Penyebab Balita Rewel dan Cara Tepat Mengatasinya Perlu BundaTahu

Penyebab Balita Rewel dan Cara Tepat Mengatasinya Perlu BundaTahu

paket-wisatabromo.com – Anak adalah buah hati keluarga yang istimewa. Kedatangan anak di tengah keluarga akan menambah hangatnya suasana keluarga. Ada tawa dan tangis Bayi di dalam rumah akan membuat  kehidupan keluarga menjadi dinamis.

Akan tetapi, jika anak rewel setiap saat kedinamisan keluarga menjadi berbeda. Sedikit-dikit anak menangis meminta sesuatu. Sebentar-sebentar anak membantah.

Balita menunjukkan adanya ketidakpatuhan atau tidak menurut pada orang tua. Menyikapi hal ini, orangtua perlu cermat untuk peka dan paham apa yang dBundatuhkan Bayi.

Orangtua mulai cemas dan bingung. Menghadapai anak seperti itu. padahal masih balita. Kalau sudah menjadi anak sekolah dasar, remaja, dan dewasa tentu semakin rewel. Bisa jadi orang tua kewalahan mengendalikan dan mendidiknya.

Rewel adalah banyak bicara (suka membantah, tidak mudah menurut, ada-ada saja yang diminta); 2 sukar (tidak mudah mengerjakannya); tidak berjalan lancar (tentang mesin).

Maksud anak rewel dalam pembahasan kali ini adalah anak yang suka membantah dan tidak menurut. Anak selalu memiliki banyak permintaan. Dan anak sukar beradaptasi.

Penyebab Balita Rewel & Cara Mengatasinya

A.Ciri-Ciri Bayi Rewel

1. Hiperaktif

Bayi hiperaktif senang sekali membuat segala kegiatan seakan senam kesegaran jasmani. Dipeluk, tidak mau. Digendong, malah meloncat-loncat seperti ingin lepas dari gendongan. Disusui, malah membuat Bunda serba salah dengan berganti-ganti payudara seakan ASI tidak cukup.

Kalau sudah begini, Bunda hanya harus banyak bersabar. Beri mainan yang memerlukan kerja motorik halus. memiliki anak hiperaktif bukan sepenuhnya salah Bunda karena ini merupakan gangguan konsentrasi yang dibawa sejak lahir.

2. Melelahkan

Merawat Bayi sudah pasti membuat Bunda dan ayah kelelahan. Nah, bayangkan kelelahan itu berlipat dua kali lebih banyak jika orang tua memiliki Bayi rewel.

Jika sudah begini, Bunda perlu mengasihani diri sendiri dengan beristirahat saat Bayi juga tengah istirahat. Berdamailah dengan rumah yang berantakan, cucian yang menumpuk, ataupun kompor yang tak pernah lagi dipergunakan untuk memasak.

3. Sering menyusu

Normalnya, Bunda hanya harus menyusui 10 hingga 12 kali per hari (dengan jeda 2 jam sekali). Namun dengan Bayi berkebutuhan tinggi, Bunda bisa menyusui hingga 30 kali sehari dengan interval bisa jadi hanya per 30 menit.

4.Penuntut

Ketika Bayi rewel biasanya menginginkan sesuatu. Bayi akan mengkomunikasikannya dengan keras dan lantang. Bunda pun harus sigap memenuhi tuntutannya jika tidak menginginkan Bayi berakhir dengan meraung-raung.

Penyebab Balita Rewel & Cara Mengatasinya

5. Tidak pernah puas

Mendengar Bayi rewel terus-menerus menangis kadang membuat Bunda frustrasi. Apalagi, segala cara sudah dicoba, mulai dari menyusui, menggendong, nina bobo. Juga mengganti bajunya, popok, dan sebagainya tetapi tidak ada yang berhasil. Penyebab Balita Rewel dan Cara Tepat Mengatasinya Perlu BundaTahu

Yang harus Bunda lakukan adalah jangan menyerah untuk mencoba banyak hal untuk membuat Bayi rewel berhenti menangis. Sabar adalah kunci.

6. Tidak bisa diprediksi

Jangan kaget bila Bayi rewel mudah mengalami perubahan suasana hati yang drastis. Hari ini ia bisa diajak berbelanja di pasar swalayan dengan riang gembira.Namun keesokan harinya bisa menangis sejadi-jadinya ketika di bawa ke tempat yang sama.

7. Super sensitif

Jangan pula stres ketika anak tidak mau masuk ke rumah orang lain yang belum pernah ia kunjungi, sekalipun itu adalah rumah neneknya atau saudara sendiri. Bayi rewel memang memiliki perasaan yang sangat sensitif terhadap teritorinya.

Ia akan merasa kurang aman dan nyaman ketika datang ke tempat baru. Sisi positifnya, sifat ini bisa tumbuh menjadi rasa peka maupun empati yang tinggi saat anak sudah beranjak dewasa.

Penyebab Balita Rewel & Cara Mengatasinya

Penyebab Anak Rewel dan Cara Mengatasinya

1. Lapar

Bayi akan menangis jika meminta sesuatu. Ia belum bisa mengatakannya untuk meminta sesuatu. Gaya komunikasinya berwujud tangisan. Pada umumnya, Bayi menangis langsung diberi ASI. Tanpa banyak kata dan pertimbangan, orang tua langsung memberi makan pada Bayi saat ia menangis.

Tangisnya pun berhenti setelah mulutnya mendapat sentuhan payudara Bundanya. Kondisi ini memberi jawaban pada kita bahwa tangisnya tadi sebabkan Bayi lapar dan haus.

Cara mengatasi anak rewel adalah memberinya ASI, atau makan dan minum. Tangis Bayi akan berhenti. Jadi, baiknya Bunda menjadwal memberi makan dan dan minum pada Bayi.

Sehingga akan mendapatkan solusi yang cepat jika Bayi nangis. Begitu Bayi nangis, lihatlah jam. O, ternyata sudah waktunya memberi makan pada Bayi.

2. Gerah

Sudah diberi ASI, tapi koq Bayi masih menangis. Bundanya biasanya langsung memberi ASI. Barangkali ia masih lapar dan haus. Tapi, Bayi menolak. Ia tidak mau diberi ASI. Bunda mulai cemas, Bayi menangis semakin kuat.

Apabila hal ini terjadi pada malam hari, Bunda makin ketakutan. Tangis Bayi semakin keras. Tidak mau diam. Kemudian, Bayi digendong, diayun-ayun, tapi masih nangis. Keringat Bundanya mengalir deras karena panik.

Cara mengatasinya adalah Bayi janganlah digendong. Tidurkanlah di tempat tidur. Lalu Bunda membasuh muka, leher, dan tangan. Dinginkan suhu badan Bunda.

Kemudian, mendekati Bayi yang masih menangis. Lepasi pakaian Bayi. Cek ada apa di badannya. Biasanya kalau balita menangis karena gerah. Tangisnya berhenti ketika pakaiannya di lepas.

Kalau kejadian ini pada siang menjelang sore, ajaklah mandi. Gantilah pakaiannya. Anak sudah tidak nangis lagi. Tapi kalau kejadiannya pada malam hari, lepas dan ganti saja pakaiannya. Biasanya kalau menangisnya karena gerah, tangisnya berhenti.

Penyebab Balita Rewel & Cara Mengatasinya

3. Ngompol dan BAB

Baru saja diganti pakaiannya, Bayi berhenti menangis. Tidak lama Bayi menangis lagi. Bayi Bunda benar-benar tidak bisa ditinggal tidur. Bayi nangis lagi dan rewel.sudah digendong juga belum berhenti nangisnya.

Untuk mengetahui penyebab nangisnya Bayi, lepasin lagi pakaiannya. Coba Bunda cek  ada sesuatu tentunya yang menyebabkan Bayi nangis. Tentu ditemukan penyebab Bayi menangis.Bisa jadi Bayi nangis karena ngompol atau BAB.

Jika penyebab Bayi nangis dan rewel sudah diketahui, solusikan sesuai dengan masalahnya. Jika ngompol atau BAB, bersihkanlah segera sampai benar-benar bersih.

4. Tumbuh Gigi

Bayi koq masih rewel. Ia menangis lagi. Satu dua kali Bayi memasukkan tangannya ke dalam mulut. Menangisnya tidak terlalu keras.  Terkadang berhenti sendiri menangisnya. Tapi tidak lama kemudian Bayi menangis lagi.

Bisa jadi Bunda harus membongkar lagi pakaian yang dikenakan Bayi. Barangkali ada sesuatu di badannya. Mungkin ada semut, atau lainnya. Setelah dibongkar pakaian yang dikenakan Bayi, ternyata tidak ditemukan apa pun.  Berarti Bunda belum menemukan penyebab nangisnya Bayi.

Ketika Bayi menangis lagi, Bunda amati gerak-geriknya. Kalau tangannya dimasukkan lagi ke dalam mulut, rabalah gusinya. Barangkali tumbuh giginya. Biasanya sakit kalau gigi mau tumbuh. Jika ada bagian gusi Bayi membesar itulah tandanya mau tumbuh gigi. Anak pasti rewel.

Solusinya adalah berikan stimulan gigit. Stimulan ini bisa digunakan Bayi untuk digiti-gigit saat gusinya gatal. Gunakan teether yang bisa dibeli di toko peralatan Bayi. Teether adalah mainan untuk gigitan Bayi yang berguna untuk merangsang pertumbuhan gigi Bayi pada usia 5-6 bulan ke atas. Alat ini sendiri merupakan barang yang dimasukkan Bayi ke mulutnya.

Penyebab Balita Rewel & Cara Mengatasinya

5. Sedang Sakit

Jika Bayi tanpa berhenti selama satu jam, maka penyebabnya bisa jadi karena sakit. Jenis tangisan ini juga nyaring, intens dan panik. Bunda harus segera mencari gejala penyakit, seperti demam, muntah, batuk, diare atau sembelit. Penyebab Balita Rewel dan Cara Tepat Mengatasinya Perlu BundaTahu

Terkadang, penyebabnya tidak begitu jelas. Bisa saja karena Bayi habis menjalani imunisasi. Biasaya Bayi akan merasakan kurang enak badan atau demam. Sakitnya Bayi bisa karena digigit serangga, atau ada bagian baju seperti kancing yang menusuk dan menekan kulitnya.

Yang harus dilakukan orang tua adalah membawa Bayi ke dokter untuk memeriksa lebih lanjut terkait dengan kondisi kesehatannya. Setiap penyakit yang sedang dialami Bayi harus ditangani sesegera mungkin. Agar orang tua tidak cemas memikirkan sakitnya Bayi.

Baca Juga:

Inilah Cara Tepat Mengendalikan Balita yang Aktif Berlebihan

Kenali 6 Bahan Pengasuhan dan Jenis-Jenis Pola Asuh Anak

Anak Malas Bergerak? Ini Cara Hebat untuk Mengatasinya

6.Merasa Ketakutan

Bayi bisa jadi merasa takut dan menangis sebentar-sebentar. Mungkin juga Balita akan bertingkah laku seolah-olah sedang melindungi dirinya sendiri. Rasa takut Bayi mungkin disebabkan adanya suara keras.

Bisa juga karena mendengar suara yang belum pernah dikenalnya. Penyebab lainnya adalah lingkungan gelap. Juga karena adanya hujan dan angin. Sehingga Balita akan merasa ketakutan.

Orang tua harus melindungi Balita dari rasa takut. Ia ingin merasa aman. Oleh karena itu, baiknya orang tua menemaninya. Tidak membiarkan Bayi sendirian. Kalau perlu, peluklah Bayi erat-erat di dada Bunda. Senandungkan doa-doa atau salawatan sehingga bisa menenangkan jiwa Bayi.

Penyebab Balita Rewel dan Cara Tepat Mengatasinya Perlu BundaTahu

7. Pola Pikir

Merupakan sifat alamiah Bayi untuk selalu merasakan kehangatan Bunda, apalagi di masa-masa awal kehidupannya. Bunda hanya harus tutup kuping terhadap komentar-komentar miring setiap kali Bayi rewel.

Hal lain yang perlu diingat adalah Bayi rewel bukanlah pertanda bahwa ia adalah anak yang lebih nakal dibanding Bayi yang relatif tenang. Rewel atau tidak hanya masalah pola pikir orang tua ditambah pengalaman dalam mengasuh anak.

Saat mengasuh anak pertama, Bunda mungkin menganggap Bayi rewel ialah yang selalu menangis setiap kali diajak ke tempat ramai. Namun, orang tua yang sama bisa menganggap hal itu biasa-biasa saja ketika mengasuh anak kedua, atau malah sebaliknya.

Demikianlah Bunda pembahasan mengenai penyebab Balita rewel dan cara mengatasinya Semoga bermanfaat. Sampai jumpa pada artikel berikutnya.

Referensi: dari Berbagai Sumber.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *