Pengertian Legenda, Ciri-Ciri, Unsur-Unsur, Jenis dan Contohnya
paket-wisatabromo.com – Jenis teks fiksi yang harus dipelajari di kelas VII adalah teks cerita rakyat. Salah satu diantaranya adalah mengidentifikasi teks cerita legenda.
Untuk pembahasan kali ini akan diulas mengenai Legenda. Pembahasan meliputi pengertian, ciri-ciri, fungsi, dan contohnya.
1. Pengertian Legenda
Legenda merupakan cerita prosa rakyat yang mirip dengan mite yaitu dianggap benar-benar terjadi tetapi tidak dianggap suci dan oleh yang empu-nya cerita sebagai suatu yang benar-benar terjadi dan juga telah dibumbui dengan keajaiban, kesaktian dan keistimewaan tokohnya.
Berbeda dengan mite, legenda di tokohi oleh manusia ada kalanya mempunyai sifat-sifat luar biasa dan sering kali juga dihubungkan dengan makhluk ajaib.
Peristiwa bersifat sekuler (keduniawian) dan sering dipandang sebagai sejarah kolektif. Oleh karena itu legenda sering kali dipandang sebagai “sejarah ” kolektif (folkstory).
Walaupun demikian, karena tidak tertulis maka kisah tersebut telah mengalami distorsi sehingga seringkali jauh berbeda dengan kisah aslinya. Oleh karena itu, jika legenda hendak dipergunakan sebagai bahan untuk merekonstruksi sejarah maka legenda harus bersih dari unsur-unsur yang mengandung sifat-sifat folklor.
Pengertian Legenda Menurut Para Pakar
a. Menurut Danandaja “2002”
Legenda bersifat sekuler “keduniawian” terjadinya pada masa yang belum begitu lampau, dan bertempat di dunia seperti yang kita kenal sekarang.
Legenda sering dipandang tidak hanya merupakan cerita belaka namun juga dipandang sebagai “sejarah” kolektif namun hal itu juga sering menjadi perdebatan mengingat cerita tersebut karena kelisannya telah mengalami distorsi. Maka, apabila legenda akan dijadikan bahan sejarah harus dibersihkan dulu dari unsur-unsur folklornya.
b. Menurut Moeis
Menyatakan legenda juga bukan semata-mata cerita hiburan, namun lebih dari itu dituturkan untuk mendidik manusia serta membekali mereka terhadap ancaman bahaya yang ada dalam lingkungan kebudayaan.
Legenda ialah cerita rakyat yang persediaannya paling banyak, hal ini disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya karena legenda biasanya bersifat migratoris yakni dapat berpindah-pindah yang sehingga dikenal luas di daerah yang berlainan.
c. Menurut Alan Dundes
Jumlah legenda di setiap kebudayaan jauh lebih banyak dari pada mite dan dongeng.
Hal ini disebabkan jika mite hanya memiliki jumlah tipe dasar yang terbatas, seperti penciptaan dunia dan asal mula terjadinya kematian, namun legenda memiliki jumlah tipe dasar yang tidak terbatas, terutama legenda setempat yang jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan legenda yang dapat mengembara dari satu daerah ke daerah lain ” migratory legends”.
Begitu juga bila dibandingkan dengan dongeng, dongeng-dongeng yang berkembang sekarang ini kebanyakan versi dari dongeng yang telah ada bukan merupakan dongeng yang baru, sedangkan legenda dapat tercipta yang baru.
Pengertian Legenda
2. Ciri-Ciri Legenda
- Legenda merupakan cerita tradisional karena cerita tersebut sudah dimiliki masyarakat sejak dahulu.
- Ceritanya biasa dihubungkan dengan peristiwa dan benda yang berasal dari masa lalu, seperti peristiwa penyebaran agama dan benda-benda peninggalan seperti mesjid, kuburan dan lain-lain.
- Para pelaku dalam legenda dibayangkan sebagai pelaku yang betul-betul pernah hidup pada masyarakat lalu, mereka itu merupakan orang yang terkemuka, dianggap sebagai pelaku sejarah juga dianggap pernah melakukan perbuatan yang berguna bagi masyarakat.
- Hubungan tiap peristiwa dalam legenda menunjukan hubungan yang logis.
- Latar cerita terdiri dari latar tempat dan latar waktu, latar tempat biasanya ada yang disebut secara jelas dan ada juga yang tidak, sedangkan latar waktu biasanya merupakan waktu yang teralami dalam sejarah.
- Pelaku dan perbuatan yang dibayangkan benar-benar terjadi menjadikan legenda seolah-olah terjadi dalam ruang dan waktu yang seungguhnya. Sejalan dengan hal itu anggapan masyarakat pun menjadi seperti itu dan melahirkan perilaku dan perbuatan yang benar-benar menghormati keberadaan pelaku dan perbuatan dalam legenda.
- Kejadian dalam cerita legenda seolah-olah sungguh-sungguh pernah terjadi, pada masa yang belum begitu lampau dan bertempat di dunia seperti yang kita kenal sekarang.
- Bersifat migration yakni dapat berpindah-pindah, sehingga dikenal luas di daerah-daerah yang berbeda dan tersebar dalam bentuk pengelompokan yang disebut siklus yaitu sekolompok cerita yang berkisar pada suatu tokoh atau kejadian tertentu misalnya di Jawa legenda-legenda mengenai Roro Jongrang.
- Selanjutnya berbicara mengenai legenda tentunya kita tidak akan lepas dari pembicaraan mengenai penggolongan legenda, selama ini telah ada atau mungkin banyak ahli yang menggolongkan legenda, tetapi sampai kini belum ada kesatuan pendapat mengenai hal itu.
Pengertian Legenda
3. Unsur-Unsur Legenda
Berikut ini terdapat beberapa unsur-unsur dari legenda, antara lain sebagai berikut:
- Tema, gagasan dasar yang menopang sebuah kara sastra dan yang terkandung di dalam teks.
- Tokoh, para pelaku yang terdapat dalam sebuah cerita fiksi. Tokoh dalam cerita menempati posisi strategis sebagai pembawa dan penyampai pesan, amanat, atau sesuatu yang sengaja ingin disampaikan kepada pembaca.
- Alur atau plot, peristiwa-peristiwa yang ditampilkan dalam cerita yang tidak berifat sederhana. Peristiwa-peristiwa tersebut tersusun karena adanya sebab-akibat di dalam cerita.
- Latar, latar merupaka landas tumpu terjadinya sebuah peristiwa di dalam sebuah cerita. Latar terbagi menjadi tiga, yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar suasana.
- Sudut pandang,sudut pandang merupakan posisi atau cara penulis dalam menyampaikan peristiwa-peristiwa yang terdapat di dalam cerita.
- Amanat, pesan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca.
Pengertian Legenda
4. Jenis-Jenis Legenda
Legenda ini terbagi menjadi empat jenis yaitu :
a. Legenda Keagamaan
Cerita Legenda itu berkaitan dengan kehidupan keagamaan disebut dengan legenda keagamaan. Dan Legenda ini misalnya legenda tentang orang-orang tertentu. Kelompok tertentu misalnya cerita tentang para penyebar Islam di Jawa.
selain itu, Kelompok orang-orang ini di Jawa. Dan, Kelompok orang-orang ini di Jawa dikenal dengan sebutan walisongo, mereka ialah manusia biasa, tokoh yang memang benar-benar ada, akan tetapi dalam uraian ceritanya ditampilkan sebagai figure-figure yang memiliki kesaktian. Kesaktian yang mereka miliki digambarkan di luar batas-batas manusia biasa.
Sebutan wali songo ada yang menafsirkan bukan berarti Sembilan dalam arti jumlah, tetapi angka Sembilan itu sebagai angka sakral. Penafsiran ini didasarkan pada kenyataan adanya para tokoh penyebar Islam yang lainya.
Mereka berada di tempat-tempat tertentu masyarakat setempat biasanya memandang tokoh tersebut kedudukannya sama atau derajat dengan tokoh wali yang Sembilan orang.
Tokoh-tokoh tersebut seperti Syekh Abdul Muhyi, Syekh Siti Jenar, Sunan Geseng, Ki Pandan Arang, Pangeran Panggung dan lain-lain.
Pengertian Legenda
b. Legenda Alam Gaib
Legenda alam gaib yang merupakan legenda yang berbentuk kisah yang dianggap benar-benar terjadi dan pernah dialami seseorang.
Fungsi legenda semacam ini ialah untuk meneguhkan kebenaran “takhyul ” atau kepercayaan rakyat. Jadi legenda alam gaib ialah cerita-cerita pengalaman seorang dengan makhluk-makhluk gaib, hantu-hantu, siluman, gejala-gejala gaib dan sebagainya.
Seperti di daerah Jawa Barat ada legenda tentang mandor Kebun Raya Bogor yang hilang lenyap begitu saja sewaktu bertugas di Kebun Raya.
Menurut kepercayaan penduduk setempat hal itu disebabkan ia telah melangkahi setumpuk batu bata yang merupakan bekas pintu gerbang Kerajaan Penjajaran. Pintu gerbang itu, menurut kepercayaan penduduk setempat terletak di salah satu tempat di kebun raya. Tepatnya tidak ada yang mengetahui.
Oleh karenanya penduduk di sana menasihati pada pengujung Kebun Raya agar jangan melangkahi tempat antara tumpukan-tumpukan batu bata tua, karena ada kemungkinan bahwa di sanalah bekas pintu gerbang kerjaan zaman dahulu itu.
Jika kita melanggarnya, maka kita akan masuk ke daerah gaib dan tidak dapat pulang lagi ke dunia nyata. Dan masih banyak lagi contoh yang lainnya.
c. Legenda Perorangan
Legenda perorangan merupakan cerita mengenai tokoh-tokoh tertentu yang dianggap benar-benar terjadi.
Di Indonesia legenda semacam ini banyak sekali misalnya Sabai nan Aluih dan Si Pahit Lidah dari Sumtra, Si Pitung dan Nyai Dasima dari Jakarta, Lutung Kasarung dari Jawa Barat, Rara Mendut dan Jaka Tingkir dari Jawa Tengah, Suramenggolo dari Jawa Timur serta Jayaprana dan Layonsari dari Bali.
d.Legenda Lokal (Setempat)
Legenda lokal ialah legenda yang berhubungan dengan nama tempat terjadinya gunung, bukit, danau dan sebagainya.
Misalnya, legenda terjadinya Danau Toba di Sumatra, Sangkuriang (Legenda Gunung Tangkuban Perahu) di Jawa Barat, Rara Jonggrang di Yogyakarta dan Jawa Tengah, Ajisaka di Jawa Tengah dan Desa Trunyan di Bali.
Pengertian Legenda
5. Contoh Legenda
Legenda Tangkuban Perahu (Sangkuriang) Di Jawa BaratPada zaman dahulu, tersebutlah kisah seorang puteri raja di Jawa Barat yang bernama Dayang Sumbi, ia memiliki seorang anak laki-laki yang diberi nama Sangkuriang. Anak tersebut sangat gemar berburu ia berburu dengan ditemani oleh Tumang, anjing kesayangan istana. Sangkuriang tidak tahu bahwa anjing itu adalah titisan dewa dan juga bapaknya. Pada suatu hari tumang tidak mau mengikuti perintahnya untuk mengejar buruan, maka anjing tersebut diusirnya ke dalam hutan, ketika kembali ke istana. Sangkuriang menceritakan kejadian itu pada ibunya. Bukan main marahnya Dayang Sumbi begitu mendengar cerita itu. Tanpa sengaja ia memukul kepala Sangkuriang dengan sebuah sendok nasi yang dipegangnya. Sangkuriang terluka ia sangat kecewa dan pergi mengembara. Setelah kejadian itu, Dayang Sumbi sangat menyesali dirinya. Ia selalu berdoa dan sangat tekun bertapa. Pada suatu ketika pada dewa memberinya sebuah hadiah, ia akan selamanya muda dan memiliki kecantikan abadi. Setelah bertahun-tahun mengembara, Sangkuriang akhirnya berniat untuk kembali ke tanah airnya. Sesampainya di sana, kerajaan itu sudah berubah total. Di sana dijumpainya seorang gadis jelita yang tak lain adalah Dayang Sumbi. Terpesona oleh kecantikan wanita tersebut maka. Sangkuriang melamarnya oleh karena pemuda itu sangat tampan Dayang Sumbi pun sangat terpesona padanya. Pada suatu hari Sangkuriang minta pamit untuk berburu ia minta tolong Dayang Sumbi untuk merapikan ikat kepalanya. Alangkah terkejutnya Dayang Sumbi ketika melihat bekas di kepala calon suaminya. Luka itu persis seperti luka anaknya yang telah pergi merantau. Setelah lama diperhatikannya, ternyata wajah pemuda itu sangat mirip dengan wajah anaknya. Ia menjadi sangat ketakutan, maka kemudian ia mencari daya upaya untuk menggagalkan proses peminangan itu. Ia mengajukan dua buah syarat. Pertama ia meminta pemuda itu untuk membendung sungai Citarum.Kedua ia minta Sangkuriang untuk membuat sebuah sampan besar untuk menyeberang sungai itu. Pengertian LegendaKedua syarat itu harus sudah dipenuhi sebelum fajar menyingsing. Malam itu Sangkuriang melakukan tapa, dengan kesaktiannya ia mengerahkan makhluk-makhluk gaib untuk membantu menyelesaikan pekerjaan itu. Dayang Sumbi pun diam-diam mengintip pekerjaan tersebut. Begitu pekerjaan itu hampir selesai, Dayang Sumbi memerintahkan pasukannya untuk menggelar kain sutra merah di sebelah timur kota. ketika menyaksikan warna memerah di timur kota Sangkuriang mengira hari sudah menjelang pagi. Ia pun menghentikan pekerjaannya, ia sangat marah oleh karena itu berarti ia tidak dapat memenuhi syarat yang diminta Dayang Sumbi. Dengan kekuatannya, ia menjebol bendungan yang dibuatnya. Maka terjadilah banjir besar melanda seluruh kota, ia pun kemudian menendang sampan besar yang dibuatnya, sampan itu melayang dan jatuh menjadi sebuah gunung yang bernama “ Tangkuban Perahu ”. |
Artikel terkait:
- Struktur Teks Cerita Fabel dan Contohnya yang Tepat
- Teks Cerita Fabel : Pengertian, Ciri-Ciri, dan Jenisnya
- Jenis-Jenis Teks Fiksi Bahan Ajar Bahasa Indonesia, Ini Lebih Tepat
- Kaidah Kebahasaan Teks Fabel yang Efektif dan Tepat
- Contoh-Contoh Legenda Cerita Rakyat yang Baik dan Menarik
Demikianlah penjelasan mengenai Pengertian Legenda, Ciri-Ciri, Unsur-Unsur, Jenis dan Contohnya. Semoga bermanfaat.