Kata Ganti dalam Berita Eksplanasi: “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh”
paket-wisatabromo.com-Semester 2 telah tiba. Saatnya kalian memasuki materi pelajaran Bahasa Indonesia bab 4. Materi pertemuan pertama pada bab 4 ini adalah membahas Kata Ganti dalam Berita Eksplanasi.
Kata Ganti dalam Berita Eksplanasi merupakan salah satu unsur bahasa dari suatu berita. Artinya, unsur bahasa dalam teks berita bukanlah hanya kalimat Majemuk saja, melainkan masih ada unsur bahasa lainnya. Pada artikel berikutnya akan dibahas satu per satu unsur kebahasaan dalam teks berita.
Dengan mengetahui Kata Ganti dalam Berita Eksplanasi ini kalian sudah dapat dikatakan memahami salah satu unsur kebahasaan dalam teks berita. Jadi, pemahaman terhadap Konjungsi Kausalitas dalam Berita Eksplanasi merupakan hal penting yang harus dikuasai oleh kalian.
Kata Ganti
Sebutan lain darikata ganti adalah pronomina. Kata ganti dikhususkan untuk kata ganti orang. Kata ganti ini sering digunakan dalam teks negosiasi terutama teks berita.
Menurut KBBI online, kata ganti adalah kata yang dipakai untuk mengganti orang atau benda; kata ganti seperti aku, engkau, dia.
Dari Wikipedia, Pronomina atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa nomina. Contohnya adalah saya, kapan, -nya, ini.
Salah satu fungsi dari pronomina adalah untuk menghindari pengulangan kata dalam satu kalimat. Sebab, pengulangan kata yang berlebihan dapat menyebabkan kalimat menjadi tidak efektif.
Penggolongan
Cara pembagian kata ganti bermacam-macam tergantung rujukan yang digunakan. Berikut adalah salah satu cara penggolongan pronominal.
1. Pronomina persona (kata ganti orang), yang berfungsi sebagai pengganti nama atau panggilan seseorang.
2. Pronomina persona umumnya terbagi tiga (kata ganti orang pertama, kedua, dan ketiga), dapat bersifat tunggal maupun jamak, serta dapat berupa kata maupun frasa pronomial.
Hanya dapat digunakan untuk mengganti nomina orang, nama orang, atau hal-hal lain yang dipersonifikasikan.
Perkecualian adalah “ia”, yang dalam kalangan terbatas sering digunakan untuk menggantikan nomina tak bernyawa. “Pronomina persona” perlu dibedakan dari “sapaan” seperti Saudara, Bapak, Ibu, Tuan, Nyonya, Yang Mulia, dsb. Sebagian dari mereka termasuk nomina.
3. Pronomina posesiva (kata ganti kepemilikan), yang berfungsi untuk menyatakan kepemilikan atau kepunyaan. Misalnya imbuhan -ku, -mu, -nya. Untuk “-nya” dapat digunakan untuk kata ganti selain nomina orang.
4. Pronomina interogativa (kata ganti penanya) yang berfungsi menanyakan benda, waktu, tempat, keadaan, atau jumlah, dan sebagainya. Misalnya kata apa, kapan, mengapa, siapa, bagaimana, berapa, di mana, atau ke mana.
5. Pronomina demonstrativa (kata ganti petunjuk), yang berfungsi untuk menunjuk secara khusus orang atau benda. Misalnya kata ini atau itu.
6. Pronomina relativa (kata ganti penghubung), yang berfungsi mirip atau sama seperti konjungsi. Misalnya kata yang.
7. Pronomina indefinit (kata ganti taktentu/taktakrif), yang berfungsi untuk merujuk pada orang atau benda yang belum jelas. Misalnya barang siapa, seseorang, suatu, dan anu.
Menurut Harimurti Kridalaksana pronomina dalam bahasa Indonesia dapat dibagi sebagai berikut:
Intra tekstual | Ekstra tekstual | |||||||
Anaforis | Kata foris | Takrif | Tak taktrif | |||||
I | II | III | sesuatu, seseorang, barang siapa, siapa, apa, apa-apa, anu, masing-masing, sendiri, swa- | |||||
T | J | T | J | T | J | |||
ia/dia -nya | -nya | saya aku | kami (eksklusif) kita (inklusif) | kamu kau/engkau Anda | Kamu kalian kamu/Anda semua kamu/Anda sekalian | ia/dia dia | mereka mereka semua |
Pronomina yang menggantikan nomina yang referennya jelas disebut sebagai pronomina takrif (misalnya pronomina persona), sedangkan yang tidak menunjuk pada orang atau benda tertentu disebut sebagai pronomina taktakrif.
Dalam ragam takbaku, jumlah pronomina lebih banyak dari yang tersebut di atas, bergantung dari bahasa daerah masing-masing.
Kata ganti dalam Berita Eksplanasi: “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh”
Cermati Berita eksplanasi “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh, Ini Penjelasan BMKG”,
Nationalgeographic.co.id-Warganet ramai memperbincangkan video viral tentang awan berbentuk tsunami di atas Kota Meulaboh, Provinsi Aceh, Senin (10/8/2020).
Akun Twitter @masawep atau Arief Arbianto yang menggunggah video tersebut menulis, “Mohon doanya agar Kota Meulaboh baik2 saja.
Pemandangan awan pagi ini di atas kota Meulaboh, Aceh Barat. Melihat fenomena alam yang viral ini, sebagian masyarakat bertanya-tanya apakah awan ini pertanda datangnya bencana alam.
Menanggapi viralnya video fenomena awan tersebut, Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini BMKG, Miming Saepudin, pun angkat bicara.
Miming menuturkan bahwa memang benar fenomena awan berbentuk seperti tsunami di video tersebut merupakan fenomena yang relatif jarang terjadi.
“Secara ilmiah, fenomena awan tersebut dinamakan dengan awan arcus,” kata Miming kepada Kompas.com, Senin (10/8/2020).
Untuk diketahui, awan arcus adalah jenis awan rendah dan memiliki formasi pembentukan horizontal. Dijelaskan Miming, awan arcus ini terbentuk sebagai hasil ketidakstabilan atmosfer sepanjang atau di depan pertemuan massa udara yang lebih dingin yang mendorong massa udara hangat dan lembap naik. “Sehingga terbentuklah tipe awan arcus yang pola pembentukannya horizontal,” jelasnya. Dampak Munculnya Awan Arcus Terkait pertanyaan warganet, Miming juga menyebutkan bahwa awan arcus ini memang cukup potensial menimbulkan berbagai kondisi cuaca buruk.
Kondisi cuaca buruk atau ekstrem yang bisa terjadi di antaranya adalah angin kencang serta hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir.
Oleh sebab itu, Miming menegaskan kepada masyarakat agar dapat tetap waspada dengan segala potensi yang bisa terjadi itu. Tidak hanya itu, para nelayan juga diingatkan untuk selalu mengantisipasi segala kemungkinan bencana alam yang bisa terjadi.
“Antisipasi bagi para nelayan yaitu agar berlindung dan menjauhi daerah tersebut karena dapat menyebabkan angin kencang, serta hujan lebat yang disertai kilat atau petir,” tegasnya.
Tidak berkaitan dengan potensi gempa dan mistis Potensi terjadinya cuaca ekstrem di wilayah dihubungkan dengan munculnya fenomena awan arcus tersebut.
Akan tetapi, fenomena awan arcus ini tidak ada kaitannya dengan potensi gempa atau kisah-kisah mistis yang diisukan oleh masyarakat.
“Keberadaan awan ini tidak ada kaitannya dengan potensi gempa maupun hal mistis karena murni merupakan fenomena awan yang terjadi akibat adanya dinamika atmosfer,” jelasnya.
Namun begitu, masyarakat diminta tetap waspada jika menemukan pembentukan awan seperti ini karena dapat menimbulkan potensi hujan lebat.
Berdasarkan teks tersebut, Kata gantinya berikut ini
1. Pemandangan awan pagi ini di atas kota Meulaboh, Aceh Barat. Melihat fenomena alam yang viral ini, sebagian masyarakat bertanya-tanya apakah awan ini pertanda datangnya bencana alam. (Kata Ganti demonstrative/kata ganti petunjuk).
2. Melihat fenomena alam yang viral ini, sebagian masyarakat bertanya-tanya apakah awan ini pertanda datangnya bencana alam. (Kata Ganti demonstrative/kata ganti petunjuk).
3. Dijelaskan Miming, awan arcus ini terbentuk sebagai hasil ketidakstabilan atmosfer sepanjang atau di depan pertemuan massa udara yang lebih dingin yang mendorong massa udara hangat dan lembap naik. (Kata Ganti demonstrative/kata ganti petunjuk).
4. Dampak Munculnya Awan Arcus Terkait pertanyaan warganet, Miming juga menyebutkan bahwa awan arcus ini memang cukup potensial menimbulkan berbagai kondisi cuaca buruk. . (Kata Ganti demonstrative/kata ganti petunjuk).
5. Kondisi cuaca buruk atau ekstrem yang bisa terjadi di antaranya adalah angin kencang serta hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir. (Pronomina relative/kata ganti penghubung),
6. Oleh sebab itu, Miming menegaskan kepada masyarakat agar dapat tetap waspada dengan segala potensi yang bisa terjadi itu. (Pronomina relative/kata ganti penghubung).
7. Tidak hanya itu, para nelayan juga diingatkan untuk selalu mengantisipasi segala kemungkinan bencana alam yang bisa terjadi. (Pronomina relative/kata ganti penghubung)
8. “Antisipasi bagi para nelayan yaitu agar berlindung dan menjauhi daerah tersebut karena dapat menyebabkan angin kencang, serta hujan lebat yang disertai kilat atau petir,” tegasnya.(Pronomina relative/kata ganti penghubung).
9. Akan tetapi, fenomena awan arcus ini tidak ada kaitannya dengan potensi gempa atau kisah-kisah mistis yang diisukan oleh masyarakat.(Kata Ganti demonstrative/kata ganti petunjuk).
10. “Keberadaan awan ini tidak ada kaitannya dengan potensi gempa maupun hal mistis karena murni merupakan fenomena awan yang terjadi akibat adanya dinamika atmosfer,” jelasnya. (Kata Ganti demonstrative/kata ganti petunjuk).
Materi Teks Berita lainnya dapat diunduh pada tautan di bawah ini.
1. Mengidentifikasi Teks Berita : Pengertian, Ciri-Ciri, Unsur, dan Strukturnya- Unduh
2. Menelaah Teks Berita Berfokus pada Struktur dan Kaidah Kebahasaannya- Unduh
3. Cara Menyajikan Teks Berita secara Tertulis dan Lisan yang Tepat- Unduh
4. Ciri Dasar Ragam Bahasa dalam Teks Berita dan Contohnya yang Tepat-Unduh
5. Cara Menyimpulkan Isi Teks Berita dengan Tepat dan Contohnya- Unduh
6. Menyimpulkan Isi Teks Berita dengan Cara Mudah dan Efektif- Unduh
7. Cara Menyajikan Teks Berita secara Tertulis dan Lisan yang Tepat- Unduh
8. Menulis Teks Berita dengan Cara Mudah dan Menarik- Unduh
9. Unsur Teks Berita: Bahan Ajar Bab 4 SMP MTS Kelas 7- Unsur
10. Struktur Teks Berita dan Contoh Telaahnya yang Tepat: Bahan Ajar Bab 4 SMP MTS Kelas 7 – Unduh
11. Kalimat Tunggal dalam Berita Eksplanasi: “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh” – Unduh
12. Kalimat Majemuk dalam Berita Eksplanasi: “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh” –Unduh
13. Konjungsi Kronologis dalam Berita Eksplanasi: “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh” – Unduh
14. Konjungsi Kausalitas dalam Berita Eksplanasi: “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh” – Unduh
15. Menulis Teks Berita Sederhana: Menurut Buku Bahasa Indonesia SMP MTs Kurikulum Merdeka- Unduh
16. Kebahasaan dalam Berita Eksplanasi: “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh”-Unduh
17. Mengidentifikasi Unsur Berita di Berbagai Media Berdasarkan Buku Bahasa Indonesia SMP Kurikulum Merdeka – Unduh
18. Karakteristik Media Informasi: Digital dan Cetak Materi Bab 4 SMP MTs Kelas 7-Unduh
19. Mencari Kosakata dalam Berita: Gerakan Pasukan Muda Pelindung Bumi-Unduh
20. Menganalisis Unsur Teks Berita: Bahan Ajar Bab 4 SMP MTS Kelas 7-Unduh
20. Menganalisis Unsur Teks Berita: Bahan Ajar Bab 4 SMP MTS Kelas 7-Unduh
21. Menganalisis Berita AudioVisual: Bahan Ajar Bab 4 SMP MTS Kelas 7-Unduh
22. Telaah Struktur Teks Berita: Bahan Ajar Bab 4 SMP MTS Kelas 7-Unduh
Demikianlah penjelasan mengenai kata ganti dalam Berita Eksplanasi: “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh.” Semoga bermanfaat.