Mengenal Pantun: Pengertian, Unsur, Fungsi, Struktur, Jenis, Ciri, dan Latihan Soal
paket-wisatabromo.com-Kali ini saatnya kalian memasuki materi pelajaran Bahasa Indonesia bab 2 semester 1 untuk jenjang SMP dan MTs. Materi pertemuan pertama pada bab 2 ini adalah Mengenal pantun. Materi ini tergolong ke dalam materi Puisi Rakyat. Kalian akan diajak mengenali Pengertian, Unsur, Fungsi, Struktur, Jenis, Ciri, dan Latihan Soal yang berkaitan dengan pantun. Karena sajian ini lengkap, materi ini disajikan buat siapa saja yang membutuhkan.
Mengenal Pantun
Dalam pembahasan mengenal pantun ini dipaparkan beberapa hal yang berkaitan dengan pantun. Beberapa hal tersebut meliputi: pengertian, unsur, fungsi, struktur, jenis, ciri, dan latihan soal. Berikut ini penjelasannya
A. Pengertian Pantun
Mengenal Pantun yang pertama adalah mengenal pengertian pantun. Pengertian pantun yang dijelaskan di sini adalah pengertian pantun menurut beberapa ahli.
Pantun kini kembali familiar di telinga kita. Apakah pantun itu? Sejauh mana kita mengenal pantun? Bagaimana kalau kita mengenal lebih dalam lagi tentang pantun?
Pantun merupakan salah satu bentuk karya sastra yang terikat dengan aturan. Awal mulanya Pantun adalah sastra lisan, masyarakat tempo dulu terbiasa berbalas pantun.
Mereka mengucapkan langsung secara lisan tanpa pikir panjang. Namun Seiring waktu berjalan, sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis.
Adalah Haji Ibrahim Datuk Kaya Muda Riau, seorang sastrawan yang hidup sezaman dengan Raja Ali Haji yang pertama kali berhasil membukukan sastra lisan ini. Antologi pantun yang pertama itu diberi berjudul “Perhimpunan Pantun-Pantun Melayu”
Pengertian Pantun Menurut Para Ahli Terdapat beberapa pengertian pantun menurut para ahli diantaranya:
1. Abdul Rani (2006:23)
Abdul Rani mendeskripsikan pantun sebagai berikut: Terdiri dari 4 baris Tiap baris terdiri dari 9-10 kata 2 baris pertama disebut sampiran, sementara 2 baris berikutnya disebut isi pantun
2. Fang (1993:95)
Pertama kali pantun muncul dalam sejarah melayu. Pantun terdapat dalam beberapa hikayat-hikayat yang melegenda.
Pantun serupa karma dari kata parik dalam bahasa Jawa. Parik sendiri artinya pari atau paribahasa. Dalam bahasa melayu peribahasa. Sementara di India sendiri pantun serupa Umpama atau Seloka.
3. Dr. R. Brandstetter
Pantun berasal dari akar kata “tun” dimana banyak suku bangsa nusantara yang memilikinya.
Seperti dalam bahasa Pampanga, tuntun memiliki arti teratur. Bahasa Tagalog pun memiliki “tonton” yang bermakna cakap menurut aturan tertentu.
Sementara dalam bahasa Jawa kuno, tuntun yang memiliki arti benang atau atuntun yang dimaknai sebagai keteraturan dan matuntun yang artinya memimpin. Bahasa Toba pun punya kata pantun. Pantun bermakna kesopanan dan kehormatan.
4. Surana (2010:31)
Surana menyatakan pantun sebuah bentuk puisi lama yang terdiri atas empat larik, yang berima silang (a-b-a-b).
Larik pertama dan kedua dikategorikan dengan sampiran atau bagian objektif. Umumnya sampiram berupa sebuah lukisan alam atau hal apa saja sekiranya dapat diambil sebagai suatu kiasan
5. Edi dan Farika (2008:89)
Pantun adalah bentuk puisi lama yang sudah dikenal luas dalam berbagai bahasa di nusantara. Di dalam bahasa Jawa, pantun dikenal sebagai parikan, sedangkan dalam bahasa sunda pantun dikenal sebagai paparikan.
6. Alisyahbana (2004:1)
Pantun adalah puisi lama yang begitu dikenal oleh orang jaman dahulu Pantun sangat dikenal pada masyarakat lama.
Pantun mempunyai ciri-ciri seperti tiap bait terdiri dari empat baris. Setiap baris terdiri atas 4-6 kata atau 8-12 suku kata. Dimana baris pertama dan kedua disebut dengan sampiran Sementata baris ketiga dan keempat disebut dengan isi.
7. Hidayat (2010:1)
Pantun adalah salah satu jenis puisi melayu lama yang sudah dikenal secara luas di tanah air kita.
8. Sunarti (2005:11)
Pantun merupakan salah satu bentuk puisi lama, memiliki keindahan tersendiri dari segi bahasa, yang salah satu ciri keindahan bahasa dalam pantun ditandai oleh rima a-b-a-b.
9. R.O Winstedt
Pantun itu bukan hanya sebatas gubahan suatu kalimat yang mempunyai rima serta irama, tapi juga sebuah rangkaian kata yang indah untuk melukiskan suatu kehangatan ,asmara, cinta, kasih sayang , rindu bahkan dendam dari penuturnya.
10. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:1016)
Pantun ialah suatu bentuk puisi Indonesia “melayu”, tiap bait “kuplet” terdiri dari sebuah empat baris yang bersajak “a-b-a-b”, pada tiap larik biasanya terdiri atas sebuah empat kata, baris pertama dan baris kedua biasanya untuk suatu tumpuan “sampiran” saja sedangkan pada baris ketiga dan keempat ialah isi; pribahasa sindiran.
B. Unsur Pantun
Mengenal pantun yang kedua adalah mengenal unsur pantun.
1. Unsur intrinsik Pantun
Untuk unsur intrinsik adalah unsur yang berasal dari struktur pantun itu sendiri. Unsur intrinsik dalam pantun diantaranya tokoh, tema, amanat, setting atau latar tempat dan waktu, plot atau alur, dan lain sebagainya.
Ciri khas pantun sebagai unsur intrinsik adalah rima. Rima dalam pantun mempunyai akhiran yang serupa sehingga mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi para pendengarnya.
Contohnya:
Pak mamat pergi mancing
Mancing ikan bareng kucing
Kepala teramat pusing
Ingin makan tak ada piring
2. Unsur ekstrinsik pantun
Pada umumnya, unsur ekstrinsik merupakan unsur yang berasal dari luar struktur pantun. Unsur ekstrinsik ini bisa disebut jugai latar belakang atau sebuah keadaan yang menjadi penyebab terbentuknya pantun.
Sudah diketahui bahwa, unsur ekstrinsik menjadi bagian yang sangat penting yang akan menentukan isi pantun. Unsur ini menjadi penguat diperlukan unsur intrinsik yang merupakan struktur pantun
C. Fungsi Pantun
Mengenal pantun yang ketiga adalah mengenal fungsi pantun. Untuk apa sebenarnya pantun itu?
1. Pertama, Pantun tercipta sebagai alat pemelihara bahasa.
2. Kedua, jika orang masih menggunakan pantun,itu artinya dia telah berusaha menjaga fungsi kata serta mampu menjaga alur berfikir. Meskipun akan memberikan nasihat, namun orang yang berpantun akan memilih perkataan sebelum mengutarakan.
3. Ketiga pantun melatih seseorang berfikir tentang makna yang ingin disampaikan kata sebelum mengucapkan pada orang yang dituju agar tidak menyakitkan.
4. Keempat, orang yang akan berpantun akan terlatih untuk berfikir asosiatif. Dia akan hati-hati dalam mengambil suatu kata, karena kata yang dipilihnya akan memiliki kaitan dengan kata yang lain.
5. Kelima, dalam segi pergaulan, pantun memiliki fungsi yang kuat, itulah mengapa pantun tetap enak untuk dimainkan dalam berkomunikasi. Membuat pantun tidak mudah ,ketika orang akan membuat pantun, orang tersebut harus berfikir dahulu agar apa yang disampaikan tetap dalam koridor pantun.
6. Keenam pantun menunjukkan kecepatan seseorang dalam berfikir dan memainkan kata-kata. Meskipun, secara umum peran sosial pantun merupakan alat penguat penyampaian pesan.
7. Ketujuh Peranan pantun adalah bahwa pantun mampu menjadi penjaga dan media kebudayaan untuk memperkenalkan serta memastikan nilai-nilai masyarakat tetap ada.
Kok bisa? filosofi pantun sebenarnya menjadi awal mula munculnya Kedekatan nilai sosial. Filosofi pantun yang melekat sekali yaitu “pantang melantun.” Pantang melantun mengisyaratkan bahwa pantun akrab dengan nilai-nilai sosial dan bukan hanya sekedar imajinasi.
Di belahan Nusantara, di Sumatera Barat tepatnya suku Minangkabau, pantun digunakan dalam berbagai acara adat.
Acara yang menggunakan pantun antara lain acara manjapuik marapulai (menjemput mempelai pria), batagak gala (upacara penobatan gelar), batagak penghulu (upacara penobatan penghulu), atau dalam pidato upacara adat lainnya.
D. Struktur Pantun
Mengenal Pantun yang keempat adalah mengenal struktur pantun. Pantun memiliki dua bagian.
1. Bagian pertama adalah sampiran.
Sampiran seperti mempersiapkan bagian isi dengan rima dan irama yang sama. Sampiran bisa jadi tak ada hubungannya dengan isi. Namun sampiran memberikan gambaran seperti apa nanti bunyi isi pantun. Kalimat dalam sampiran biasanya dibuat unik agar pendengar tertarik.
2. Bagian keduanya isi.
Isi pantun adalah inti dari pikiran pembuat pantun. Apa yang ingin disampaikan pembuat pantun dituangkan disitu. Tapi jangan sampai rimanya tak sama dengan sampiran agar enak didengar
E. Jenis Pantun
Mengenal Pantun yang kelima adalah mengenal jenis pantun. Ada beberapa jenis pantun. Diantaranya adalah pantun kiasan, pantun cinta, pantun nasihat, pantun jenaka, pantun teka-teki, pantun agama, dan pantun peribahasa.
1. Pantun Kiasan
Pantun jenis ini biasanya isi pantun berbentuk kiasan jadi, artinya tidak langsung terlihat namun tersirat
Contoh:
Berjalan dalam gelap
Dapatkan ular warna hitam
Berkenalan tanpa menatap
Bagai meraba dalam kelam
2. Pantun cinta
Pantun ini berisi pesan-pesan tentang cinta, keromantisan ,perasaan rindu antara dua insan yang sedang dimabuk asmara.
Bisa juga, pantun ini digunakan untuk merayu. Ini dia contoh pantunnya
Walaupun laut dikayuh
Tapi mengapa terasa rata
Walaupun kamu jauh
Tetapi mengapa aku cinta
3. Pantun Nasihat
Pantun nasihat biasanya berisi pesan moral atau bermakna untuk mendidik. Pesan -pesan dalam pantun ini juga menebar kebaikan.
Jalan-jalan ke kota Bandung
Jangan lupa mengisi saku
Kalau kamu sedang bingung
Jangan lupa membaca buku
4. Pantun Jenaka
Pantun jenaka biasanya digunakan untuk menghibur. Kadang pantun ini juga digunakan untuk saling menyindir namun dalam suasana hangat dan akrab
Ada kera mirip buaya
Keduanya naik pedati
Dikira mirip luna maya
Ternyata yang dilirik Mpok Ati
5. Pantun Teka-Teki
Pantun yang satu ini bisa menghangatkan suasana karena mengajak pendengarnya untuk berpikir. Khusus pantun ini memiliki pertanyaan di bagian isi .
Kalau tuan sekuat halilintar
Pakai baju begitu gaya
Kalau tuan memang pintar
Hewan apa yang sangat kaya
6. Pantun Agama
Pantun ini mengingatkan pada tuntunan agama. Hubungan manusia dengan sang pencipta dan nilai-nilai religi yang kuat Contoh pantun agama:
Ketika peniti patah
Jangan gantikan dengan busa
Ketika hati melemah
Jangan lupakan Yang Maha Esa
7. Pantun Peribahasa
Pantun ini tentu saja penuh dengan peribahasa. Siapa yang tak mengenal pantun peribahasa yang satu ini
Berakit-rakit ke hulu Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu Bersenang-senang kemudian
F. Ciri Pantun
Mengenal Pantun yang keenam adalah mengenal ciri pantun. Berikut adalah ciri-ciri pantun:
a. Memiliki 4 baris, 2 sampiran dan 2 baris isi
b. Setiap baris memuat 8-12 suku kata
c. Sampiran adalah pengantar untuk menyampaikan isi pantun. Meskipun kadang tak ada hubungannya dengan isi namun rima sampiran menjadi penunjuk rima isi
d. Berakhiran a-a-a-a atau a-b-a-b bisa juga b-a-b-a
G. Latihan Soal
Mengenal Pantun yang ketujuh adalah mengenal soal yang berkaitan dengan pantun.Berikut ini adalah beberapa contoh soal berkaitan dengan pantun.
1. Pohon salak banyak berduri
Anjing berkais di tepi gua
Kawan galak rendah dicari …
Untuk melengkapi pantun tersebut, larik yang paling tepat adalah …
A. Dagang berurai air mata
B. Teman menangis jarang bersua
C. Dari mana puisi melayang
D. Mandi berurai bunga melati
2. (1) Kalau anda ingin cerdas
(2) Pergi ke pasar beli talas
(3) Sebelum makan rebus dulu
(4) Siang malam baca buku
Larik-larik kalimat acak tersebut akan menjadi pantun bila disusun dengan urutan …
A. 1 – 4 – 3 – 2
B. 2 – 3 – 1 – 4
C. 3 – 2 – 1 – 4
D. 4 – 2 – 1 – 3
3. Dari rawa tertatih-tatih
Duduk termenung di tepi telaga
Jadi siswa rajin berlatih
Sesudah tamat siap kerja
Pantun jawaban yang tepat terhadap pantun tersebut adalah …
A. Mau ke mana gunung dikejar
Sudah tinggi banyak berduri
Terima kasih nasihat belajar
Tentu akan ku nanti
B. Beli tikar berpuluh-puluh
Dipakai duduk berdua-dua
Pastilah tercapai cita-cita
Bila belajar bersungguh-sungguh
C. Kerja keras mencari uang
Uang didapat beribu-ribu
Dari mana aku datang
Tidak perlu kami tahu
D. Sukar sungguh menjala teri
Dikejar menghilang terus berlari
Belajar haruslah setiap hari
Untuk bekalmu nanti
4. Banyak bulan perkara bulan
Tidak semulia … (1)
Banyak Tuhan perkara Tuhan
Tidak semulia Tuhan …(2)
Kata-kata yang tepat untuk melengkapi larik pantun tersebut adalah …
A. (1) bulan purnama, (2) Yang Pengasih
B. (1) bulan di angkasa, (2) Maha Perkasa
C. (1) bulan puasa, (2) Yang Kuasa
D. (1) bulan seribu bulan, (2) Maha Penyayang
5. Taman bunga taman yang indah
Tempat bermain anak balita
[…]
[…]
Larik yang tepat untuk melengkapi isi pantun tersebut adalah …
A. Masa muda masa ibadah
Kelak hidupmu jadi aman
B. Mari kita giat beramal
Supaya dirimu menjadi lebih baik
C. Tekunlah kamu jalankan ibadah
Agar hidupmu senantiasa senang
D. Jika kamu tekun ibadah
Damai akhirat hidup Bahagia
Baca:
1. Mengenal Puisi Rakyat: Jenis dan Unsur Puisi Rakyat-Unduh
2. Struktur Fisik Puisi Rakyat Menurut Herman J. Waluyo-Unduh
3. Struktur Batin Puisi Rakyat-Unsur
4. Mengenal Syair: Pengertian, Ciri, Jenis, Contoh, Unsur, Fungsi, Manfaat, dan Latihan Soal-Unduh
5. Mengenal Gurindam: Pengertian, Fungsi, Jenis, Ciri, Contoh, dan Latihan Soal-Unduh
6. Mengenal Teks Naratif: Pengertian, Contoh, dan Menjawab Pertanyaannya-Unduh
7. Mengenal Cerita Fantasi: Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur, Jenis, dan Contohnya-Unduh
8. Telaah Struktur Cerita Fantasi: Belajar dengan Gajah Mada-Unduh
Demikian penjelasan mengenai pantun, khususnya mengenal pantun yang berkaitan dengan pengertian, unsur, fungsi, struktur, jenis, ciri, dan latihan soal. Semoga bermanfaat.