Kenalkan Anak pada Tiga Hal Utama Hari Raya Idul Adha

Kenalkan Anak pada Tiga Hal Utama Hari Raya Idul Adha

paket-wisatabromo.com – Idul Adha merupakan hari raya umat bagi umat muslim. Setidaknya, orang tua wajin mengenalkan tiga hal yang berkaitan dengan hari Raya Idul Adha.  Ketiga hal yang dimaksudkan adalah Puasa arafah, Salat Idul Adha, dan penyembelihan hewan kurban.

Mengenalkan ketiga hal tersebut penting dilakukan pada anak. Hal ini bertujuan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan anak. Melalui pengenalan dan pemahaman terhadap Hari Raya Idul Adha, anak akan mengetahui beberapa hal.

Di antaranya adalah memahami hal yang berkaitan dengan puasa Arafah. Anak Juga akan paham tentang salat Idul Adha. Selain itu, anak akan mengenal perilaku jiwa sosial dan kepedulian seseorang kepada orang lain melalui kegiatan berkurban.

Tiga Hal Utama Hari Raya Idul Adha yang perlu dikenalkan pada anak.

A.Puasa Arafah

Kenalkan pada anak waktu untuk puasa sunah sebelum Hari Raya Idul Adha. Sering puasa ini disebut dengan puasa Arafah. Pengertian puasa Arafah didefinisikan sebagai puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijah.

Waktu pelaksanaan puasa sunah ini bertepatan dengan pelaksanaan ibadah wukuf di Arafah yang dilakukan oleh jamaah haji. Oleh karena, itulah dinamakan sebagai puasa Arafah.

1. Hukum dan Pelaksanaan Puasa Arafah

Hukum puasa Arafah ini adalah sunah. Maksudnya adalah jika dijalankan akan mendapat pahala dan jika ditinggalkan tidak berdosa. Tetapi pada umumnya orang mengerjakan ibadah ini karena Hikmahnya yang luar biasa.

Puasa arafah ini dikerjakan mulai terbit fajar pada 9 Dzulhijjah hingga waktu magrib. Bagi orang tua, hal ini merupakan kesempatan yang baik untuk mengajak anak latihan puasa.

Ajari anak berpuasa Arafah, bisa membaca niat sebagaimana puasa sunnah lainnya. Niat puasa Arafah sebagai berikut: “Nawaitu shouma Arafah sunnatan lillahi ta’ala.” Artinya sengaja aku puasa sunnah Arafah karena Allah taala.

Kenalkan Anak pada Tiga Hal Utama Hari Raya Idul Adha

2. Hikmah Puasa Arafah

Beri tahu anak bahwa ada banyak hikmah puasa Arafah. Dalam dimensi vertikal, ritual ini bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ada beberapa hikmah puasa Arafah yang akan dijelaskan paket-wisatabromo.com. Ikuti yan Bunda.

Dihapuskan Dosa

Beri tahu anak mengenai hikmah puasa Arafah. Hikmah menjalankan ibadah puasa ini diberikan kepada mereka yang sedang tidak menjalankan ibadah haji.

Bagi yang mengerjakannya dijanjikannya ampunan dosa setahun yang telah lalu dan setahun lagi yang akan datang. Pastikan anak tahu hikmah puasa Arafah.

Orang berdoa kepada Allah di hari Arafah akan terbebas dari api neraka. Begitu juga dengan orang yang menjalankan ibadah puasa di hari tersebut maka akan Allah bebaskan dari api neraka.

Selamat dari Api Neraka

Hikmah bagi orang yang menjalankan ibadah puasa 9 Dzulhijjah adalah akan diselamatkan dari siksa api neraka. Lamanya terselamatkan dari api neraka adalah selama 70 tahun. Ajari anak memahami hal ini.

Menyambut Idul Adha dengan Kegembiraan

Orang-orang yang menjalankan ibadah puasa akan Allah beri kebahagiaan pada saat berbuka. Ajaklah anak merasakan bahagianya menikmati suasana takbir Idul Adha pada saat magrib tiba. Termasuk keesokan harinya pada saat salat Idul Adha maka lakukanlah puasa 9 Dzulhijjah.

Akan terasa berbeda saat melakukan ibadah puasa Ramadhan dengan ketika menjalani Idul Adha. Pahala puasa yang didapatkan akan menumbuhkan kebahagiaan dan kesenangan. Anak pun akan merasakan hal yang sama.

2. Sholat Idul Adha

Pada malam hari menjelang salat Idul Adha biasanya diadakan takbiran. Kesempatan ini bisa dimanfaatkan orang tua untuk mengajak anak takbiran di musola atau masjid. Dengan harapan, anak akan mendapat pengalaman baru dalam hal ibadah.

Pagi harinya, ajaklah anak salat Idul Adha. Meskipun masih Balita. Sangat tepat jika Orangtua mulai mengajak anak melakukan salat Idul Adha. Baik salat Idul Adha yang dilakukan di masjid atau di lapangan terbuka. Anak akan mendapatkan pengalaman salat berjamaah.

Salat Idul Adha adalah amal khusus di Hari Raya Idul Adha yang pahalanya luar biasa. Begitu besarnya pahala salat ini, Rasulullah memerintahkan kaum laki-laki dan perempuan untuk mengerjakannya. Juga budak dan anak-anak. Bahkan wanita haid juga diperintahkan menyaksikan meskipun harus menjauh dari tempat sholat.

Hukum dan Niat Salat Idul Adha

Bagus juga kalau anak tahu bahwa hukum salat Idul Adha adalah sunnah muakkad. Yaitu sunnah yang sangat dianjurkan. Karena salat Idul Adha adalah sunnah, maka tidak wajib hukumnya.

Sedangkan niat salat Idul adha adalah “usholli sunnatan ‘iidil adha rok’ataini ma’muuman lillaahi ta’aalaa.” Artinya: Saya niat sholat sunnah idul adha dua raka’at sebagai ma’mum karena Allah Ta’ala.

Ajari anak niat salat sedikit demi sedikit. Mungkin anak baru bisa takbiratul Ihram ya tidak apa-apa. Penting penanaman keagamaan di berikan sejak dini.

Kenalkan Anak pada Tiga Hal Utama Hari Raya Idul Adha

Tata Cara Salat Idul Adha

Tapi, ayo ajari dulu anak dengan tata Cara salat Idul Adha. Membacan niat salat Idul Adha.Takbiratul ihram. Membaca Doa Iftitah. Takbir sebanyak tujuh kali dan boleh mengangkat tangan ketika takbir.

Setelah akhir takbir ke tujuh, membaca surat Al Fatihah. Dilanjutkan dengan membaca surat lainnya. Ruku’ dengan tuma’ninah. I’tidal dengan tuma’ninah, dan seterusnya. Kemudian dilanjutkan seperti baisa dan diakhir dengan mengucap salam.

Salat Idul Adha dilanjut dengan khutbah yang diawali dengan membaca takbir. Setelah salam, disarankan untuk tidak bergegas pulang. Umat Islam dianjurkan untuk mendengarkan khutbah terlebih dahulu hingga selesai.

3. Berkurban

Kata kurban dapat diartikan sebagai ritual penyembelihan hewan ternak pada 10 Dzulhijjah, atau 3 hari tasyrik setelahnya. Tujuannya adalah beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Beri pengertian anak mengenai maksud berkurban. Dilihat dari dimensi sosial, ibadah kurban adalah salah satu cara membantu fakir miskin, sama halnya dengan zakat fitrah.

Kurban adalah salah satu kewajiban bagi umat Islam yang memiliki harta berlebih. Di Hari Raya Idul Adha ini, hewan kambing, domba, atau sapi akan dikurbankan. Lalu dibagikan kepada keluarga, tetangga, serta orang-orang yang membutuhkan.

Sejarah Berkurban

Pada bagian ini tentu Bunda akan asyik bercerita pada anak. Berceritalah dengan santai. Pahamkan pada anak agar menambah keimanan dan ketaqwaan.

Mari kita mulai dengan sejarah di balik Idul Adha. Nabi Ibrahim, adalah seorang nabi dalam agama Islam dan salah satu utusan Allah yang paling soleh. Ia memiliki seorang putra bernama Ismail. Nabi ibrahim mendapatkan anak setelah banyak melakukan ibadah dan doa kepada Allah yang ckup lama.

Suatu ketika, Allah memutuskan untuk menguji iman dan cinta Ibrahim terhadapnya. Melalui mimpi, Ibrahim diminta menyembelih Ismail, putra yang sangat ia sayangi. Tentu saja ini sangat sulit, karena tidak ada orang tua yang ingin menyakiti anaknya sendiri.

Kenalkan Anak pada Tiga Hal Utama Hari Raya Idul Adha

saat Ibrahim menceritakan mimpinya ini pada Ismail, putranya ini justru menyetujui dan minta ayahnya untuk mengorbankannya.  Tepat saat Ibrahim akan menyembelih Ismail, atas petunjuk Allah, malaikat Jibril mengganti Ismail dengan seekor anak domba.

Inilah yang akhirnya menjadi asal dari peringatan Idul Adha yang disebut juga Hari Raya Kurban. Pada hari raya ini, seekor binatang (biasanya domba, kambing, sapi, kerbau atau unta) dikorbankan, dengan cara yang sama seperti Ibrahim mengorbankan seekor domba.

Ibrahim melakukan perjalanan ke kota suci Mekkah bersama keluarganya untuk mengorbankan Ismail. Nah, musim haji berlangsung pada bulan terakhir (Dzulhijjah) untuk memperingati perjalanan itu. Di akhir musim haji, Idul Adha dirayakan.

Tatacara Menyembelih Hewan Kurban

Menyembelih hewan kurban tidak boleh asal. Ada tata cara dan aturan khusus yang mesti diperhatikan agar kurban kita diterima oleh Allah SWT. Berikut penjelasan lengkapnya.

Jenis Hewan

Tidak semua hewan ternak bisa dijadikan kurban. Sapi, kambing, domba, kerbau, dan unta adalah jenis yang dibolehkan syariat. Untuk unta, syarat usianya adalah 5 atau 6 tahun, sedangkan sapi dan kerbau 2 tahun, atau kambing/domba wajib berumur minimal 1 tahun lebih.

Waktu Pelaksanaan

Penyembelihan hewan kurban dilaksanakan pada tanggal 10-13 Dzulhijjah.waktu penyembelihan dilakukan setelah pelaksanaan sholat Idul Adha dari waktu dhuha sampai matahari terbenam.

Kondisi Fisik Hewan

Hewan yang akan dikurbankan hendaknya memiliki kondisi fisik yang prima. Tanda-tanda hewan yang prima adalah tidak: sakit, kurus, cacat, pincang, atau buta sebelah. Beri tahukan mengenai kondisi fisik hewan kurban pada anak.

Ada empat cacat yang tidak dibolehkan  ada pada hewan kurban. Pertama, buta sebelah dan jelas sekali kebutaannya. Kedua,  sakit dan tampak jelas sakitnya. Ketiga, pincang dan tampak jelas pincangnya. Keempat, sangat kurus sampai-sampai seolah tidak berdaging dan bersum-sum.

Kenalkan Anak pada Tiga Hal Utama Hari Raya Idul Adha

Proses Penyembelihan

Jika anak berani, baiknya diajak menyaksikan proses penyembelihan hewan kurban. Karena, Setiap muslim sangat disarankan untuk datang langsung dan menyembelih sendiri hewan yang dikurbankannya. Tapi kalau takut, anak tidak boleh diajak mendekati proses penyembeliannya.

Hewan yang akan disembelih dibaringkan dengan posisi menghadap kiblat. Sembari membaca “Bismillaahi wallaahu akbar,” pisau yang sudah diasah tajam ditekan kuat-kuat sampai urat lehernya terputus. Pada bagian ini hendaknya dilakukan dengan cepat agar tidak terlalu menyiksa si hewan.

Pembagian Daging Hewan Kurban

Proses penyembelihan selesai dan daging kurban hendaknya segera. Ajaklah anak membagikan daging kurban kepada shohibul kurban, keluarga, tetangga, panitia kurban, dan masyarakat umum.

Daging hewan kurban dibagi tiga, 1/3 untuk dimakan oleh yang berkurban, 1/3 disedekahkan kepada anak yatim. Dan 1/3 bagian dihadiahkan kepada orang lain. Aturan pembagian daging kurban juga sangat baik diajarkan kepada anak.

Hikmah Berkurban

Selain itu, orangtua juga dapat menjelaskan pada anak mengenai hikmah berkurban, seperti yang akan dijelaskan oleh paket-wisatabromo.com berikut ini.

Bersedekah

Bersedekah di hari baik seperti 9 Dzulhijjah memiliki keutamaan yang besar. Apalagi saat kita sedang menjalankan ibadah puasa. Bantu saudaramu merayakan Idul Adha dengan bersedekah daging hewan kurban.

Mengajak bersedekah akan membawa pengalaman yang tak terlupakan bagi anak. Anak akan merasakan indahnya berbagi dengan orang lain. Juga, ia akan menyaksikan

Kenalkan Anak pada Tiga Hal Utama Hari Raya Idul Adha

Mesyukuri Rezeki dan Nikmat Allah

Bolehkah ikut makan daging kurban bila tidak merayakan Idul Adha? Tentu saja boleh. Sebagian daging kurban memang boleh dinikmati oleh keluarga, kerabat, tetangga atau teman-teman dari mereka yang berkurban.

Pengorbanan

Ajarkan pada anak bahwa sesuatu ingin dicapai butuh pengorbanan. Berkurban dapat memperkenalkan pada anak arti penting dari sebuah pengorbanan untuk mencapai sesuatu.

Dengan begitu, anak menyadari tidak ada sesuatu yang bisa didapat dengan instan di dunia ini. Sehingga pada suatu titik anak perlu melakukan pengorbanan untuk mencapai tujuan yang ingin diraihnya.

Hal ini penting untuk diajarkan pada anak agar ia kelak tidak menjadi anak yang manja. Sebagai orangtua, Mama bisa mengajarkan pada anak dalam kehidupan sehari-hari.

Kenalkan Anak pada Tiga Hal Utama Hari Raya Idul Adha

Ajaklah anak saat membeli hewan kurban. Jelaskan juga pada mereka bahwa untuk membeli hewan untuk dikurbankan pada Idul Adha, orangtua harus bersabar dan berusaha keras untuk mengumpulkan uang yang cukup.

Baca Juga:

Kepedulian

Berkurban merupakan perwujudan kepedulian terhadap sosial terhadap sesama. Nilai ini sangat penting untuk diajarkan pada anak-anak. Di tengah maraknya media sosial di mana interaksi sosial di dunia nyata jarang terjadi bahkan tidak ada sehingga mengakibatkan anak tidak lagi peduli dengan manusia lainnya.

Padahal kehidupan sosial sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari bagi anak.  Ajaklah anak-anak untuk melihat bahwa masih banyak orang yang tidak beruntung di dunia untuk bisa berkurban. Menimbulkan kesadaran anak akan pentingnya sosialisasi dalam kehidupan sehari-hari dapat mengajarkan pentingnya untuk berbagi.

Kenalkan Anak pada Tiga Hal Utama Hari Raya Idul Adha

Tidak Sombong

Kegiatan berkurban adalah mengajari anak untuk tidak sombong kepada sesama manusia. Ketika anak sudah diberitahu tentang kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail AS.

Ajarkan bahwa manusia semua sama derajatnya di hadapan sang Pencipta. Tak ada yang boleh sombong dihadapan Allah jika tidak ingin mendapat azab-Nya.

Hal ini bisa diajarkan pada anak saat mengajaknya memilih hewan kurban, meski orangtua telah mampu membeli hewan kurban untuk Idul Adha.

Ada baiknya tidak pamer atau menyombongkan diri karena sudah mampu beli hewan kurban. Tekankan padanya bahwa berkurban untuk ibadah semata, bukan ajang untuk pamer harta.

Kepatuhan

Kepatuhan Ismail kepada orang tuanya dapat dijadikan contoh. Ismail pun sebagai seorang anak menunjukkan sikap patuh, baik terhadap orang tuanya maupun terhadap perintah dari Allah SWT tersebut. Ini bisa Orangtua tanamkan pada anak agar ia selalu patuh terhadap kedua orang tuanya.

Begitu juga kepatuhan Nabi Ibrahim kepada Allah SWT.  Anak yang sudah lama dinantikan kehadirannya diikhlaskannya untuk dikorbankan pada hari Raya Idul Adha.

Budaya hormat harus diedukasi kepada anak seiring kompleksitas tantangan perkembangan anak dewasa ini. Ajaran agama, telah memberikan contoh kepatuhan kepada orang tua melalui kisah Nabi Ismail.

Hal ini didukung oleh budaya Indonesia dan ketentuan UU 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menegaskan bahwa hormat kepada orang tua dan guru merupakan kewajiban.

Demikianlah penjelasan mengenai pengenalan tentang Raya Idul Adha kepada anak. setidaknya orang tua mengenalkan tiga hal yaitu puasa arafah, salat Idul Adha, dan kurban. Terima kasih atas kunjungannya. Sampai jumpa pada artikel berikutnya.

Referensi: dari Berbagai Sumber.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *