tulisan teman-teman sekelompok atau sekelas.
5. Mengubah tulisan mereka dengan memperhatikan reaksi dan komentar baik guru maupun teman.
6. Mengubah perubahan yang substantif pada draft pertama dan pada draft selanjutnya sehingga menghasilkan draft terakhir.
Tahapan pasca-menulis
- Menyunting: Membetulkan kesalahan bahasa
- Mempublikasi teks cerita pendek yang sudah ditulis.
Artikel terkait:
- Mengidentifikasi Unsur Pembangun Karya Sastra dalam Teks Cerpen
- Jenis-Jenis Teks Bahan Ajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs
- Menelaah Teks Cerpen Berfokus pada Struktur dan Kaidah Kebahasaanya
- Menyimpulkan Unsur Intrinsik Cerpen dengan Tepat dan Lengkap
c.Tips Menulis Teks Cerita Pendek
Ada beberapa tips yang bisa dilakukan, agar cerpen yang dibuat bisa bernilai bagus.
Pertama, tentukanlah terlebih dahulu siapa segmentasi cerpen yang akan kalian sasar: cerpen untuk anak-anak atau cerpen untuk orang dewasa? Penetapan segementasi ini penting, agar cerpen yang kalian buat tepat pada sasaran target pembacanya.
Kedua,buatlah cerpen dengan karakter-karakter tokoh yang tidak biasa. Kalian bisa menampilkan sosok berpakaian brandalan, tapi karakternya baik. Atau sosok-sosok unik lainnya. Sebisa mungkin, karakter-karakter dibuat seunik mungkin, sehingga tidak mudah ditebak.
Ketiga, buatlah latar yang sedetail mungkin. Latar dan penokohan harus sinkron dengan jalan cerita. Sebagai misal, pada cerpen-cerpen bertema cinta, kalian bisa menggunakan setting taman, atau tempat-tempat yang menggambarkan sebuah keromantisan.
Demikian pembahasan mengenai cara mudah menulis teks cerita pendek. Semoga bermanfaat.