Cara Penokohan yang Sering Digunakan dalam Cerpen
paket-wisatabromo.com – Penokohan adalah pelukisan mengenai tokoh dalam cerita. Hal yang dilukiskan bisa keadaan lahir maupun batin. Keadaan batin dapat berupa pandangan hidup, sikap, keyakinan, dan adat-istiadatnya.
Cara penokohan ada dua macam, yaitu cara langsung dan tidak langsung.
Cara Penokohan Langsung
Penokohan cara langsung adalah pengarang secara langsung menguraikan atau menggambarkan keadaan tokoh.
Misalnya: dikatakan bahwa tokoh ceritanya cantik, pintar, tampan, jelek, berwatak keras, cerewet, kulitnya hitam, bibirnya tebal, rambutnya gondrong dan lain-lainnya.
Cara Penokohan Tidak Langsung
Penokohan yang dilakukan pengarang apabila secara tersamar dalam memberitahukan wujud atau keadaan tokoh ceritanya.
Cara penokohan tidak langsung antara lain meliputi:
a. Dengan melukiskan keadaan kamar atau tempat tinggalnya, cara berpakaiannya, cara berbicaranya, dan sebagainya.
Melalui pelukisan keadaan tokoh tersebut, pembaca dapat membayangkan wujud tokoh. Apakah dia seorang yang rajin, sopan, atau kurang ajar, dan sebagainya.
b. Dengan melukiskan sikap tokoh dalam menanggapi sesuatu kejadian atau peristiwa dan sebagainya.
Melalui cara ini pembaca dapat mengetahui wujud tokoh dalam cerita. Apakah tokoh cerita tersebut seorang yang berpendidikan, acuh tak acuh, besar rasa kemanusiaannya atau tidak dan sebagainya.
c. Dengan melukiskan bagaimana tanggapan tokoh-tokoh lain dalam cerita bersangkutan.
Dalam kenyataannya, kedua cara tersebut biasanya dipakai pengarang secara berganti-ganti.
Jadi, dengan kata lain sebuah cerpen tidak pernah akan kita jumpai pelukisan tokoh secara langsung saja atau tidak langsung saja.
Baca:
- Macam-Macam Penokohan dalam Cerpen yang tepat
- Jenis-Jenis Teks Fiksi Bahan Ajar Bahasa Indonesia, Ini Lebih Tepat
- Perbedaan antara Cerpen dengan Novel yang Tepat
- Syarat Penulisan Cerpen yang Baik dan Menarik Perhatian Pembaca
Contoh
Aku tertawa melihatnya. Mahdi memang hitam kulitnya. Agak terlalu hitam barangkali. Tapi, banyak gadis di fakultas mengatakan , Mahdi tampan.
Entah karena dia memelihara cambang yang menghitam pada pipinya itukah dia jadi nampak tampan, aku tak tahu benar.
Atau barangkali dia tampan karena tubuhnya seperti tubuh atlet. Aku perhatikan caranya berjalan.
Bagiku, Mahdi tidak terlalu tampan. Hanya dia memang jantan dan manis budi. Tampan dalam pembicaraan.
Kadang-kadang nakal dalam perkataan yang diucapkannya. Kenakalan yang bahkan menimbulkan kerinduan.
(Penggalan cerita di atas adalah pelukisan keadaan fisik tokoh melalui tokoh lainnya: warna kulit, ketampanan, memelihara cambang, tubuh seperti tubuh atlit, cara berjalan, cara berbicara, dan kenakalannya dalam berbicara ).
Demikianlah pembahasan mengenai cara penokohan yang sering digunakan dalam cerpen. Semoga bermanfaat.