Struktur Puisi Rakyat : Pantun, Syair, Gurindam yang Tepat
paket-wisatabromo.com – Unit pembelajaran Teks Puisi Rakyat ini disusun berdasarkan empat Kompetensi Dasar (KD) di kelas VII yang mengacu pada Permen 37 Tahun2018.
KD tersebut merupakan KD pasangan antara KD pengetahuan dengan KD keterampilan. Kompetensi Dasar pengetahuan 3.13 Mengidentifikasi informasi (pesan, rima, dan pilihan kata) dari puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat) yang dibaca dan didengar.
Kompetensi keterampilan 4.13 Menyimpulkan isi puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat) yang disajikan dalam bentuk tulis dan lisan. Sedangkan pasangan KD yang kedua adalah KD pengetahuan nomor 3.14 Menelaah struktur dan kebahasaan puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat) yang dibaca dan didengar.
Dan KD keterampilan 3.14 Menelaah struktur dan kebahasaan puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat) yang dibaca dan didengar. 4.14 Menyajikan gagasan, perasaan, dan pendapat dalam bentuk teks puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat) secara tulis/lisan dengan memperhatikan struktur dan kebahasaannya.
Pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai struktur puisi rakyat. Materi ini berkaitan dengan aspek pengetahuan.
A.Struktur puisi rakyat : Pantun, Syair, Gurindam yang Tepat
Struktur puisi rakyat yang berupa pantun, syair, dan gurindam itu berbeda-beda, meskipun ketiganya sama-sama tergolong puisi lama.
1. Struktur Pantun
Struktur penyajian pantun dua larik sampiran dan dua larik isi pantun. Dua larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4. Makna/isi pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak berhubungan.
Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat perintah. Larik satu dan larik dua merupakan kalimat berdiri sendiri. Sedangkan Larik 3 dan 4 merupakan kalimat saran dengan pola hubungan syarat (kalau), pada larik 3 dan larik 4 merupakan hasil. Dan Larik 3 dan 4 merupakan satu kalimat majemuk.
Contoh:
Ibu pergi membeli baju
Baju dibungkus lalu dibayar
Janganlah engkau kepala batu
Nasihat ibu harus didengar
Ibu pergi membeli baju. (kalimat utuh, satu kalimat)
Baju dibungkus lalu dibayar. (kalimat utuh, satu kalimat)
Janganlah engkau kepala batu, (bagian kalimat)
Nasihat ibu harus didengar. (bagian kalimat, digabung antara bagian kalimat akan menjadi kalimat utuh, satu kalimat majemuk)
2. Struktur Syair
Untuk struktur penyajian syair satu bait terdiri atas 4 larik. Pola rima sama (a-a-a-a). Keempat larik syair merupakan isi dan terkait dengan bait-bait yang lain.
Misalnya:
Hai muda arif budiman
hasilkan kemudi dengan pedoman
alat perahumu jua kerjakan
itulah jalan membetuli insan
Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan syair tersebut larik 1 menggunakan kalimat untuk menyapa (menggunakan kata seru Hai ….) Larik 2 dan 3 merupakan kalimat perintah kepada generasi muda yang disapa pada larik 1.
Larik 4 pada kutipan syair tersebut merupakan akibat yang akan ditemui jika melakukan apa yang diperintahkan pada larik 2 dan 3. Pilihan kata yang digunakan pada syair tersebut merupakan kata bersifat simbolik dan ungkapan lama. Pilihan kata sangat indah dengan makna yang dalam.
3. Struktur Gurindam
Selanjutnya, untuk struktur penyajian gurindam adalah dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik 2.
Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, gurindam tersebut menggunakan kalimat dengan pola hubungan syarat (larik 1 apabila …) dan pada larik 2 kondisi/keaadaan jika syarat dilakukan.
B. Contoh
1. Contoh Struktur Pantun
No | Pantun | Struktur Pantun |
1. | Ibu pergi membeli baju Baju dibungkus lalu dibayar Janganlah engkau kepala batu Nasihat ibu harus didengar | Larik 1 dan 2 merupakan sampiran Larik 3 dan 4 merupakan isi
|
2. | Air surut memungut bayam Sayur diisi ke dalam kantung Jangan diikuti tabiat ayam Bertelur sebiji riuh sekampung | Larik 1 dan 2 merupakan sampiran Larik 3 dan 4 merupakan isi
|
3. | Baik bergalas baik tidak Buli-buli bertali benang Baik berbalas baik tidak Asal budi sama dikenang | Larik 1 dan 2 merupakan sampiran Larik 3 dan 4 merupakan isi
|
4. | Biarlah orang bertanam buluh Mari kita bertanam padi Biarlah orang bertanam musuh Mari kita bertanam budi | Larik 1 dan 2 merupakan sampiranLarik 3 dan 4 merupakan isi
|
5. | Pergi ke pasar beli pepaya Pepaya dimakan tinggal bijinya Kalau kalian hendak bahagia Usaha dan doa adalah kuncinya | Larik 1 dan 2 merupakan sampiran Larik 3 dan 4 merupakan isi
|
6. | Pergi berkebun petik alpukat Alpukat dimakan sambil berdiri Nona datang kian mendekat Bersuara besar bikin aku lari | Larik 1 dan 2 merupakan sampiran Larik 3 dan 4 merupakan isi
|
7. | Manis madu semanis gula Madu dimakan enak rasanya Seribu pulau seribu budaya Jadi kebanggaan Indonesia | Larik 1 dan 2 merupakan sampiran Larik 3 dan 4 merupakan isi
|
8. | Semakin gelap ketika malam Tanpa selimut kedinginan Air beriak tanda tak dalam Air tenang menghanyutkan | Larik 1 dan 2 merupakan sampiran Larik 3 dan 4 merupakan isi
|
9. | Sepohon kayu daunnya rimbun Lebat bunganya serta buahnya Walaupun hidup seribu tahun Bila tak sembahyang apa gunanya | Larik 1 dan 2 merupakan sampiran Larik 3 dan 4 merupakan isi
|
10. | Masuk acara memakai batik Dengar nyanyian alunan gitar Datang padaku wanita cantik Mata terpana hati tergetar | Larik 1 dan 2 merupakan sampiranLarik 3 dan 4 merupakan isi
|
2. Contoh Struktur Syair
No | Syair | Struktur Syair |
1. | Pada zaman dahulu kala Tersebutlah sebuah cerita Sebuah negeri yang aman sentosa Dipimpin sang raja nan bijaksana
Negeri bernama Pasir Luhur Tanahnya luas lagi subur Rakyat teratur hidupnya makmur Rukun raharja tiada terukur
Raja bernama Darmalaksana Tampan rupawan elok parasnya Adil dan jujur penuh wibawa Gagah perkasa tiada tandingnya. | Seluruh larik memaparkan isi syair untuk membentuk sebuah kisah atau cerita secara utuh. |
2. | Orang kaya jangan suka menghina Karena kaya miskin sama saja Tiada manusia yang hina Karena hidup itu layaknya roda
Jika berteman jangan bergaduh Tak ada gunanya bila bermusuh Jangan pula bersikap angkuh Karena tersisih membuah hidup keruh
Walau kamu sudah besar Jangan bertutur kata dengan kasar Jadilah pribadi yang sabar Agar tetangga tak jadi gusar
Jika diri terus ikuti syahwat Hidup bisa jadi lebih berat Jiwa bisa jadi tak terawat Hati juga bisa rusak berkarat
Yang kaya harusnya keluarkan sedekah Pandang orang yang posisinya di bawah Jangan arahkan kepala menengadah Agar diri tak tergoda untuk bermewah | Seluruh larik memaparkan isi syair untuk membentuk sebuah kisah atau cerita secara utuh. |
3. | Hai sahabat ayo diingat Kita bersua hanya tuk sesaat Tapi kau akan tetap ku ingat
Dalam hati dengan amat sangat Bila lain waktu kita bertemu Dan kau telah bersama kawan baru Janganlah lupakan aku
Tetap kenang masa lalu Andai saja engkau tahu Engkau layaknya bayanganku Menemaniku tiap waktu
Baik dalam senang maupun susahku Sahabat sejati itu abadi Tak perlu lagi aku cari Andai kita tak bersua lagi
Alangkah hancurnya hati ini Tak hanya suka mari berbagi duri Aku siap ada di sisi Tak perlu ragu lagi untuk datangi Mari bersama bahagiakan hati | Seluruh larik memaparkan isi syair untuk membentuk sebuah kisah atau cerita secara utuh. |
Artikel terkait:
- Menyimpulkan Isi Puisi Rakyat : Pantun, Syair, Gurindam yang Tepat
- Teks Puisi Rakyat : Pantun, Syair, Gurindam yang Tepat
- Menulis Teks Puisi Rakyat : Pantun, Syair, Gurindam dengan Mudah
- Jenis-Jenis Teks Bahan Ajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs
- Jenis-Jenis Teks Fiksi Bahan Ajar Bahasa Indonesia, Ini Lebih Tepat
3. Contoh Struktur Gurindam
No | Gurindam | Struktur Gurindam |
1. | Jikahendak mengenal orang yang berilmu Bertanya dan belajar tiada jemu. | dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik 2. |
2. | Jika hendak mengenal orang mulia, lihatlah kepada kelakuan dia. | dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik 2. |
3. | Jika hendak mengenal orang yang berakal, di dalam dunia mengambil bekal | dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik 2. |
4. | Jika kamu mengamalkan Al-Qur’an Maka hidup penuh kebahagiaan | dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik 2. |
5. | Untuk orang yang suka bersandiwara Jalan hidupnya akan menyiksa | dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik 2. |
6. | Rajin belajarlah di usia muda Jangan pernah kamu menunda-nunda | dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik 2. |
7. | Pikir dulu sebelum berkata Agar tidak melukai sesama | dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik 2. |
8. | Manusia yang tidak paham rukun Islam Sudah jelas hidupnya akan kelam | dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik 2. |
9. | Mimpi jangan hanya dibayangkan Mimpi harus bisa diwujudkan | dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik 2. |
10. | Bila kamu malas belajar Cita-cita tidak akan bisa dikejar | dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik 2. |
Demikianlah pembahasan mengenai Struktur Puisi Rakyat : Pantun, Syair, Gurindam yang Tepat. Semoga bermanfaat.