Teks Fiksi Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP MTs

Teks Fiksi Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP MTs

paket-wisatabromo.com – Teks Fiksi adalah cerita atau latar yang berasal dari imajinasi. Dengan kata lain, tidak secara ketat berdasarkan sejarah atau fakta.

Kebenaran dalam teks fiksi tidak harus sejalan dengan kebenaran yang berlaku di dunia nyata, misalnya kebenaran dari segi hukum, moral, agama, logika, dan sebagainya.

Ruang lingkup teks fiksi yang menjadi bahan ajar peserta didik kelas 9 SMP dan MTs ada dua, yaitu cerpen dan cerita inspiratif fiksi.

Khusus untuk cerita inspiratif digolongkan ke dalam bentuk fiksi dan nonfiksi. Apabila isi cerita merupakan imajinatif tetapi mampu menginspirasi, maka digolongkan ke dalam cerita inspiratif fiksi.

Sebaliknya, apabila isi cerita nyatabukan imajinatif dan mampu menginspirasi, maka digolongkan ke dalam cerita inspiratif nonfiksi.

Teks Fiksi Bahan Ajar Bahasa Indonesia untuk Peserta Didik Kelas 9 SMP MTs

Berikut ini dipaparkan teks fiksi sebagai bahan ajar untuk peserta didik kelas IX.

A. Cerita Pendek
1. Mengidentifikasi cerita pendek

Bisa meliputi pengertian, ciri-ciri, jenis, fungsi, dan contoh cerita pendek.

Pengertian

Cerita pendek (cerpen) adalah karangan dalam genre prosa tulis yang berbentuk naratif dan bersifat fiktif.

Selain itu, cerpen merupakan salah satu karya sastra yang memaparkan kisah maupun cerita mengenai manusia berserta seluk-beluknya, yang dituangkan melalui kisahan singkat.

Ciri-ciri

a. Alurnya lebih sederhana,

b. Tokohnya hanya sedikit

c. Latar hanya dilukiskan sesaat dan dalam lingkup yang relatif terbatas

d. Terdiri dari atas 3 halaman sampai halaman 10

e. Habis dibaca dalam sekali duduk

f. Hanya ada satu plot atau alur

g. Watak dan tokoh diterangkan atau diceritakan secara singkat

h. Banyak tokoh terbatas atau kurang

2. Menyimpulkan Unsur-unsur Cerita Pendek

Unsur-Unsur cerita pendek terdiri atas: tema, amanat, plot atau alur, latar atau setting yang terdiri atas latar tempat, waktu dan suasana, tokoh dan karakternya.

3. Menelaah Struktur dan Aspek Kebahasaan Cerita Pendek.

Struktur

Struktur teks cerita pendek terdiri atas orientasi, rangkaian peristiwa, komplikasi dan resolusi.

Orientasi

adalah struktur yang berisi pengenalan latar cerita. Bagian ini berkaitan dengan latar tempat, waktu, alur, hingga latar suasana.

Latar digunakan pengarang untuk menghidupkan cerita dan meyakinkan pembaca. Dengan kata lain, latar merupakan sarana pengekspresian watak, baik secara fisik maupun psikis.

Rangkaian peristiwa

Rangkaian peristiwa yaitu kisah berlanjut melalui rangkaian peristiwa tak terduga.

Komplikasi

Komplikasi adalah cerita bergerak seputar konflik atau masalah yangmemengaruhi latar waktu dan karakter. Tokoh utama mengarah kesolusi.

Resolusi

Resolusi adalah solusi untuk masalah atau tantangan dicapai berhasil. Cara pengarang mengakhiri cerita.

Sedangkan kaidah kebahasaan teks cerpen terdiri atas:  sudut pandang pencerita, dapat berupa dialog, menggunakan kata benda, berupa uraian deskripsi, penggunaan majas, dan pertanyaan retoris, serta menggunakan kata atau kalimat yang ekspresif.

Kaidah Kebahasaan Cerita Pendek

Beberapa kaidah kebahasaan teks cerpen antara lain ragam bahasa sehari-hari, kosakata, majas atau gaya bahasa, dan kalimat deskriptif.

Ragam bahasa sehari-hari

Bahasa sehari-hari adalah bahasa yang digunakan dalam percakapan dengan keluarga, dengan teman, dan lainnya.

Definisi bahasa sehari-hari menurut KBBI adalah bahasa percakapan.

Bahasa sehari hari adalah bahasa yang biasa kita pakai bahasa sehari hari bukan bahasa baku tetapi bahasa komunikatif.

Dalam pemakaiannya, bahasa sehari-hari itu tidak perlu mematuhi kaidah bahasa baku.

Kata-kata dan kalimat yang digunakan adalah kata dan kalimat yang santai. Namun, tujuan komunikasi tetap tersampaikan.

Kosakata

Seorang penulis cerpen harus mempunyai banyak perbendaharaan kata.

Pilihan kata atau diksi sangatlah penting karena menjadi tolak ukur kualitas cerpen yang dihasilkan.

Diksi menambah keserasian antara bahasa dan kosakata yang dipakai dengan pokok isi cerpen yang ingin disampaikan kepada pembaca.

Majas (Gaya Bahasa)

Peristiwa pemakaian kata yang melewati batas-batas maknanya yang lazim atau menyimpang dari arti harfiahnya.

Majas disebut juga bahasa berkias yang dapat menghidupkan atau meningkatkan efek danmenimbulkankonotasi tertentu.

Kalimat Deskriptif

Kalimat deskriptif adalah kalimat yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu.

Dalam cerpen, kalimat deskriptif digunakan untuk menggambarkan suasana, tempat, tokoh dalam cerita.

4. Mengungkapkan Pengalaman dan gagasan dalam bentuk cerita pendek

Kegiatan ini dapat berupa mengubah jenis penceritaan teks cerpen, melanjutkan cerpen, dan Menyusun cerpen secara utuh.

Tentu saja, kegiatan menulis cerita pendek harus memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaan teks cerpen.

B. Cerita Inspiratif Fiksi

1. Mengidentifikasi Informasi Cerita Inspiratif

Kegiatan mengidentifikasi informasi cerita inspiratif bisa meliputi pengertian, ciri-ciri, jenis, fungsi, contoh cerita inspiratif.

Pengertian

Teks cerita inspiratif merupakan jenis teks narasi yang menyajikan suatu inspirasi keteladanan bagi orang banyak.

Selain itu, teks cerita inspiratif itu dapat menggugah seseorang untuk berbuat baik.

Cerita inspiratif ini sering disebut dengan cerita keteladanan atau cerita penuh hikmah.

Ciri-Ciri

Untuk membahas ciri-ciri teks cerita inspiratif dapat dijelaskan melalui tiga aspek. Ketiga aspek itu adalah isi, tujuan, dan Bahasa yang digunakan.

Ciri Isi

Isinya dapat menggugah perasaan dan memberi kesan yang mendalam bagi pembacanya.

Terdapat alur cerita untuk memberikan pemahaman awal, inti, dan akhir cerita atau kisah.

Biasanya diangkat atau diadaptasi dari sebuah kisah nyata.

Berisi kisah nyata dan pengalaman hidup seseorang.

Ciri Tujuan

Bertujuan memberi inspirasi kebaikan kepada banyak orang.

Bertujuan memberi motivasi atau semangat kepada pembacanya

Ciri Bahasa

Menggunakan kata-kata yang menggambarkan keadaan atau sifat tokohnya. Misalnya cantik, pintar, dll.

Menggunakan kata ganti orang ketiga. Misalnya: ia, dia, atau menggunakan nama tokoh, dan gaya cerita atau naratif.

Menggunakan ungkapan bernada saran. Seperti: hendaknya, baiknya, jangan.

Berisi kalimat fakta yang benar-benar terjadi dan dapat dibuktikan.

Baca: Jenis-Jenis Teks Fiksi Bahan Ajar Bahasa Indonesia, Ini Lebih Tepat

2. Menyimpulkan Informasi Cerita Inspiratif

Dalam kegiatan menyimpulkan dapat dilakukan meliputi simpulan berkaitan dengan orientasi, rangkaian peristiwa, komplikasi, resolusi, dan koda jika ada.

Simpulan adalah 1. sesuatu yang disimpulkan atau diikatkan. 2 hasil menyimpulkan; kesimpulan (KBBI).

Kesimpulan adalah ikhtisar (dari uraian, pidato, dan sebagainya), kesudahan pendapat (pendapat terakhir yang berdasarkan pada uraian sebelumnya).

Selian itu, kesimpulan merupakan keputusan yang diperoleh berdasarkan metode berpikir induktif atau deduktif.

Kalimat simpulan biasanya mengungkap fakta dalam teks disertai pendapat penyimpul

Cara menyimpulkan yaitu dengan membaca keseluruhan teks cerita inspiratif ➡ pahami isinya dengan memfokuskan pada struktur teks cerita inspiratif ➡ cari kata-kata yang cukup menginspirasimu ➡ simpulkan dengan bahasamu sendiri.

3. Menelaah struktur dan kaidah kebahasaan Cerita Inspiratif

Struktur teks cerita inspiratif terdiri atas: orientasi, perumitan peristiwa, komplikasi, resolusi, dan koda.

Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Inspiratif Yang Efektif

a. Menggunakan kata-kata yang menggambarkan keadaan atau sifat tokohnya. Misalnya cantik, pendek, besar, pintar, ramah, bingung, sedih, sombong, kecewa, dll.

b. Menggunakan kata ganti orang pertama dan ketiga. Misalnya: aku, saya, ia, dia, mereka.

c. Menggunakan Dialog atau percakapan

d. Menggunakan ungkapan bernada saran. Seperti: hendaknya, baiknya, jangan.

e. Menggunakan kata kerja tindakan atau aksi, seperti belajar, menanam, mengembara, memberi, menggapai, melompat, berjalan, menipu, mengusulkan, membicarakan, dll.

f. Menggunakan kata kerja yang menggambarkan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan para tokohnya. Misalnya: membisu, mengeluh, mengerang, letih, lesu.

g. Berisi kalimat fakta

Merupakan hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan. Fakta adalah sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi.

4. Mengungkapkan Gagasan dalam Bentuk cerita inspiratif.

Kegiatan mengungkapkan gagasan dalam bentuk cerita inspiratif dapat berupa menulis teks cerita inspiratif.

Di dalam menulis teks cerita inspiratif, kita harus memeprhatikan beberapa hal, struktur dan kaidah kebahasaannya.

Berikut ini disajikan beberapa langkah menulis teks cerita inspiratif yang efektif.

Menentukan Tema

Tema adalah pokok pikiran yang menjadi dasar cerita. Sebaiknya tema teks cerita inspiratif dipilih tema cerita mengenai kesuksesan atau keberhasilan seseorang.

Melalui teks yang disajikan, kita bisa melihat keuletan, kesabaran, kedisiplinan dari seseorang.

Merumuskan Judul Teks

Rumuskan judul teks dengan menggunakan kalimat sederhana tapi mengikat. Misalnya menggunakan nama tokoh yang sukses, seperti: Bob Sadino, Marta Tilaar, dll.

Merancang Kerangka

Kerangka karangan teks cerita inspiratif harus mengikuti strukturnya.

Secara garis besar, struktur teks cerita inspiratif terdiri atas: Orientasi berisi pengenalan peristiwa, tokoh, atau latar cerita.

Komplikasi berisi cerita tentang masalah yang dialami tokoh utama.

Masalah dapat berupa konflik batin dan konflik fisik dengan tokoh lainnya.

Bisa juga dikatakan bahwa komplikasi itu merupakan insiden atau bagian yang menceritakan peristiwa atau kejadian yang dialami tokoh.

Resolusi tahap penyelesaian masalah. Peristiwa atau masalah yang dikembangkan pada bagaian rangkaian peristiwa dan komplikasi dikendurkan pada tahap resolusi.

Koda adalah bagian akhir atau penutup dari sebuah cerita inspiratif.

Dalam tahap ini disampaikan kesimpulan dan pesan moral yang dapat diambil dari cerita tersebut.

Pengumpulan data yang berkaitan dengan tokoh.

Data yang dicari dapat berupa identitas tokoh, riwayat perjuangan tokoh yang menginspirasi mulai dari awal perjuangan hidup sampai meraih suksesnya.

Mengembangkan kerangka karangan menjadi teks cerita inspiratif yang utuh.
Terakhir adalah melakukan penyuntingan struktur dan kaidah kebahasaan teks cerita inspiratif.

Demikianlah pembahasan mengenai teks fiksi bahan ajar bahasa Indonesia untuk peserta didik kelas 9 SMP MTs. Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *