Konjungsi Kausalitas dalam Berita Eksplanasi: “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh”
paket-wisatabromo.com-Semester 2 telah tiba. Saatnya kalian memasuki materi pelajaran Bahasa Indonesia bab 4. Materi pertemuan pertama pada bab 4 ini adalah membahas Konjungsi Kausalitas dalam Berita Eksplanasi.
Konjungsi Kausalitas dalam Berita Eksplanasi merupakan salah satu unsur bahasa dari suatu berita. Artinya, unsur bahasa dalam teks berita bukanlah hanya kalimat Majemuk saja, melainkan masih ada unsur bahasa lainnya. Pada artikel berikutnya akan dibahas satu per satu unsur kebahasaan dalam teks berita.
Dengan mengetahui Konjungsi Kausalitas dalam Berita Eksplanasi ini kalian sudah dapat dikatakan memahami salah satu unsur kebahasaan dalam teks berita. Jadi, pemahaman terhadap Konjungsi Kausalitas dalam Berita Eksplanasi merupakan hal penting yang harus dikuasai oleh kalian.
Pengertian Konjungsi
Istilah lain dari Konjungsi adalah kata sambung, kata hubung, atau kata penghubung adalah partikel (kata tugas) yang digunakan untuk menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan kata, frasa dengan frasa, ungkapan dengan ungkapan, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat, atau bahkan paragraf dengan paragraf (khusus konjungsi antarparagraf disebut juga “transisi”).
Pengertian Konjungsi adalah kategori yang berfungsi untuk meluaskan satuan yang lain dalam konstruksi hipotaktis, dan selalu menghubungkan dua satuan lain atau lebih dalam konstruksi.
Konjungsi bukanlah suatu objek dan juga tidak berfungsi untuk memberi arti suatu kata, konjungsi hanya menghubungkan kata dengan kata atau kalimat dengan kalimat dan sebagainya. Oleh karena itu, kata yang sama dapat berfungsi sebagai preposisi pada suatu satu, adverbia pada posisi kedua, atau konjungsi pada bagian yang lain.
Konjungsi Kausalitas
Kausalitas merupakan istilah hubungannya dengan prinsip sebab-akibat yang ilmunya dan pengetahuan yang secara otomatis bisa diketahui tanpa membutuhkan pengetahuan dan perantaraan ilmu yang lain; bahwa setiap Tindakan akan memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan eksistensinya akibat sesuatu atau berbagai hal lain yang mendahuluinya, merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan. Keharusan dan keaslian sistem kausal merupakan bagian dari ilmu-ilmu manusia yang telah dikenal bersama dan tidak diliputi keraguan apapun.
Kausalitas dibangun oleh hubungan antara suatu kejadian (sebab) dan kejadian kedua (akibat atau dampak), yang mana kejadian kedua dipahami sebagai konsekuensi dari yang pertama.
Kausalitas merupakan asumsi dasar dari ilmu sains. Dalam metode ilmiah, ilmuwan merancang eksperimen untuk menentukan kausalitas dari kehidupan nyata. Tertanam dalam metode ilmiah adalah hipotesis tentang hubungan kausal. Tujuan dari metode ilmiah adalah untuk menguji hipotesis tersebut.
Pengertian Konjungsi Kausalitas
Menurut Masnur Muslich dalam bukunya yang berjudul Garis-garis Besar Tata Bahasa Bahasa Indonesia, dijelaskan bahwa hubungan dari sebuah kata sangat bergantung pada konteks konjungsi yang menjadi awalan suatu klausa.
Contoh Kata dalam Konjungsi Kausalitas
Dalam buku Konjungsi Subordinatif dalam Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa ada beberapa kata yang cukup khas dipergunakan dalam konjungsi kausalitas, antara lain:
Karena
Sebab
Sehingga
Oleh karena itu
Oleh sebab itu
Atas dasar ini
Jika
Akibatnya
Konjungsi Kausalitas dalam Berita Eksplanasi: “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh”
Cermati Berita eksplanasi “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh, Ini Penjelasan BMKG”,
Nationalgeographic.co.id-Warganet ramai memperbincangkan video viral tentang awan berbentuk tsunami di atas Kota Meulaboh, Provinsi Aceh, Senin (10/8/2020).
Akun Twitter @masawep atau Arief Arbianto yang menggunggah video tersebut menulis, “Mohon doanya agar Kota Meulaboh baik2 saja.
Pemandangan awan pagi ini di atas kota Meulaboh, Aceh Barat. Melihat fenomena alam yang viral ini, sebagian masyarakat bertanya-tanya apakah awan ini pertanda datangnya bencana alam.
Menanggapi viralnya video fenomena awan tersebut, Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini BMKG, Miming Saepudin, pun angkat bicara.
Miming menuturkan bahwa memang benar fenomena awan berbentuk seperti tsunami di video tersebut merupakan fenomena yang relatif jarang terjadi.
“Secara ilmiah, fenomena awan tersebut dinamakan dengan awan arcus,” kata Miming kepada Kompas.com, Senin (10/8/2020).
Untuk diketahui, awan arcus adalah jenis awan rendah dan memiliki formasi pembentukan horizontal. Dijelaskan Miming, awan arcus ini terbentuk sebagai hasil ketidakstabilan atmosfer sepanjang atau di depan pertemuan massa udara yang lebih dingin yang mendorong massa udara hangat dan lembap naik. “Sehingga terbentuklah tipe awan arcus yang pola pembentukannya horizontal,” jelasnya. Dampak Munculnya Awan Arcus Terkait pertanyaan warganet, Miming juga menyebutkan bahwa awan arcus ini memang cukup potensial menimbulkan berbagai kondisi cuaca buruk.
Kondisi cuaca buruk atau ekstrem yang bisa terjadi di antaranya adalah angin kencang serta hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir.
Oleh sebab itu, Miming menegaskan kepada masyarakat agar dapat tetap waspada dengan segala potensi yang bisa terjadi itu. Tidak hanya itu, para nelayan juga diingatkan untuk selalu mengantisipasi segala kemungkinan bencana alam yang bisa terjadi.
“Antisipasi bagi para nelayan yaitu agar berlindung dan menjauhi daerah tersebut karena dapat menyebabkan angin kencang, serta hujan lebat yang disertai kilat atau petir,” tegasnya.
Tidak berkaitan dengan potensi gempa dan mistis Potensi terjadinya cuaca ekstrem di wilayah dihubungkan dengan munculnya fenomena awan arcus tersebut.
Akan tetapi, fenomena awan arcus ini tidak ada kaitannya dengan potensi gempa atau kisah-kisah mistis yang diisukan oleh masyarakat.
“Keberadaan awan ini tidak ada kaitannya dengan potensi gempa maupun hal mistis karena murni merupakan fenomena awan yang terjadi akibat adanya dinamika atmosfer,” jelasnya.
Namun begitu, masyarakat diminta tetap waspada jika menemukan pembentukan awan seperti ini karena dapat menimbulkan potensi hujan lebat.
Kalimat dengan konjungsi kausalitas dalam teks tersebut sebagai berikut
1. Kondisi cuaca buruk atau ekstrem yang bisa terjadi di antaranya adalah angin kencang serta hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir. Oleh sebab itu, Miming menegaskan kepada masyarakat agar dapat tetap waspada dengan segala potensi yang bisa terjadi itu.
secara nyata atau eksplisit bahwa kalimat di atas menggunakan konjungsi kausalitas. Konjungsi tersebut adalah “oleh Sebab itu.
Kita ketahui bersama bahwa “oleh sebab itu” merupakan salah satu penanda bahwa sebuah konjungsi kausalitas.
2. “Antisipasi bagi para nelayan yaitu agar berlindung dan menjauhi daerah tersebut karena dapat menyebabkan angin kencang, serta hujan lebat yang disertai kilat atau petir,” tegasnya.
3. “Keberadaan awan ini tidak ada kaitannya dengan potensi gempa maupun hal mistis karena murni merupakan fenomena awan yang terjadi akibat adanya dinamika atmosfer,” jelasnya.
Konjungsi kausalitas dalam kalimat nomor dua dan tiga adalah “karena”
Materi Teks Berita lainnya dapat diunduh pada tautan di bawah ini.
1. Mengidentifikasi Teks Berita : Pengertian, Ciri-Ciri, Unsur, dan Strukturnya- Unduh
2. Menelaah Teks Berita Berfokus pada Struktur dan Kaidah Kebahasaannya- Unduh
3. Cara Menyajikan Teks Berita secara Tertulis dan Lisan yang Tepat- Unduh
4. Ciri Dasar Ragam Bahasa dalam Teks Berita dan Contohnya yang Tepat-Unduh
5. Cara Menyimpulkan Isi Teks Berita dengan Tepat dan Contohnya- Unduh
6. Menyimpulkan Isi Teks Berita dengan Cara Mudah dan Efektif- Unduh
7. Cara Menyajikan Teks Berita secara Tertulis dan Lisan yang Tepat- Unduh
8. Menulis Teks Berita dengan Cara Mudah dan Menarik- Unduh
9. Unsur Teks Berita: Bahan Ajar Bab 4 SMP MTS Kelas 7- Unsur
10. Struktur Teks Berita dan Contoh Telaahnya yang Tepat: Bahan Ajar Bab 4 SMP MTS Kelas 7 – Unduh
11. Kalimat Tunggal dalam Berita Eksplanasi: “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh” – Unduh
12. Kalimat Majemuk dalam Berita Eksplanasi: “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh” –Unduh
13. Konjungsi Kronologis dalam Berita Eksplanasi: “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh” – Unduh
14.Kata Ganti dalam Berita Eksplanasi: “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh” – Unduh
15. Mengidentifikasi Unsur Berita di Berbagai Media Berdasarkan Buku Bahasa Indonesia SMP Kurikulum Merdeka – Unduh
16. Menulis Teks Berita Sederhana: Menurut Buku Bahasa Indonesia SMP MTs Kurikulum Merdeka- Unduh
17. Kebahasaan dalam Berita Eksplanasi: “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh”-Unduh
18. Karakteristik Media Informasi: Digital dan Cetak Materi Bab 4 SMP MTs Kelas 7-Unduh
19. Mencari Kosakata dalam Berita: Gerakan Pasukan Muda Pelindung Bumi-Unduh
20. Menganalisis Unsur Teks Berita: Bahan Ajar Bab 4 SMP MTS Kelas 7-Unduh
20. Menganalisis Unsur Teks Berita: Bahan Ajar Bab 4 SMP MTS Kelas 7-Unduh
21. Menganalisis Berita AudioVisual: Bahan Ajar Bab 4 SMP MTS Kelas 7-Unduh
22. Telaah Struktur Teks Berita: Bahan Ajar Bab 4 SMP MTS Kelas 7-Unduh
Demikianlah penjelasan mengenai Konjungsi Kausalitas dalam Berita Eksplanasi: “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh.” Semoga bermanfaat.