Menyajikan Teks Tanggapan secara Tulisan dan Lisan

Menyajikan Teks Tanggapan secara Tulisan dan Lisan

paket-wisatabromo.com – Menyajikan teks tanggapan kritis dapat dilakukan dengan memilih tema yang sedang banyak di bicarakan oleh khalayak pada saat ini.

Tema-tema tersebut banyak kita temukan dalam kehidupan sehari hari.

Contoh: lingkungan hidup, kondisi sosial, keragaman budaya, peristiwa, fenomena, ucapan dan perbuatan seseorang, atau suatu karya.

Untuk dapat menyajikan teks tanggapan kritis, setelah menemukan tema dilanjutkan dengan mengembangkan tema tersebut menggunakan kata kata sendiri.

Kalimat yang telah di kembangkan kemudian di gabungkan menggunakan konjugasi sesuai dengan struktur teks tanggapan kritis, yaitu evaluasi , deskripsi teks, dan penegasan ulang

Untuk dapat menyajikan teks tanggapan kritis, data yang dikumpulkan dapat membantu dalam penyusunan teks tersebut.

Data yang dapat membantu dalam penyusunan teks tersebut dapat dicari di media sosial, baik cetak maupun elektronik atau karya karya yang sudah diterbitkan.

Suatu tanggapan di dalamnya dapat berupa kritik, sanggahan, dan ataupun pujian. Oleh karena itu, kita dapat menyajikan teks tanggapan berdasarkan jenis tanggapan tersebut.

Apakah kita mau menyajikan teks tanggapan dengan memberikan kritik, sanggahan, atau pujian saja. Hal ini bergantung pada keadaan objek yang akan ditanggapi.

Jika objek itu memaparkan keungulan-keunggulan, maka kita berusaha menyajikan teks tanggapan berupa pujian terhadap objek tersebut.

Apabila objek itu memaparkan kelemahan, maka kita berusaha menyajikan teks berupa kritik yang disertai dengan saran perbaikan.

Selanjutnya, jika objek itu memaparkan hal yang perlu disanggah atau ditolah, maka kita berusaha menyajikan tulisan berupa sanggahan.

Langkah-langkah menyajikan teks tanggapan

Berikut ini merupakan langkah-langkah menyajikan teks tanggapan kritis

1. Menentukan tema atau topik yang akan di sajikan

2. Mengumpulkan data yang dapat mendukung tanggapan

3. Membuat kerangka karangan.

4. Pembahasan

5. Mengembangkan kerangka menjadi kerangka sesuai dengan bagian struktur teks tanggapan kritik seperti evaluasi, deskripsi teks, dan penegasan ulang.

Contoh kerangka karangan:

a. Evaluasi : Perubahan di Era Globalisasi

b. Deskripsi: Trend bermotor di kalangan remaja

                       Fenomena bermotor terjadi di kota dan di desa

Alasan Remaja bermotor ke sekolah

Muncul berbagai pendapat

Penyimpangan bermotor yang dilakukan remaja

c. Penegasan Ulang :

Penggunaan sepeda motor harus disesuai dengan kebutuhan remaja.

Remaja bermotor harus sesuai ketentuan pemerintah.

Contoh teks tanggapan berdasarkan karangan tersebut

Pelajar Bermotor

Era globalisasi membuat banyak perubahan, termasuk mudahnya berbagai jenis transportasi canggih masuk ke dalam negeri. Hal ini membuat berbagai tren baru muncul di kalangan remaja.

Salah satunya, yaitu tren mengendarai motor di sekolah. Ada banyak alasan  yang membuat pelajar mengendarai oto ke sekolah. Padahal mereka tahu itu adalah sebuah pelanggaran.

Fenomena pelajar mengendarai motor di sekolah tidak hanya di daerah perkotaan, namun juga di desa desa terpencil.

Mereka cenderung ingin selalu tampil up to date agar tidak ketinggalan zaman.

Alasan yang semakin memperkuat adalah karena orng ua mereka sibuk dengan pekerjaan yang padat.

Kesibukan orang tua membuat mereka tidak bisa meluangkan waktunya untuk mengantar dan menjemput anaknya bersekolah.

Di dalam tren pelajar mengendarai motor ke sekolah memunculkan berbagai pendapat tentang kelebihan dan kekurangannya.

Ada yang berpendapat bahwa berkendara motor sendiri ke sekolahan lebih praktis, hemat waktu dan efisien.

Siswa tidak perlu menunggu jemputan atau kendaraan umum yang lewat.

Selain itu, mereka juga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk tarif kendaraan umum yang mereka tumpangi.

Pendapat lain mengatakan bahwa mengendarai motor di sekolah dapat melatih kemandirian anak,karena siswa bisa langsung berangkat dan pulang sekolah sendiri.

Hal ini mengurangi ketergantungan mereka terhadap orang tua. Selain itu, tanggung jawab mereka akan terlatih terhadap motor yang dibawanya.

Menyajikan teks tanggapan

Namun berbagai anggapan miring mengenai tren ini pun bermunculan.

Sebagian pelajar yang mengendarai motor merupakan remaja di bawah umur yang belum memiliki SIM sehingga dapat di katakan melanggar peraturan.

Banyak pelajar mengendarai motornya dengan ugal-ugalan, terkadang membahayakan pengguna jalan lain nya.

Penggunaan motor oleh remaja juga banyak mendukung terjadi nya penyimpangan.

Penyimpangan ini biasa terjadi pada saat pulang sekolah. Biasanya para pelajar yang mengendarai motor sendiri tidak langsung pulang, tetapi mereka ‘nongkrong ‘terlebih dahulu.

Dengan demikian pengguna sepeda motor seharusnya di sesuaikan dengan kebutuhan remaja. Para pengendara harus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.

Baca:

Persyaratan tersebut meliputi umur minimal 17 tahun, telah lulus uji mengendarai sepeda motor, dan telah memiliki  SIM dan STNK.

Bentuk penyajian teks tanggapan dapat dilakukan secara tertulis dan secara lisan.

Secara tertulis, teks tanggapan dapat disajikan atau dipulikasikan di koran, majalah, atau di internet.

Jika secara lisan, teks tanggapan dapat di sampaikan melalui media televisi, radio, atau ceramah.

Demikian pembahasan mengenai kompetensi dasar tentang menyajikan teks tanggapan secara tulisan dan lisan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *