Konjungsi Kronologis dalam Berita Eksplanasi: “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh”

Konjungsi Kronologis dalam Berita Eksplanasi: “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh”

paket-wisatabromo.com-Semester 2 telah tiba. Saatnya kalian memasuki materi pelajaran Bahasa Indonesia bab 4. Materi pertemuan pertama pada bab 4 ini adalah membahas Konjungsi Kronologis dalam Berita Eksplanasi.

Konjungsi Kronologis dalam Berita Eksplanasi merupakan salah satu unsur bahasa dari suatu berita. Artinya, unsur bahasa dalam teks berita bukanlah hanya kalimat Majemuk saja, melainkan masih ada unsur bahasa lainnya. Pada artikel berikutnya akan dibahas satu per satu unsur kebahasaan dalam teks berita.

Dengan mengetahui Konjungsi Kronologis dalam Berita Eksplanasi ini kalian sudah dapat dikatakan memahami salah satu unsur kebahasaan dalam teks berita. Jadi, pemahaman terhadap Konjungsi Kronologis dalam Berita Eksplanasi merupakan hal penting yang harus dikuasai oleh kalian.

Pengertian Konjungsi

Istilah lain dari Konjungsi adalah kata sambung, kata hubung, atau kata penghubung adalah partikel (kata tugas) yang digunakan untuk menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan kata, frasa dengan frasa, ungkapan dengan ungkapan, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat, atau bahkan paragraf dengan paragraf (khusus konjungsi antarparagraf disebut juga “transisi”).

Pengertian Konjungsi adalah kategori yang berfungsi untuk meluaskan satuan yang lain dalam konstruksi hipotaktis, dan selalu menghubungkan dua satuan lain atau lebih dalam konstruksi.

Konjungsi bukanlah suatu objek dan juga tidak berfungsi untuk memberi arti suatu kata, konjungsi hanya menghubungkan kata dengan kata atau kalimat dengan kalimat dan sebagainya.

Oleh karena itu, kata yang sama dapat berfungsi sebagai preposisi pada suatu satu, adverbia pada posisi kedua, atau konjungsi pada bagian yang lain.

Pengertian Konjungsi Kronologis

Pada dasarnya, konjungsi kronologis adalah sebuah konjungsi yang menghubungkan dua buah klausa atau lebih, yang menggambarkan adanya urutan waktu dari kejadian.

Konjungsi kronologis adalah kata atau ungkapan yang berfungsi untuk menghubungkan suatu kalimat sesuai dengan rangkaian waktu.

Contoh konjungsi kronologis adalah:

Setelah itu

lalu

Kemudian

Pada akhirnya

Contoh kalimat Konjungsi Kronologis

Berikut ini adalah contoh kalimat konjungsi kronologis:

Aktivitas Rano setelah pulang sekolah adalah membasuh muka dan kaki, kemudian istirahat di ruang keluarga.

Aktivitas Tio pada pagi hari minggu adalah membersihkan kebun, lalu dia akan bermain dengan teman-temannya hingga jam 12.00 siang.

Pada pagi hari pak Ridwan sudah memanaskan motor untuk persiapan berangkat kerja, setelah itu dia akan langsung berangkat bila motor sudah panas.

Ajeng sudah berusaha keras dalam belajar untuk persiapan ujian. Pada akhirnya kerja keras ajeng terbayar dengan sempurna.

Konjungsi Kronologis dalam Berita Eksplanasi: “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh”

Cermati Berita eksplanasi “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh, Ini Penjelasan BMKG”,

Nationalgeographic.co.id-Warganet ramai memperbincangkan video viral tentang awan berbentuk tsunami di atas Kota Meulaboh, Provinsi Aceh, Senin (10/8/2020).

Akun Twitter @masawep atau Arief Arbianto yang menggunggah video tersebut menulis, “Mohon doanya agar Kota Meulaboh baik2 saja.

Pemandangan awan pagi ini di atas kota Meulaboh, Aceh Barat. Melihat fenomena alam yang viral ini, sebagian masyarakat bertanya-tanya apakah awan ini pertanda datangnya bencana alam.

Menanggapi viralnya video fenomena awan tersebut, Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini BMKG, Miming Saepudin, pun angkat bicara.

Miming menuturkan bahwa memang benar fenomena awan berbentuk seperti tsunami di video tersebut merupakan fenomena yang relatif jarang terjadi.

“Secara ilmiah, fenomena awan tersebut dinamakan dengan awan arcus,” kata Miming kepada Kompas.com, Senin (10/8/2020).

Untuk diketahui, awan arcus adalah jenis awan rendah dan memiliki formasi pembentukan horizontal. Dijelaskan Miming, awan arcus ini terbentuk sebagai hasil ketidakstabilan atmosfer sepanjang atau di depan pertemuan massa udara yang lebih dingin yang mendorong massa udara hangat dan lembap naik. “Sehingga terbentuklah tipe awan arcus yang pola pembentukannya horizontal,” jelasnya. Dampak Munculnya Awan Arcus Terkait pertanyaan warganet, Miming juga menyebutkan bahwa awan arcus ini memang cukup potensial menimbulkan berbagai kondisi cuaca buruk.

Kondisi cuaca buruk atau ekstrem yang bisa terjadi di antaranya adalah angin kencang serta hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir.

Oleh sebab itu, Miming menegaskan kepada masyarakat agar dapat tetap waspada dengan segala potensi yang bisa terjadi itu. Tidak hanya itu, para nelayan juga diingatkan untuk selalu mengantisipasi segala kemungkinan bencana alam yang bisa terjadi.

“Antisipasi bagi para nelayan yaitu agar berlindung dan menjauhi daerah tersebut karena dapat menyebabkan angin kencang, serta hujan lebat yang disertai kilat atau petir,” tegasnya.

Tidak berkaitan dengan potensi gempa dan mistis Potensi terjadinya cuaca ekstrem di wilayah dihubungkan dengan munculnya fenomena awan arcus tersebut.

Akan tetapi, fenomena awan arcus ini tidak ada kaitannya dengan potensi gempa atau kisah-kisah mistis yang diisukan oleh masyarakat.

“Keberadaan awan ini tidak ada kaitannya dengan potensi gempa maupun hal mistis karena murni merupakan fenomena awan yang terjadi akibat adanya dinamika atmosfer,” jelasnya.

Namun begitu, masyarakat diminta tetap waspada jika menemukan pembentukan awan seperti ini karena dapat menimbulkan potensi hujan lebat.

https://nationalgeographic.grid.id/read/132284972/muncul-awan-seperti-gelombang-tsunami-di-aceh-inipenjelasan-bmkg?page=all

Berikut ini adalah konjungsi kronologis dalam Teks tersebut

Dijelaskan Miming, awan arcus ini terbentuk sebagai hasil ketidakstabilan atmosfer sepanjang atau di depan pertemuan massa udara yang lebih dingin yang mendorong massa udara hangat dan lembab naik. “Sehingga terbentuklah tipe awan arcus yang pola pembentukannya horizontal,” jelasnya.

Kalimat tersebut merupakan kalimat kronologis. Konjungsinya tidak tampak secara eksplisit. Namun, secara implisit konjungsi “sehingga” merupakan konjungsi kronologis.

Buktinya adalah adanya penggabungan data satu dengan data lainnya yang dihubungkan dengan kata “sehingga.”

Data pertama adalah “awan arcus ini terbentuk sebagai hasil ketidakstabilan atmosfer sepanjang atau di depan pertemuan massa udara yang lebih dingin yang mendorong massa udara hangat dan lembab naik.”

Data kedua adalah “Sehingga terbentuklah tipe awan arcus yang pola pembentukannya horizontal,”

Sesungguhnya secara teori, konjungsi “sehingga” merupakan kata penghubung subordinatif hasil. Penggunaan konjungsi tersebut tidaklah tepat jika untuk menyatakan maksud kronologis atau urutan.

Di sisi lain, terdapat juga salah  konjungsi subordinatif waktu, yaitu “hingga.” Maknsa konjungsi ini dapat berarti urutan waktu.

Agar tidak rancu, konjungsi “sehingga” dalam kalimat di atas diganti dengan konjungsi kronologis “pada akhirnya”

Kalimat di atas akan berbunyi sebagai berikut.

Dijelaskan Miming, awan arcus ini terbentuk sebagai hasil ketidakstabilan atmosfer sepanjang atau di depan pertemuan massa udara yang lebih dingin yang mendorong massa udara hangat dan lembab naik. “Pada akhirnya, terbentuklah tipe awan arcus yang pola pembentukannya horizontal,” jelasnya.

Materi Teks Berita lainnya dapat diunduh pada tautan di bawah ini.

1. Mengidentifikasi Teks Berita : Pengertian, Ciri-Ciri, Unsur, dan Strukturnya- Unduh

2. Menelaah Teks Berita Berfokus pada Struktur dan Kaidah Kebahasaannya- Unduh

3. Cara Menyajikan Teks Berita secara Tertulis dan Lisan yang Tepat- Unduh

4. Ciri Dasar Ragam Bahasa dalam Teks Berita dan Contohnya yang Tepat-Unduh 

5. Cara Menyimpulkan Isi Teks Berita dengan Tepat dan Contohnya- Unduh

6. Menyimpulkan Isi Teks Berita dengan Cara Mudah dan Efektif- Unduh

7. Cara Menyajikan Teks Berita secara Tertulis dan Lisan yang Tepat- Unduh

8. Menulis Teks Berita dengan Cara Mudah dan Menarik- Unduh

9. Unsur Teks Berita: Bahan Ajar Bab 4 SMP MTS Kelas 7- Unsur

10. Struktur Teks Berita dan Contoh Telaahnya yang Tepat: Bahan Ajar Bab 4 SMP MTS Kelas 7 – Unduh 

11. Kalimat Tunggal dalam Berita Eksplanasi: “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh” – Unduh

12. Kalimat Majemuk dalam Berita Eksplanasi: “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh” –Unduh

13. Konjungsi Kausalitas dalam Berita Eksplanasi: “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh” – Unduh 

14. Kata Ganti dalam Berita Eksplanasi: “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh”-Unduh

15. Mengidentifikasi Unsur Berita di Berbagai Media Berdasarkan Buku Bahasa Indonesia SMP Kurikulum Merdeka – Unduh

16. Menulis Teks Berita Sederhana: Menurut Buku Bahasa Indonesia SMP MTs Kurikulum Merdeka- Unduh

17. Kebahasaan dalam Berita Eksplanasi: “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh”-Unduh

18. Karakteristik Media Informasi: Digital dan Cetak Materi Bab 4 SMP MTs Kelas 7-Unduh

19. Mencari Kosakata dalam Berita: Gerakan Pasukan Muda Pelindung Bumi-Unduh

20. Menganalisis Unsur Teks Berita: Bahan Ajar Bab 4 SMP MTS Kelas 7-Unduh

20. Menganalisis Unsur Teks Berita: Bahan Ajar Bab 4 SMP MTS Kelas 7-Unduh

21. Menganalisis Berita AudioVisual: Bahan Ajar Bab 4 SMP MTS Kelas 7-Unduh

22. Telaah Struktur Teks Berita: Bahan Ajar Bab 4 SMP MTS Kelas 7-Unduh

Demikianlah penjelasan mengenai Konjungsi Kronologis dalam Berita Eksplanasi: “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh.” Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *