Sebutkan Kalimat Majemuk dalam Berita Eksplanasi! “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh”

Sebutkan Kalimat Majemuk dalam Berita Eksplanasi! “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh”

paket-wisatabromo.com-Sebutkan Kalimat Majemuk dalam Berita Eksplanasi! Jawaban yang tepat atas pertanyaan tersebut tersaji berikut ini.

Sebutkan Kalimat Majemuk dalam Berita Eksplanasi!

Berikut ini adalah Kalimat Majemuk dalam Berita Eksplanasi  beserta penjelasannya.

Kalimat Majemuk

Pengertian Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Untuk Kalimat majemuk ini terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat. Cara membedakan anak kalimat dan induk kalimat yaitu dengan melihat letak konjungsi. Induk kalimat tidak memuat konjungsi di dalamnya, konjungsi hanya terdapat pada anak kalimat.

Setiap kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakannya. Jenis-jenis kalimat majemuk adalah:

a. Kalimat Majemuk Setara

b. Kalimat Majemuk Rapatan

c. Kalimat Majemuk Bertingkat

d. Kalimat Majemuk Campuran

e. Kalimat majemuk setara

Berikut ini Kalimat Majemuk dalam teks “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh

Cermati Berita eksplanasi “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh, Ini Penjelasan BMKG”,

Nationalgeographic.co.id-Warganet ramai memperbincangkan video viral tentang awan berbentuk tsunami di atas Kota Meulaboh, Provinsi Aceh, Senin (10/8/2020).

Akun Twitter @masawep atau Arief Arbianto yang menggunggah video tersebut menulis, “Mohon doanya agar Kota Meulaboh baik2 saja.

Pemandangan awan pagi ini di atas kota Meulaboh, Aceh Barat. Melihat fenomena alam yang viral ini, sebagian masyarakat bertanya-tanya apakah awan ini pertanda datangnya bencana alam.

Menanggapi viralnya video fenomena awan tersebut, Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini BMKG, Miming Saepudin, pun angkat bicara.

Miming menuturkan bahwa memang benar fenomena awan berbentuk seperti tsunami di video tersebut merupakan fenomena yang relatif jarang terjadi.

“Secara ilmiah, fenomena awan tersebut dinamakan dengan awan arcus,” kata Miming kepada Kompas.com, Senin (10/8/2020).

Untuk diketahui, awan arcus adalah jenis awan rendah dan memiliki formasi pembentukan horizontal. Dijelaskan Miming, awan arcus ini terbentuk sebagai hasil ketidakstabilan atmosfer sepanjang atau di depan pertemuan massa udara yang lebih dingin yang mendorong massa udara hangat dan lembap naik. “Sehingga terbentuklah tipe awan arcus yang pola pembentukannya horizontal,” jelasnya. Dampak Munculnya Awan Arcus Terkait pertanyaan warganet, Miming juga menyebutkan bahwa awan arcus ini memang cukup potensial menimbulkan berbagai kondisi cuaca buruk.

Kondisi cuaca buruk atau ekstrem yang bisa terjadi di antaranya adalah angin kencang serta hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir.

Oleh sebab itu, Miming menegaskan kepada masyarakat agar dapat tetap waspada dengan segala potensi yang bisa terjadi itu. Tidak hanya itu, para nelayan juga diingatkan untuk selalu mengantisipasi segala kemungkinan bencana alam yang bisa terjadi.

“Antisipasi bagi para nelayan yaitu agar berlindung dan menjauhi daerah tersebut karena dapat menyebabkan angin kencang, serta hujan lebat yang disertai kilat atau petir,” tegasnya.

Tidak berkaitan dengan potensi gempa dan mistis Potensi terjadinya cuaca ekstrem di wilayah dihubungkan dengan munculnya fenomena awan arcus tersebut.

Akan tetapi, fenomena awan arcus ini tidak ada kaitannya dengan potensi gempa atau kisah-kisah mistis yang diisukan oleh masyarakat.

“Keberadaan awan ini tidak ada kaitannya dengan potensi gempa maupun hal mistis karena murni merupakan fenomena awan yang terjadi akibat adanya dinamika atmosfer,” jelasnya.

Namun begitu, masyarakat diminta tetap waspada jika menemukan pembentukan awan seperti ini karena dapat menimbulkan potensi hujan lebat.

https://nationalgeographic.grid.id/read/132284972/muncul-awan-seperti-gelombang-tsunami-di-aceh-inipenjelasan-bmkg?page=all

Jenis kalimat Majemuk dalam teks “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh”

1. Warganet ramai memperbincangkan video viral tentang awan berbentuk tsunami di atas Kota Meulaboh, Provinsi Aceh, Senin (10/8/2020) (Kalimat Majemuk Campuran).

Warganet (S)

ramai memperbincangkan (P)

video viral (Pelengkap)

tentang awan berbentuk tsunami di atas Kota Meulaboh, Provinsi Aceh, Senin (10/8/2020)(Ket): (S-P-Pel-Ket Tempat-Ket Waktu)

 Polanya adalah S-P-Pelengkap-Keterangan yang terdiri atas:S-P-Pel-Ket Tempat-Ket Waktu)

2. Akun Twitter @masawep atau Arief Arbianto yang menggunggah video tersebut menulis, “Mohon doanya agar Kota Meulaboh baik2 saja.(kalimat majemuk campuran).

Akun Twitter @masawep(S1)

atau (Konjungsi pemilihan)

Arief Arbianto (S2)

yang menggunggah (P)

video tersebut (O)

menulis (P), “Mohon (P)

doanya (Pel)

agar Kota Meulaboh baik2 saja (ket Tujuan)

Untuk keterangan tujuan terdiri  atas:

agar (Konjungsi tujuan)

kota meulaboh (S)

baik-baik saja (P)

Jadi, Pola kalimatnya adalah (S1-Konjungsi Pemilihan-S2-P-O-P-P-Pel-Ket. Tujuan (konjungsi tujuan-S-P))

3. Pemandangan awan pagi ini di atas kota Meulaboh, Aceh Barat.(kalimat majemuk setara rapatan)

Pemandangan awan (S)

pagi ini (Ket. Waktu)

di atas kota Meulaboh, Aceh Barat (Ket. tempat)

Untuk pola kalimat nomor 3 ini adalah S-P-Kw-Kt

4. Melihat fenomena alam yang viral ini, sebagian masyarakat bertanya-tanya  apakah awan ini pertanda datangnya bencana alam.(kalimat majemuk campuran)

Melihat (P)

fenomena alam yang viral ini (O),

sebagian masyarakat (S)

bertanya-tanya (P)

apakah awan ini (S)

pertanda datangnya (P)

bencana alam (Pelengkap), jadi pola kalimatnya adalah (P-O-S-P-S-P-Pelengkap)

5. Menanggapi viralnya video fenomena awan tersebut, Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini BMKG, Miming Saepudin, pun angkat bicara.(kalimat majemuk campuran)

Menanggapi (P)

viralnya video fenomena awan tersebut, (O),

Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini BMKG, (S1)

Miming Saepudin (S2),

pun angkat bicara (P), pola kalimat ini adalah (P-O-S1-S2-P)

6. Miming menuturkan bahwa memang benar fenomena awan berbentuk seperti tsunami di video tersebut merupakan fenomena yang relatif jarang terjadi.(kalimat majemuk campuran)

Miming (S)

menuturkan (P)

bahwa memang benar fenomena awan berbentuk seperti tsunami di video tersebut merupakan fenomena yang relatif jarang terjadi(O)

O atau Objeknya terdiri atas berikut ini.

bahwa (Konjungsi Penjelas)

memang benar (P)

fenomena awan (S)

berbentuk (P)

seperti (Konjungsi perumpamaan)

tsunami (S)

di video tersebut (Ket)

merupakan (P)

fenomena yang relatif jarang terjadi (Pelengkap), polanya adalah Konjungsi penjelas-P-S-P-Konjungsi Perumpamaan-S-Ket tempat-P

7. “Secara ilmiah, fenomena awan tersebut dinamakan dengan awan arcus,” kata Miming kepada Kompas.com, Senin (10/8/2020).(kalimat majemuk campuran)

Secara ilmiah (Ket Cara),

fenomena awan tersebut (S),

dinamakan (P)

dengan awan arcus (Ket Kesertaan),”

kata Miming(S)

kepada Kompas.com, (Ket. Tujuan)

Senin (10/8/2020) (Ket. waktu), Secara keseluruhan pola kalimatnya adalah S-P-K-S-Kt-Kw.

8. Untuk diketahui, awan arcus adalah jenis awan rendah dan memiliki formasi pembentukan horizontal.(kalimat majemuk campuran).

Untuk (Konjungsi tujuan)

diketahui (P),

awan arcus (S)

adalah (P)

jenis awan rendah (Pel)

dan memiliki (P)

formasi pembentukan horizontal (O), polanya adalah Konjungsi tujuan-P-S-P-Pel-P

9. Dijelaskan Miming, awan arcus ini terbentuk sebagai hasil ketidakstabilan atmosfer sepanjang atau di depan pertemuan massa udara yang lebih dingin yang mendorong massa udara hangat dan lembap naik. (kalimat majemuk campuran).

Dijelaskan (P),

Miming (Pel),

awan arcus ini  (S),

terbentuk (P)

sebagai hasil ketidakstabilan atmosfer sepanjang atau di depan pertemuan massa udara yang lebih dingin yang mendorong massa udara hangat dan lembap naik (Pel)

Pelengkapnya terdiri atas berikut ini

sebagai hasil (S)/ ketidakstabilan ( P)/ atmosfer (Pel)/sepanjang (Ket. Waktu) atau di depan (Ket.Waktu)/ pertemuan (P)/ massa udara (Pel)/ yang lebih dingin  (Ket) yang mendorong(P) massa udara (O)/hangat dan lembap (Ket)/ naik (P).

10. “Sehingga terbentuklah tipe awan arcus yang pola pembentukannya horizontal,” jelasnya.(kalimat majemuk Setara).

Sehingga (konjungsi akibat)

terbentuklah (P)

tipe awan arcus (Pel)

yang pola pembentukannya (P)

horizontal (Pel),”

jelasnya (Ket)

Secara keseluruhan, pola kalimatnya terlihat berikut ini

Konjungsi akbita-P-Pel-P-Pel-Ket

11. Dampak Munculnya Awan Arcus Terkait pertanyaan warganet, Miming juga menyebutkan bahwa awan arcus ini memang cukup potensial menimbulkan berbagai kondisi cuaca buruk.(kalimat majemuk campuran).

Dampak Munculnya Awan Arcus Terkait pertanyaan warganet (Ket),

Miming (S),

juga menyebutkan (P)

bahwa awan arcus ini memang cukup potensial menimbulkan berbagai kondisi cuaca buruk (O).

untuk unsur objek terbagi atas unsur berikut ini.

bahwa (Konjungsi penegasan)

awan arcus ini (S)

memang cukup potensial (P1)

menimbulkan (P2)

berbagai kondisi cuaca buruk (O)

secara keseluruhan, pola kalimatnya adalah K-S-P-O:Konjungsi penegasan-S-P1-P2-O

12. Kondisi cuaca buruk atau ekstrem yang bisa terjadi di antaranya adalah angin kencang serta hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir.(kalimat majemuk campuran)

Kondisi cuaca buruk atau ekstrem yang bisa terjadi di antaranya (S)

adalah (P)

angin kencang (Pel 1)

serta hujan lebat (Pel2)

yang dapat disertai kilat atau petir (Ket)

Untuk unsur S terdiri atas berikut ini

Kondisi cuaca (S)

buruk atau ekstrem (P1)

yang bisa terjadi (P2)

di antaranya (P3)

Pola kalimat secara keseluruhan adalah: S:S-P1-P2-P3- P-Pel1-Pel2-Ket

13. Oleh sebab itu, Miming menegaskan kepada masyarakat agar dapat tetap waspada dengan segala potensi yang bisa terjadi itu.(kalimat majemuk campuran).

Oleh sebab itu, Miming (S)

menegaskan (P)

kepada masyarakat (Pel)

agar dapat tetap waspada dengan segala potensi yang bisa terjadi itu (K tujuan)

Untuk keterangan tujuan terbagi atas unsur berikut ini

agar (konjungsi Tujuan)

dapat tetap waspada (P)

dengan (konjungsi kesertaan)

segala potensi (Pel)

yang bisa terjadi itu (P)

Untuk pola kalimat secara keseluruhannya adalah S-P-Pel-K: Konjungsi tujuan-P-konjungsi kesertaan-Pel-P

14. Tidak hanya itu, para nelayan juga diingatkan untuk selalu mengantisipasi segala kemungkinan bencana alam yang bisa terjadi.(kalimat majemuk campuran)

Tidak hanya itu (P)

para nelayan (S)

juga (Konjungsi penambahan)

diingatkan (P)

untuk selalu mengantisipasi segala kemungkinan bencana alam yang bisa terjadi (Ket. Tujuan)

Keterangan tujuan dalam kalimat di atas terdiri atas

untuk (Konjungsi tujuan)

selalu mengantisipasi (P)

segala kemungkinan bencana alam (Pel)

yang bisa terjadi (P)

P-S-P-K: P-Pel-P adalah pola kalimat  di atas secara keselurahn

15. “Antisipasi bagi para nelayan yaitu agar berlindung dan menjauhi daerah tersebut karena dapat menyebabkan angin kencang, serta hujan lebat yang disertai kilat atau petir,” tegasnya.(kalimat majemuk campuran).

Antisipasi (P)

bagi para nelayan (Pel)

yaitu (P)

agar berlindung (P)

dan menjauhi (P)

daerah tersebut (Pel)

karena dapat menyebabkan angin kencang, serta hujan lebat yang disertai kilat atau petir,” tegasnya. (Ket. Sebab)

Untuk keterangan sebab, bisa diuraikan  menjadi:

karena (Konjungsi Sebab)

dapat menyebabkan (P)

angin kencang (O)

serta (konjungsi penambahan)

hujan lebat (O)

yang disertai (P)

kilat atau petir (Pel)

tegasnya (Pel)

P-Pel-P-P-P-Pel-Ket. Sebab: konjungsi sebab-P-O-Konjungsi penambahan-O-P-Pel-Pel

16. Tidak berkaitan dengan potensi gempa dan mistis Potensi terjadinya cuaca ekstrem di wilayah dihubungkan dengan munculnya fenomena awan arcus tersebut.(kalimat majemuk campuran)

Tidak berkaitan (P)

dengan (Konjungsi Kesertaan)

potensi (P)

gempa (Pel)

dan (Konjongsi penambahan)

mistis Potensi (pel)

terjadinya (P)

cuaca ekstrem (Pel)

di wilayah (Ket Tempat)

dihubungkan (P)

dengan (Konjungsi Kesertaan)

munculnya (P)

fenomena awan arcus tersebut (Pel), polanya adalah: P-Konjungsi kesertaan-P-Pel-Konjungsi penambahan-Pel-P-Pel-Keterangan tempat-P-Keterangan kesertaan-P

17. Akan tetapi, fenomena awan arcus ini tidak ada kaitannya dengan potensi gempa atau kisah-kisah mistis yang diisukan oleh masyarakat.(kalimat majemuk campuran)

Akan tetapi (Konjungsi pertentangan)

fenomena awan arcus ini (S)

tidak ada kaitannya (P)

dengan potensi gempa atau kisah-kisah mistis yang diisukan oleh masyarakat (K).

Fungsi keterangan terdiri atas:

dengan (Konjungsi Kesertaan)

potensi gempa (S)

atau (konjungsi pemilihan)

kisah-kisah mistis (S)

yang diisukan (P)

oleh masyarakat (O), polanya adalah S-P-K: konjungsi kesertaan-S-konjungsi pemilihan-S-P

18. “Keberadaan awan ini tidak ada kaitannya dengan potensi gempa maupun hal mistis karena murni merupakan fenomena awan yang terjadi akibat adanya dinamika atmosfer,” jelasnya. (kalimat majemuk campuran).

Keberadaan awan ini (S)

tidak ada kaitannya (P)

dengan potensi gempa maupun hal mistis (Ket Kesertaan)

karena murni merupakan fenomena awan yang terjadi akibat adanya dinamika atmosfer,” (ket. Sebab)

jelasnya (P)

Untuk keterangan kesertaan dapat dirinci lagi menjadi:

dengan (Konjunsi kesertaan)

potensi gempa (S)

maupun (Konungsi Penambahan)

hal mistis (S)

sedangkan untuk fungsi Keterangan sebab memiliki fungsi kalimat sebagai berikut

karena (konjungsi sebab)

murni (S)

merupakan (P)

fenomena awan (Pel)

yang terjadi (P)

akibat adanya dinamika atmosfer (Pel), jadi, pola kalimat ini adalah: S-P-Ket Kesertaan: (Konjungsi kesertaan-S- konjungsi penambahan-S)-keterangan Sebab: ( konjungsi sebab-S-P-Pel-P

19. Namun begitu, masyarakat diminta tetap waspada jika menemukan pembentukan awan seperti ini karena dapat menimbulkan potensi hujan lebat. (kalimat majemuk campuran).

Namun begitu konjungsi pertentangan)

masyarakat (S)

diminta (P)

tetap waspada (Pel)

jika menemukan pembentukan awan seperti ini (Keterangan pengandaian).

karena dapat menimbulkan potensi hujan lebat (Keterangan sebab).

Untuk keterangan pengandaian dibagi lagi unsurnya, yaitu:

jika (konjungsi pengandaian)

menemukan (P)

pembentukan awan seperti ini (O)

karena dapat menimbulkan potensi hujan lebat (Ket. Sebab)

Keteranan sebab terdiri atas fungsi kalimat berikut ini

karena (Konjungsi sebab)

dapat menimbulkan (P)

potensi hujan lebat (O)

Konjungsi pengandaian-P-O-Ket. Pengandaian: (konjungsi pengandaian- P-O)-Keterangan Sebab: (konjungsi sebab-P-O).

Soal-Soal berkaitan dengan teks berita lainnya dapat diunduh pada tautan berikut ini.

1. Sebutkan Struktur Teks Berita dan Beri Contoh Telaahnya yang Tepat!-Unduh

2. Sebutkan Ciri Ragam Bahasa Teks Berita dan Contohnya yang Tepat! –Unduh

3. Sebutkan Kalimat Fakta dalam Teks Berita dan Beri Contohnya yang Tepat! –Unduh

4. Bagaimanakah Cara Menyimpulkan Isi Teks Berita dengan Mudah? –Unduh

5. Sebutkan Ciri Ragam Bahasa Teks Berita dan Contohnya yang Tepat!-Unduh

6. Bagaimanakah Cara Menyajikan Teks Berita secara Tertulis dan Lisan? –Unduh

7. Sebutkan Unsur Teks Berita! Bahan Ajar Bab 4 SMP MTS Kelas 7- Unduh

8. Sebutkan Struktur Teks Berita dan Contoh Telaahnya! Bahan Ajar Bab 4 SMP MTS Kelas 7- Unduh

9. Sebutkan Kalimat Tunggal dalam Berita Eksplanasi! “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh” Unduh

10. Sebutkan Konjungsi Kronologis dalam Berita Eksplanasi! “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh” – Unduh

11. Sebutkan Konjungsi Kausalitas dalam Berita Eksplanasi! “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh”-Unduh

12. Sebutkan Kata Ganti dalam Berita Eksplanasi! “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh”-Unduh

13. Identifikasilah Unsur Berita! Di Berbagai Media Berdasarkan Buku bahasa Indonesia SMP Kurikulum Merdeka- Unduh

14. Bagaimana Menulis Teks Berita? Menurut Buku Bahasa Indonesia SMP MTs Kurikulum Merdeka- Unduh

15. Sebutkan Kebahasaan Berita Eksplanasi! “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh” Bahan Ajar Bab 4 SMP MTs-Unduh

16. Bagaimana Karakteristik Media Informasi? Materi Bab 4 SMP MTs Kelas 7-Unduh

17. Sebutkan Kosakata dalam Berita! Gerakan Pasukan Muda Pelindung Bumi-Unduh

18. Buatlah Analisis Unsur Berita! Bahan Ajar Bab 4 SMP MTS Kelas 7-Unduh

19. Analisislah Berita AudioVisual! Bahan Ajar Bahasa Indonesia Bab 4 SMP MTS Kelas 7-Unduh

20. Telaahlah Struktur Teks Berita! Bahan Ajar Bab 4 SMP MTS Kelas 7-Unduh

Demikianlah jawaban yang tepat atas pertanyaan mengenai Sebutkan Kalimat Majemuk dalam Berita Eksplanasi! “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh”Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *