Contoh-Contoh Analisis Struktur Batin Puisi yang Tepat

Contoh-Contoh Analisis Struktur Batin Puisi yang Tepat

paket-wisatabromo.com- Pada artikel sebelumnya telah dibahas mengenai teori struktur fisik dan struktur batin puisi. Kali ini akan dilanjutkan pembahasan mengenai puisi yang berkaitan dengan contoh-contoh analisis struktur batin puisi.

Contoh-contoh analisis struktur batin puisi yang dijadikan sasaran analisis adalah puisi-puis baru yang tidak terikat oleh aturan penulisan puisi lama.

Sebelum disajikan contoh-contoh analisis struktur batin puisi, sebaiknya diingat kembali mengenai macam-macam struktur batin puisi dan penjelasannya. Hal ini bertujuan agar dapat memperlancar proses menganalisis struktur batin puisi.

Struktur batin puisi atau struktur makna merupakan pikiran perasaan yang diungkapkan penyair. Struktur batin puisi merupakan wacana teks puisi secara utuh yang mengandung arti atau makna yang hanya dapat dilihat atau dirasakan melalui penghayatan.

Jenis struktur batin puisi ada empat, yaitu: tema (sense), perasaan penyair(feeling), nada atau sikap penyair terhadap pembaca (tone), amanat (intention) (Waluyo, 1991:180-181).

Berikut ini akan dibahas setiap jenis struktur batin puisi.

Tema

Pengertian tema adalah gagasan pokok yang dikemukakan oleh sang penyair yang terdapat dalam puisinya.

Perasaan

Sebutan Perasaan (feeling) merupakan sikap penyair terhadap pokok persoalan yang ditampilkannya. Perasaan penyair dalam puisinya dapat dikenal melalui penggunaan ungkapan-ungkapan yang digunakan dalam puisinya karena dalam menciptakan puisi suasana hati penyair juga ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh pembaca.

Nada

Menurut Tarigan (1984:17) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan nada dalam dunia perpuisian adalah sikap sang penyair terhadap pembacanya atau dengan kata lain sikap sang penyair terhadap para penikmat karyanya.

Amanat

Adalah maksud yang hendak disampaikan atau himbauan, pesan, tujuan yang hendak disampaikan penyair melalui puisinya.

Contoh-Contoh Analisis Struktur Batin Puisi

Berikut adalah beberapa contoh analisis struktur batin puisi.

Sesuatu yang Datang dan Pergi

Biarkan lilin ini tetap menyala, katamu

dengan wajah yang tak seluruhnya terbaca

dibalut malam yang tua. Dan jam dinding

yang mengantarkan gigil suara

seperti memberikan nyawa setiap benda.

Kemudian pada sebuah jendela

kau ingat-ingat lagi seluruh peristiwa

“malam yang sama, hujan belum juga reda”

telah menghapus setiap jejak di jalan kecil itu

namun tidak untuk sesuatu yang kau tunggu.

Sesuatu yang selalu datang

dan memburumu dalam dekap

sebelum kembali pergi menuntaskan sepi.

Dan kau tidak bisa berbuat apa

lantaran mengerti harus ada yang diselesaikan

dari kesedihan.

Tema:

Puisi yang berjudul Sesuatu yang Datang dan Pergi di atas memiliki tema religius. Karena puisi tersebut melambangkan pengalaman batin penyair terhadap kematian. Hal tersebut terlihat dari judul puisinya “Sesuatu yang Datang dan Pergi”.

Dalam puisi tersebut terlihat bagaimana kepasrahan tokoh dalam puisi terhadap kematian. Tokoh begitu menyadari bahwa kematian adalah sesuatu yang pasti datang, sebab sudah merupakan takdir-Nya.

Dengan demikian maka jelas bahwa tema yang terkandung dalam puisi di atas adalah tema religius.

Perasaan (Feeling):

Perasaan dalam sebuah puisi adalah suatu ekspresi dari perasaan penyair yang dituangkan dalam puisi tersebut. Dan Perasaan setiap penyair tentunya berbeda, hal inilah yang membedakan sikap penyair yang satu dengan penyair yang lain walaupun terhadap sesuatu hal yang sama.

Penulis berpendapat bahwa perasaan kereligiusan penyair menjadi hal utama yang melandasi terciptanya puisi tersebut. Sikap pasrah penyair terhadap takdir-Nya, dan kesadaran penyair tentang kematian.

Dengan demikian maka penulis menyimpulkan bahwa perasaan yang dirasakan penyair dalam puisinya adalah perasaan pasrah menghadapi sebuah kematian.

Nada dan Suasana:

Penulis berpendapat bahwa puisi tersebut bernada lugas. Sebab penyair begitu lugas dalam mengemukakan bagaimana pengalaman religiusnya terhadap pembaca. Puisi yang berjudul Sesuatu yang Datang dan Pergi mencerminkan bagaimana kelugasan penyair dalam mengemukakan pengalamannya, tidak bersikap menggurui. Hal ini disebabkan bahwa kematian adalah sesuatu yang sangat sakral, tidak ada yang mampu meramalkan sebuah kematian.

Puisi yang berjudul Sesuatu yang Datang dan Pergi memberikan kesadaran pada pembaca, bahwa kematian bukanlah sesuatu yang menakutkan. Hal ini penulis rasakan setelah membaca puisi tersebut, penulis menyadari bahwa kematian bukanlah sesuatu yang menakutkan, sebab walau bagaimanapun kematian akan tetap datang, sebab kematian merupakan sebuah kepastian.

Amanat (Pesan): pesan yang ingin disampaikan pengarang dalam puisinya adalah tentang kematian, pengarang ingin mengamanatkan bahwa kita tidak perlu takut menghadapai kematian, sebab kematian pasti akan selalu datang, yang harus kita persiapkan agar kematian tidak menjadi sesuatu yang menakutkan adalah kehidupan yang tetap di Jalan-Nya.
Baca:
Contoh-Contoh Analisis Struktur Batin Puisi
Tuhan Telah Menegurmu

Apip Mustopa

Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan

lewat perut anak-anak yang kelaparan

Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan

lewat semayup suara adzan

Tuhan telah menegurmu dengan cukup menahan kesabaran

lewat gempa bumi yang berguncang

deru angin yang meraung-raung kencang

hujan dan banjir yang melintang pukang

adakah kau dengar?

Tema

Tema yang terkandung dalam puisi yang berjudul “Tuhan Telah Menegurmu” adalah tema ketuhanan. Karena puisi tersebut menceritakan tentang bagaimana Tuhan memberikan peringatan pada manusia dengan gejala alam yang termasuk kecil (hanya berupa kiamat kecil), puisi tersebut menggambarkan bagaimana Tuhan adalah Maha Penyabar, tidak langsung memberikan akhir dunia pada manusia.

Perasaan (Feeling)

Yang tergambar dalam puisi di atas adalah perasaan getir pengarang terhadap kehidupan umat manusia yang seolah tidak peduli dengan peringtan-peringatan yang telah dengan cukup sabar diberikan Tuhan. Pengarang memberikan sebuah ironisme atau sindiran pada manusia tentang kejadian yang terjadi di sekeliling manusia tetapi tidak juga menyadarkan mereka.

Nada dan Suasana:

Nada pengarang dalam menyampaikan puisinya adalah menggurui. Hal ini sebagai ungkapan pengarang dalam mengekspresikan kekesalannya terhadap sikap manusia. Sikap manusia yang tak acuh terhadap kejadian di lingkungannya, pada pengemis-pengemis, pada bencana alam, dan akibat dari ulah manusia yang merusak alam.

Suasana yang ditimbulkan setelah membaca puisi tersebut adalah kesadaran bahwa segala sesuatu yang terjadi haruslah menjadi sebuah bahan pemikiran kita, seperti anak yang kelaparan, bencana alam dan lain-lain.

Pesan (Amanat):

Hal yang ingin disampaikan penyair dalam puisi ini adalah bahwa kita sebagai umat manusia harus lebih peka dengan kejadian yang terjadi di lingkungan kita. Kita harus menyadari bahwa Tuhan telah begitu sabar memberikan peringatan pada kit.Penyair juga ingin memberikan sebuah kenyataan apa yang sebenarnya terjadi di sekitar kita untuk menjadi tanggung jawab bersama.

Contoh-Contoh Analisis Struktur Batin Puisi
INDONESIA KAYA

Moh. Wan Orlet

Untuk:WR. Supratman

Indonesia telah merdeka

Putuskan rantai penjajah

Dan kini berkibar merah putih

Indonesia merdeka

Kita telah manusia

Aku telah manusia

Indonesia kaya merdeka

Kapan kita manusia

Kapan aku manusia

2000

Tema

Tema yang terdapat dalam puisi karya Moh. Wan Orlet ini adalah tema nasionalisme. Mengapa demikian, sebab puisi tersebut menceritakan tentang Bangsa Indonesia yang terlepas dari penjajahan.

Perasaan

Perasaan pengarang ketika membuat karya tersebut adalah perasaan ketidakpuasan penyair atas lagu yang diciptakan WR. Supratman yang mengumumkan bahwa Indonesia telah merdeka. Sebab mungkin penyair berpendapat bahwa Indonesia belum sepenuhnya merdeka.

Selain perasaan ketidakpuasan penyair, perasaan yang terdapat dalam puisi di atas adalah perasaan yang ingin menyindir keadaan Bangsa Indonesia yang katanya kaya tetapi masih banyak masyarakatnya yang hidup di bawah garis kemiskinan. Atau sering kita saksikan kekayaan tanah Indonesia di eksploitasi oleh bangsa lainnya.

Nada dan Suasana

Nada yang tampak dari puisi di atas adalah kegamblangan penyair dalam mengungkapkan realita kehidupan Bangsa Indonesia yang belum sepenuhnya merdeka, Bangsa Indonesia yang kaya tetapi masyarakatnya hidup di bawah garis kemiskinan, dan ada seseorang yang begitu tertipu oleh kata-kata bahwa Indonesia telah merdeka (WR. Supratman) sehingga menciptakan sebuah lagu “Indonesia Raya”.

Pengarang yang begitu berani mengungkapkan sebuah kebenaran, tidak peduli apakah ada yang tersinggung atau tidak. Ini dibuktikan dengan pemakaian kata-kata yang begitu diafan (seandainya dikaji secara struktural atau struktur lahir puisi) sehingga cukup mudah diartikan. Selain itu Puisi tersebut ditujukan pada tokoh tertentu yang disebutkan namanya.

Sedangkan suasana yang diciptakan puisi tersebut dalam benak pembaca adalah sebuah perasaan malu, sebab sangat sedikit orang yang menyadari bahwa bangsa kita sebenarnya belum merdeka sepenuhnya, atau masyarakatnya belum menjadi manusia seutuhnya. Dengan membaca puisi tersebut pembaca akan lebih meningkatkan sumbangsihnya bagi negara yang dimulai dengan memperbaiki diri pribadi.

Pesan

Pesan yang ingin disampaikan penyair dalam puisi tersebut adalah bahwa kita sebagai masyarakat Indonesia jangan sampai terbuai bahwa bangsa kita telah merdeka. Justru ada yang lebih berbahaya dari penjajahan secara fisik yaitu penjajahan di bidang pendidikan, bidang ekonomi, dan sebagainya.

Pesan lainnya adalah bahwa kita sebagai manusia harus berusaha meningkatkan kualitas pribadi agar benar-benar menjadi manusia seutuhnya.

Demikianlah pembahasan mengenai Contoh-Contoh Analisis Struktur Batin Puisi yang Tepat. Semoga bermanfaat.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *