Puisi tentang Bung Tomo dan Istrinya: Bagus Dibaca dalam Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2022

Puisi tentang Bung Tomo dan Istrinya: Bagus Dibaca dalam Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2022

paket-wisatabromo.com-Bung Tomo merupakan salah satu sosok penting dibalik pertempuran rakyat Surabaya melawan Belanda pada 10 November 1945. Sampai sekarang, tanggal tersebut selalu diperingati sebagai hari Pahlawan. Berikut ini disajikan Puisi tentang Bung Tomo. Puisi tersbut dapat dimanfaatkan dan dibaca dalam kegiatan Hari Pahlawan.

Puisi tentang Bung Tomo ini disajikan dengan berdasarkan pada sumber-sumber yang terpercaya.  Menjelang peringatan hari Pahlawan, puisi ini berguna bagi yang membutuhkan.

10 November merupakan Hari Pahlawan di mana sejarah telah mencatat tentang terjadinya pertempuran yang mengobarkan semangat para pejuang melawan penjajah. Bung Tomo salah satua pejuang yang pemberani pada pertemburan Surabaya tersebut. Bung Tomo merupakan tokoh pejuang pembela kemerdekaan yang terkenal dalam pertempuran di Surabaya. Karena bangganya kepada Pahlawan ini, bermunculanlah puisi-puisi pujian kepada Bung Tomo.

Berikut ini adalah Puisi tentang Bung Tomo
1. UNTUKMU BUNG TOMO

Fadli Zon

Bergema di angkasa

Bergetar di bumi pertiwi

Bergelora di dalam dada

Pekikan kemerdekaan membahana

Waktu itu sepuluh Nopember di Surabaya

.Kau bangkitkan semangat yang hampir pudar

.Kau bangunkan patriot ke medan bakti

Tetes-tetes darah menyirami bumi

Ratap tangis ibu-ibu kehilangan putranya

Di atas mayat-mayat bergelimpangan

Dalam bahana dentuman meriam

Mereka berkata…semua berkata…

Allahu Akbar! Merdeka atau Mati!

Sekarang kau telah tiada Bapak kami

Di tanah suci kau hembuskan nafas terakhir

Dalam doa

Tiada salvo

Tiada bendera setengah tiang

Tiada prosesi jenazah

Semua diam, semua kelam

Selamat jalan Bapak kami

Dalam haribaan ibu pertiwi

Kau telah terlepas dari tirani

Dari bumimu, yang penuh noda dan dosa

Cisarua, 10 Nopember 1985.

2. Pahlawan Bung Tomo

Pahlawan…..

Berjuang membela tanah air sepanjang nafas berhembus

Dari gempuran tentara sekutu

Yang menghancurkanleburkan kota Surabaya

Dengan gagah berani

Kau terus bertempur melawan sekutu

Walau dari darat,laut,dan udara

Diluluhlantakkan terus menerus tiada henti

Dengan hati nurani yang ikhlas

Mengorbankan jiwa ragamu demi kejayaan bangsa

Bertarung membela ibu pertiwi

Tanpa mengharap imbalan dari siapapun

Kan ku ingat selalu jasamu itu

Yang terus pantang menyerah

Mengejar kemerdekaan dengan mengusir penjajah

Yang akhirnya membuahkan hasil

Dengan kemerdekaan yang telah tercapai

By:Gunslinger122

3. Hilang Nyawa Terkenang Jasa

Karya: Sri Yesi Mardiana

Aku iri pada mereka yang berani hidup

Bukan untuk berpoya

Aku iri pada mereka yang berani mengorbankan nyawa

Bukan untuk kepentingan harta

Apalagi untuk berebut kuasa

Mengorbankan rakyat yang tak berdaya

Demi kepentingan dunia

Pahlawan yang berjuang sebelum merdeka

Jika negeri ini masih mengemis

Merdeka yang kau raih bukan hanya kata

Kau rela tersayat dada

Maka generasi muda hanya perlu menjaga

Bagi mu merdeka yang nyata

Bukan sekedar bintang tersemat di dada

Demi Indonesia merdeka

Merdeka.. Kau rela hilang nyawa

Akan selalu terkenang semua jasa

Pahlawan Indonesia

4. Filosofi Bambu Runcing

Karya: Mohammad Reza

Kau….

Kau adalah senjata sakti

Meski bentukmu

Tak sehebat senjata masa kini

Tetap saja

Karena kesaktianmu

Kau menjadi saksi terbesar

Atas perlawanan para pejuang

Dengan kebiadaban penjajah

Dengan penuh semangat

Dan pekikan Takbir dan Merdeka

Perlawanan para pejuang semakin sengit

Menghajar penjajah tanpa ampun

Meski pejuang harus gugur

Karena harus bertumpah darah

Atas perjuangan ini

Wahai engkau…

Kau adalah senjata sakti

Yang diciptakan oleh sang kyai

Di saat para pejuang

Mengalami keterbatasan senjata

Saat harus menghadapi para penjajah

Penjajah yang semakin hari

Semakin kurang ajar

Merampas kemerdekaan kami

Meski kau tak secanggih

Senjata masa kini

Kau berhasil

Ciutkan nyali si penjajah

Yang semakin beringas

Membuat para pejuang

Semakin berani

Melawan kesewenangan penjajah

Walau harus bertumpah darah

Para pejuang tetap bersatu

Dan pekikkan

MERDEKA ATAU MATI!

Kau sederhana

Kau sakti

Kau adalah saksi terbesar

Atas perlawanan pejuang

Terhadap penjajah

Demi merdekanya tanah air kita

5. Bung Tomo

Puisi pahlawan singkat 3 bait ini tentang Bung Tomo yang menggertakan semangat membara kepada para rakyat!

“Bung Tomo”

(Karya: Asty Kusumadewi)

Sutomo adalah nama aslimu

Bung Tomo adalah nama panggungmu

Kedua nama itu pahlawan negeriku

Semangat membara pejuang Indonesia merdeka

10 November pertempuran digencarkan

Kau adalah pembangkit semangat rakyat

Dengan pidatomu yang membara

Kau kobarkan semangatmu lewat kata kata

Terima kasih Bung Tomoku

Kau pahlawan pejuang kemerdekaan

Pahlawan nasional

Harum namamu di seluruh kalangan

6.Pahlawan bangsa

Karya: Nur Asiah Ramdani

Api membara membakar asa

Harapan demi harapan membungkam jiwa yang berduka

Mereka kira, kalian tidak menderita

Nyatanya tidak, kalian sama menyimpan lara

Siapa sangka, tangan bergetar tak mereka indahkan

Peluh bercucuran tanda mereka bertahan

Siapa takut, mereka kata dengan senjata di tangan

Dan begitupun alam, turut bersatu menantang sang lawan

Di sini kalian

Tanah negeri berbalutkan semboyan

Sekecil apapun kemungkinan, tetap coba dipertahankan

Jangan menyerah

Bibir berkata tanpa suara

Usaha keras tanpa mengenal batas

Sampai akhirnya merah putih berkibar bebas

7. SUKMA RAJAWALI

Karya: Adi Taufik, S.Pd

(Ridho An Ndzar)

Seekor rajawali terbang penuh semangat juang

Melangitkan harapan demi mahkota yang belum sempat terpasang

Rindu akan suasana merdeka

Siap mempertaruhkan jiwa raga

Di balik kemelut nuansa perang

Kuku di jari kekar siap menerjang

Dijunjung tinggi harkat dan martabat negeri

Meskipun diliputi suasana ngeri

Langit November kala itu menjadi saksi

Rajawali membelah angkara di balik kobaran api

Jari-jari tajam bermandi darah

Yang mengucur dari raga penjajah

Rajawali adalah sukma

Yang merasuk pada raga perwira

Kini namanya abadi di pundak sejarah dunia

Tertulis pada pusara, Bung Tomo pemilik nama

Lampung, 15 November 2021

8. Puisi Bung Tomo untuk istrinya

Bung Tomo begitu romantis dan seolah tak menggambarkan pribadi Bung Tomo. Konon, pribadi Bung Tomo mulai berubah menjadi pria romantis dengan puisi-puisi cintanya sesaat setelah dimabuk asmara dengan perempuan yang menjadi aktivis Palang Merah Indonesia (PMI).

Ini Hari Kartini, Dik!

Terbayang wajahmu nan cantik

Penaku kini henti sedetik

Terlintas semua jasamu

Sejak kita bertemu.

9. “Tak Gentar Berjuang”

Untukmu para pejuang Indonesia

Berbekal bambu runcing

Berbasis jajaran terdepan

Berteriak maju melawan penjajah

Peluh keringat bercucuran darah jua

Kau hiraukan demi kemerdekaan bangsa

Tak gentar semua pengorbananmu

Kini Indonesia telah merdeka

Bagaimana anak bangsa seperti kami membalas perjuanganmu

Segala kau berikan pada bumi Ibu Pertiwi

Tanpa mengharap imbalan jasa

Tak sedikit dari para pejuang kehilangan nyawa

Tak diketahui pula apa benar telah dikebumikan

Semua yang bertempur dengan layak

Izinkan kami menjadi sepertimu

Terbakar semangat hingga urat nadi

Memperjuangkan Indonesia dengan cara berbeda

Pahlawanku

Engkau kan selalu dikenang

Atas jasamu dan dalam sejarah perjuangan

10. “Dibalik Kobaran Semangat Juang Mu”

Kabut…

Membekas kenangan Ibu Pertiwi

Mendung menyelimuti

Rintik kian deras menerpa

Turuk membanjiri lautan peluh dan darah

Dia tak menunggu keputusan pencipta

Serbu!

Maju untuk merdeka atau mati

Takbir berkumandang Allahu Akbar

Teriakmu terdengar hingga sukma

Sebilah bambu runcing bersatu

Tak lupa panjatan ayat suci

Kau kumandangkan bukti semangat juang

Demi melepas belenggu penjajahan

Belati tak kau hiraukan

Meski mengoyak kulit mengiris nadi

Semua demi tanah air

Kini dari atas kau lihat

Perjuanganmu terbayar lunas

Indonesia telah merdeka

Tenanglah diperistirahatan abadimu

Kami akan melanjutkan perjuanganmu

Demi melindungi Indonesia

Mensejahterakan seluruh anak bangsanya

11. Pengorbananmu

Tak terhitung kubik darahmu bercucuran

Dari luka belati hingga senapan

Hasil perjuangan melawan penjajah

Peluh membasahi tubuhmu

Tak kau hiraukan

Anganmu tak tentu arah

Bulatkan tekat pada satu tujuan

Tak lelah di medan perang

Walau rindu keluarga kau sembunyikan

Kejam..

Itulah gambaran pertempuran

Jiwa tak dapat berdusta

Tengah dirundung kesedihan

Hanya satu pilihan

Merdeka atau mati ditangan penjajah

Pagi hingga malam

Bulan pun menjadi tahun

Telah beribu malam menanti

Tetap jua tak terlepas

Pengorbananmu demi bangsa

Akan selalu kami kenang

Tak kubiarkan tuk dilupakan

Wahai pahlawanku

Ksatria pelindung negeri

Pejuang kemerdekaan

12. “Tak Gentar”

Hai kalian para penjajah

bangsa asing merasa terhebat

Paling tinggi dan berkuasa

Berani mengusik ketentraman bumi Indonesia

Telah lama kalian merajalela

Mengeruk harta Ibu Pertiwi dan tenaga rakyat

Kini waktunya angkat kaki

kami tidak rela dibawah perintah kalian

Yang menghabiskan kekayaan negeri kami

Pergi..

Menyingkir atau bertempur

Matipun kami tak takut

Pendahulu kami mengajarkan arti perjuangan

Kami tak akan menyerah

Meski darah tergenang hingga oksigen tak mampu dihirup

Kejahatan kalian sungguh keji

Alam kami kalian rampok

Penerus kami kalian musnahkan

Kami tidak akan tinggal diam

Perlakuanmu yang selalu menginjak

Pergi..

Mungkin kau lebih lincah dengan senapan dan kendaraan baja

Tipu daya muslihat kalian tak terbaca

Ya kalian lebih keji dari binatang

Aku akan melawan

Merdeka harga mati

Tak peduli bermodalkan bambu runcing

Tak peduli berjuang dengan kain rusuh

Aku akan terus maju

Hanya untuk memperjuangkan tanah airku

Puisi tentang Bung Tomo selengkapnya-Unduh

Baca:

1. Biografi Bung Tomo Lengkap dari Lahir hingga Wafat-Unduh

2. Puisi-Puisi tentang Ki Hajar Dewantara dan Pendidikan- Unduh

3. Puisi HUT RI-Unduh

4. Puisi-Puisi tentang Guru: Karya Chairil Anwar, Kahlil Gibran dan W.S. Rendra Untuk Hari Guru-Unduh

5. Bank Pantun Pemilu 2024- Unduh

Demikian sajian mengenai Puisi tentang Bung Tomo. semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *