Menulis Rangkuman Buku dengan Baik dan Benar: Pendalaman Materi Bab 5 Kelas 7 SMP MTS
paket-wisatabromo.com-Semester 2 telah tiba. Saatnya kalian memasuki materi pelajaran Bahasa Indonesia bab 5. Materi pertemuan pada bab 5 ini adalah Menulis Rangkuman Buku.
Menulis Rangkuman Buku ini merupakan bahan Pendalaman Materi Bab 5 Kelas 7 SMP MTS. Strategi Merangkum Buku dengan Cepat ini merupakan materi lanjutan berkaitan dengan kegiatan membedah buku.
Menulis Rangkuman Buku ini dilakukan dengan baik dan benar. Kegiatan ini cukup sederhana dan menyenangkan. Oleh karena itu lakukan kegiatan dengan rasa senang.
Menulis Rangkuman Buku
Secara singkat, berikut ini adalah lima kegiatan menulis rangkuman buku dengan baik dan benar.
1. Ditulis Secara Singkat dan Jelas
2. Urutan Pembahasan Disesuaikan
3. Selalu Mencantumkan Identitas Buku
4. Menyusun Kerangka Rangkuman
5. Membaca Kembali Hasil Rangkuman
Kadang kala, banyak yang mengalami kesulitan untuk mempertahankan inti pembahasan dari buku menjadi dalam bentuk artikel pendek (rangkuman).
Supaya kesalahan dan kesulitan seperti ini tidak lagi dihadapi, kalian bisa menulis rangkuman dengan baik dan benar dengan membaca penjelasan dari lima kegiatan di atas.
1. Ditulis Secara Singkat dan Jelas
Menulis rangkuman buku yang baik dan benar tentunya mampu menyampaikan isi buku dengan bahasa yang singkat namun jelas.
Oleh karena itu, penulis rangkuman perlu menyampaikan kembali isi buku dengan menggunakan kalimat efektif. Supaya bisa lebih efisien dalam menggunakan kata dan kalimat.
Idealnya, rangkuman diselesaikan dalam satu lembar kertas dan bahkan bisa separuh dari lembar kertas tersebut.
Sedangkan buku yang dirangkum seperti yang sudah disampaikan sebelumnya bisa terdiri dari ratusan halaman. Artinya ringkasan sebaiknya ditulis menggunakan kalimat singkat dan efektif.
Terlalu singkat tetapi tidak efektif akan membuat makna dari kalimat tersebut tidak jelas. Oleh karena itu, isi buku tidak tersampaikan dengan baik.
Oleh sebab itu perlu disusun dengan kalimat singkat namun jelas. Sebab inti dari membuat rangkuman adalah memadatkan isi buku tanpa merubah isi atau makna di dalamnya.
Bagi sebagian besar orang, menulis rangkuman dari buku tebal menjadi satu halaman kertas sangat sulit untuk dilakukan.
Salah satunya karena menjadi terbatas pada saat mengeksplorasi kata dan kalimat yang akan digunakan. Kuncinya adalah bisa mengetahui inti di dalam buku dan disampaikan kembali dengan ringkas yang tentunya memakai bahasa sendiri.
2. Urutan Pembahasan Disesuaikan
Cara merangkum buku dengan benar berikutnya adalah dengan mengurutkan pembahasan sesuai isi buku.
Jadi, inilah fungsi kenapa bab pertama perlu dibaca dulu baru kemudian membaca bab inti seperti penjelasan sebelumnya. Tujuannya adalah bisa menyusun rangkuman yang sistematis.
Dimulai dari pembahasan inti yang sifatnya mendasar, misalnya pengertian dari sejumlah istilah dan teori-teori yang dikemukakan penulis dalam bukunya.
Baru kemudian membahas inti persoalan yang dikembangkan oleh penulis buku tersebut. Isi dari rangkuman kemudian sama sistematisnya dengan isi buku.
Hal ini akan menjadikan rangkuman tersebut mampu mempresentasikan isi buku secara keseluruhan.
Meskipun hanya disampaikan dalam kalimat ringkas dan termuat di dalam satu halaman kertas saja. Jadi, usahakan untuk tetap mempertahankan urutan pembahasan supaya isi di dalam rangkuman lebih sistematis dan rapi yang kemudian membuatnya enak dibaca.
3. Selalu Mencantumkan Identitas Buku
Meskipun isi di dalam rangkuman wajib lebih padat dibandingkan dengan isi buku aslinya. Namun terdapat beberapa bagian atau unsur yang sebaiknya tidak diubah sama sekali.
Salah satunya mengenai identitas buku yang mencakup beberapa unsur lagi seperti judul buku, nama penulis, penerbitnya, dan lain-lain.
Identitas buku kemudian dicantumkan secara utuh di dalam rangkuman, sehingga mencakup semua unsur identitas buku pada umumnya. Berikut adalah detailnya:
Judul buku, judul adalah unsur pertama dari identitas buku yang sebaiknya tidak diubah pada saat menyusun rangkuman.
Sebab penyusunan judul adalah hak dari penulis buku tersebut. Sebagai penulis rangkuman yang statusnya sama seperti seorang reviewer maka tidak memiliki hak merubah judul.
Nama penulis, sebab memberi informasi siapa yang menulis buku yang dirangkum sesuai judul yang dicantumkan juga dalam identitas buku. Nama penulis bisa ditulis apa adanya lengkap dengan gelar jika memang ada.
Ketebalan buku, usahakan untuk dicantumkan mulai dari halaman menggunakan numeric sampai yang menggunakan angka Romawi.
Tujuannya agar pembaca rangkuman bisa tahu persis buku mana yang dirangkum dan dengan ketebalan sampai berapa ratus halaman.
ISBN buku, unsur ini wajib dicantumkan karena ISBN adalah nomor unik yang dimiliki buku resmi. Satu judul buku memiliki satu nomor ISBN dan menjadi identitas uniknya, Oleh karena itu, wajib dicantumkan pada saat menyusun rangkuman.
Harga buku, jika memang ingin dicantumkan maka dicantumkan sesuai harga di pasaran. Hanya saja unsur ini tidak wajib sebagaimana empat unsur identitas buku sebelumnya.
Penulis rangkuman bisa menyesuaikan kebutuhan, apakah perlu mencantumkan harga buku sebagai informasi tambahan atau sebaliknya.
4. Menyusun Kerangka Rangkuman
Cara merangkum buku selanjutnya adalah menyusun kerangka rangkuman. Yakni dengan melihat daftar isi dari buku yang dirangkum. Oleh karena itu, tahu betul apa saja poin penting di dalam buku dan kemudian mana saja yang akan dikembangkan di dalam rangkuman tersebut.
Menyusun kerangka mempercepat proses penulisan rangkuman, sehingga meningkatkan efisiensi waktu.
Kerangka ini juga membantu membahas rangkuman secara sistematis sesuai urutan pembahasan dari buku yang sedang dirangkum.
Hal ini penting, agar inti persoalan di dalam buku tersampaikan dengan jelas di rangkuman.
5. Membaca Kembali Hasil Rangkuman
Jika kerangka rangkuman sudah dikembangkan dan kemudian sudah diselesaikan. Maka tahap akhir di dalam cara merangkum buku adalah membaca kembali rangkuman yang telah disusun.
Tujuannya untuk mengecek apakah isinya masih sesuai dengan isi buku yang dirangkum atau tidak.
Perlu dipastikan sesuai, karena rangkuman idealnya tidak mengubah isi buku dilihat dari poin utama yang dibahas.
Jika ada yang perlu ditambah, dikurangi, atau dikoreksi maka bisa segera dilakukan. Apabila sudah dirasa bagus atau sempurna, maka proses merangkum sudah berhasil diselesaikan.
Materi Teks cerita lainnya dapat diunduh pada link berikut ini.
1. Mengamati Gambar untuk Memprediksi Cerita: Materi bab 5 Kelas 7 SMP MTS –Unduh
2. Memahami Suasana Cerita dan Emosi Tokoh pada Buku Bergambar: Materi bab 5 Kelas 7 SMP MTS- Unduh
3. Menganalisis Sajian Visual dalam Buku Bergambar: Materi bab 5 Kelas 7 SMP MTS- Unduh
4. Bagaimana Perasaan Itam? dalam Cerita “Itam dan U”: Buktikan Dengan Kalimat Pendukungnya-Unduh
5. Mengenal Bagian-Bagian Buku: Materi bab 5 Kelas 7 SMP MTS- Unduh
6. Perbandingan Bagian Buku Fiksi dan Nonfiksi: Materi bab 5 Kelas 7 SMP MTS-Unduh
7. Merangkum Isi Buku dan Contohnya: Materi Bab 5 Kelas 7 SMP MTS – Unduh
8. Cara Merangkum Buku dengan Cepat: Pendalaman Materi Bab 5 Kelas 7 SMP MTS- Unduh
9. Teknik Merangkum Buku dengan Cepat: Pendalaman Materi Bab 5 Kelas 7 SMP MTS – Unduh
10. Strategi Merangkum Buku dengan Cepat: Pendalaman Materi Bab 5 Kelas 7 SMP MTS- Unduh
11. Tips Merangkum Buku: Pendalaman Materi Bab 5 Kelas 7 SMP MTS-Unduh
12. Membuat Peta Pikiran untuk Merangkum: Pendalaman Materi Bab 5 Kelas 7 SMP MTS-Unduh
13. Ciri-Ciri Buku Fiksi dan NonFiksi-Unduh
14. Ciri-Ciri Buku Fiksi: Pendalaman Materi Bab 5 Kelas 7 SMP MTS-Unduh
15. Unsur Buku Fiksi: Pendalaman Materi Bab 5 Kelas 7 SMP MTS-Unduh
Demikianlah pembahasan mengenai Menulis Rangkuman Buku dengan Baik dan Benar: Pendalaman Materi Bab 5 Kelas 7 SMP MTS. Semoga bermanfaat.