Kalimat Tunggal dalam Berita Eksplanasi: “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh”

Kalimat Tunggal dalam Berita Eksplanasi: “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh”

paket-wisatabromo.com-Semester 2 telah tiba. Saatnya kalian memasuki materi pelajaran Bahasa Indonesia bab 4. Materi pertemuan pertama pada bab 4 ini adalah membahas Kalimat Tunggal dalam Berita Eksplanasi.

Kalimat Tunggal dalam Berita Eksplanasi merupakan salah satu unsur bahasa dari suatu berita. Artinya, unsur bahasa dalam teks berita bukanlah hanya kalimat tunggal saja, melainkan masih ada unsur bahasa lainnya. Pada artikel berikutnya akan dibahas satu per satu unsur kebahasaan dalam teks berita.

Dengan mengetahui Kalimat Tunggal dalam Berita Eksplanasi ini kalian sudah dapat dikatakan memahami salah satu unsur kebahasaan dalam teks berita. Jadi, pemahaman terhadap Kalimat Tunggal dalam Berita merupakan hal penting yang harus dikuasai oleh kalian.

Berikut ini adalah Kalimat Tunggal dalam Berita Eksplanasi  beserta penjelasannya.
Kalimat Tunggal

Kalimat yang hanya terdiri atas satu klausa (KBBI Online). Contoh kalimat tunggal: Polisi menjaga gedung Balai Kota sejak pagi.

Kalimat tunggal (Wikipedia) adalah kalimat yang terdiri dari satu pola kalimat, yaitu terdiri dari satu subjek, satu predikat, dan bisa dilengkapi dengan objek dan keterangan.

Contoh:

Kakak berlari.

Adik bermain.

Pak Arman makan bakso.

Pak Arman makan bakso di kantin.

Perluasan kalimat tunggal dapat dilakukan di antara keterangan tempat, keterangan waktu, keterangan alat, keterangan cara, dan sebagainya.

Perhatikan contoh berikut.

Amir bermain sepak bola di lapangan.

Paman mengunjungi kami kemarin.

Ibu menjahit pakaian dengan rapi.

Rini menulis surat dengan mesin tik.

Dina menulis puisi untuk ibunda di beranda pada sore hari.

Klausa adalah satuan gramatikal yang mengandung predikat dan berpotensi menjadi kalimat.

Klausa (Wikipedia) merupakan satuan gramatikal berupa kelompok kata berkonstruksi predikatif yang terdiri atas subjek dan predikat dengan atau tanpa objek, pelengkap, atau keterangan dan berpotensi menjadi kalimat.

Namun, dalam realisasi pemakaian bahasa, kehadiran unsur subjek bisa tidak tampak secara eksplisit (jelas) dan hanya unsur predikat yang hadir, tergantung pada kaidah yang berlaku pada setiap bahasa.

Hal ini umum dalam bahasa bersubjek nol. Sebuah kalimat paling sederhana terdiri dari satu klausa, sedangkan kalimat yang lebih rumit terdiri dari beberapa klausa.

Klausa sering kali dikontraskan dengan frasa. Sebuah kumpulan kata dikatakan sebagai klausa apabila ia mempunyai predikat dan sebuah subjek, sementara sebuah frasa berisi kata kerja tanpa subjek atau berisi subjek tanpa predikat.

Sebagai contoh, kalimat “Aku tidak tahu kalau kamu membuat lukisan itu,” adalah klausa dan sebuah kalimat penuh, sedangkan lukisan itu dan membuat lukisan itu adalah frasa. Ahli bahasa masa kini tidak membuat perbedaan seperti itu; mereka menerima ide akan klausa nonfinitif, klausa yang diatur di sekitar kata kerja infinitif.

Ciri-ciri Klausa

Klausa juga seringkali dianggap sebagai kalimat, sehingga banyak yang sulit membedakan antara klausa dan kalimat. Adapun ciri-ciri klausa adalah sebagai berikut:

Tidak terdapat unsur suprasegmental, seperti, tanda koma (,), tanda titik (.), tanda seru (!), ataupun tanda tanya (?)

Memiliki satu predikat

Sekurang-kurangnya terdiri subjek dan predikat

Terkadang dilengkapi dengan objek, pelengkap, atau keterangan

Dari ciri-ciri klausa tersebut, dapat disimpulkan bahwa klausa bukanlah sebuah kalimat, tetapi memiliki potensi untuk berdiri sebagai kalimat, sehingga kalimat pasti mengandung klausa yang terdiri atas sekurang-kurangnya satu klausa.

Jenis Klausa

Klausa dapat dibedakan berdasarkan kategorinya, yakni

a) kelengkapan strukturnya,

b) kata negatif yang dipergunakan,

c) jenis kata yang menduduki predikat, dan

d) kedudukannya dalam kalimat.

1) Klausa berdasarkan kelengkapan strukturnya terdiri atas klausa lengkap dan klausa taklengkap.

2) Klausa berdasarkan penggunaan kata negatif terdiri atas klausa positif dan klausa negatif.

3) Klausa berdasarkan jenis kelas kata dalam predikat terdiri atas klausa nomina, klausa verba, 4)klausa adjektiva, klausa numeralia, dan klausa preposisi.

5) Klausa berdasarkan kedudukannya dalam kalimat terdiri atas klausa dependen (klausa terikat) dan klausa independen (klausa bebas). Sebuah klausa independen (klausa bebas) dapat berdiri sendiri dan berpotensi menjadi sebuah kalimat, sedangkan klausa dependen (klausa terikat) harus terhubung dengan klausa lainnya. Klausa independen dapat berupa anak kalimat atau kalimat yang setara dengan klausa yang lainnya.

Kalimat Tunggal dalam teks “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh
Cermati Berita eksplanasi “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh, Ini Penjelasan BMKG”,

Nationalgeographic.co.id-Warganet ramai memperbincangkan video viral tentang awan berbentuk tsunami di atas Kota Meulaboh, Provinsi Aceh, Senin (10/8/2020).

Akun Twitter @masawep atau Arief Arbianto yang menggunggah video tersebut menulis, “Mohon doanya agar Kota Meulaboh baik2 saja.

Pemandangan awan pagi ini di atas kota Meulaboh, Aceh Barat. Melihat fenomena alam yang viral ini, sebagian masyarakat bertanya-tanya apakah awan ini pertanda datangnya bencana alam.

Menanggapi viralnya video fenomena awan tersebut, Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini BMKG, Miming Saepudin, pun angkat bicara.

Miming menuturkan bahwa memang benar fenomena awan berbentuk seperti tsunami di video tersebut merupakan fenomena yang relatif jarang terjadi.

“Secara ilmiah, fenomena awan tersebut dinamakan dengan awan arcus,” kata Miming kepada Kompas.com, Senin (10/8/2020).

Untuk diketahui, awan arcus adalah jenis awan rendah dan memiliki formasi pembentukan horizontal. Dijelaskan Miming, awan arcus ini terbentuk sebagai hasil ketidakstabilan atmosfer sepanjang atau di depan pertemuan massa udara yang lebih dingin yang mendorong massa udara hangat dan lembap naik.

“Sehingga terbentuklah tipe awan arcus yang pola pembentukannya horizontal,” jelasnya. Dampak Munculnya Awan Arcus Terkait pertanyaan warganet, Miming juga menyebutkan bahwa awan arcus ini memang cukup potensial menimbulkan berbagai kondisi cuaca buruk.

Kondisi cuaca buruk atau ekstrem yang bisa terjadi di antaranya adalah angin kencang serta hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir.

Oleh sebab itu, Miming menegaskan kepada masyarakat agar dapat tetap waspada dengan segala potensi yang bisa terjadi itu. Tidak hanya itu, para nelayan juga diingatkan untuk selalu mengantisipasi segala kemungkinan bencana alam yang bisa terjadi.

“Antisipasi bagi para nelayan yaitu agar berlindung dan menjauhi daerah tersebut karena dapat menyebabkan angin kencang, serta hujan lebat yang disertai kilat atau petir,” tegasnya.

Tidak berkaitan dengan potensi gempa dan mistis Potensi terjadinya cuaca ekstrem di wilayah dihubungkan dengan munculnya fenomena awan arcus tersebut.

Akan tetapi, fenomena awan arcus ini tidak ada kaitannya dengan potensi gempa atau kisah-kisah mistis yang diisukan oleh masyarakat.

“Keberadaan awan ini tidak ada kaitannya dengan potensi gempa maupun hal mistis karena murni merupakan fenomena awan yang terjadi akibat adanya dinamika atmosfer,” jelasnya.

Namun begitu, masyarakat diminta tetap waspada jika menemukan pembentukan awan seperti ini karena dapat menimbulkan potensi hujan lebat.

https://nationalgeographic.grid.id/read/132284972/muncul-awan-seperti-gelombang-tsunami-di-aceh-inipenjelasan-bmkg?page=all

Perhatikan kalimat sederhana dalam teks “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh”

1. Mohon doanya agar Kota Meulaboh baik-baik saja.

2. Pemandangan awan pagi ini di atas kota Meulaboh, Aceh Barat.

3. Secara ilmiah, fenomena awan tersebut dinamakan dengan awan arcus.

Dari hasil analisis kalimat tunggal di dalam teks di atas hanya ditemukan sejumlah tiga kalimat tunggal.

Jika dianalisis, unsur kalimat tersebut sebagai berikut.

Kalimat Nomor 1

Mohon doanya agar Kota Meulaboh baik-baik saja.

(predikat = mohon, objek=doanya, dan keterangan Tujuan= agar Kota Meulaboh baik-baik saja).

                                                                                                         (S=Kota Meulaboh, P= Baik-baik saja)

Jadi, Unsur kalimat sederhana di atas mempunyai pola sebagai berikut.

(P-O-Ket. Tujuan)

              (S-P)

Berdasarkan polanya,  kalimat  nomor satu ini bukanlah kalimat tunggal karena salah satu fungsi kalimatnya sudah mengalami perluasan. Fungsi kalimat yang mengalami perluasan adalah keterangan Tujuan. Hasil perluasan keterangan tujuan adalah munculnya fungsi baru yaitu Subjek dan Predikat

Kalimat Nomor 2

Pemandangan awan pagi ini di atas Kota Meulaboh, Aceh Barat.

(Subjek=pemandangan awan, keterangan waktu= pagi ini, keterangan tempat= di atas Kota Meulaboh, Aceh Barat).

Jadi, Unsur kalimat sederhana di atas mempunyai pola sebagai berikut.

(S-Ket.Waktu-Keterangan Tempat)

Kalimat di atas tampaknya sederhana. Namun, setelah dianalisis, ternyata salah satu fungsinya lebih dari satu. Fungsi kalimat yang lebih dari satu tersebut adalah fungsi keterangan. Di dalam kalimat tersebut terdapat keterangan waktu dan keterangan tempat. Kalimat yang salah satu fungsinya lebih dari satu tidak dapat disebut sebagai kalimat tunggal atau kalimat sederana.

Kalimat Nomor 3

Secara ilmiah, fenomena awan tersebut dinamakan dengan awan Arcus.

(Keterangan cara=secara ilmiah, subjek= fenomena awan tersebut, predikat= dinamakan, Keterangan kesertaan=dengan awan arcus).

Jadi, Unsur kalimat sederhana di atas mempunyai pola sebagai berikut.

(Ket. Cara-Subjek-Predikat-Keterangan Kesertaan)

Kalimat di atas tampaknya juga sederhana. Namun, setelah dianalisis, ternyata salah satu fungsinya lebih dari satu. Fungsi kalimat yang lebih dari satu tersebut adalah fungsi keterangan,

yaitu keterangan cara dan keterangan kesertaan. Kalimat yang salah satu fungsinya lebih dari satu tidak dapat disebut sebagai kalimat tunggal atau kalimat sederana.

Apabila ditarik simpulan, maka kalimat tunggal dalam teks berita eksplanasi berjudul “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh, Ini Penjelasan BMKG” tidak berhasil ditemukan. Tentu saja mengingat teks di atas merupakan teks berita. Kita tahu bahwa teks berita itu cenderung menggunakan kalimat kompleks atau kalimat majemuk.

Materi Teks Berita lainnya dapat diunduh pada tautan di bawah ini.

1. Mengidentifikasi Teks Berita : Pengertian, Ciri-Ciri, Unsur, dan Strukturnya- Unduh

2. Menelaah Teks Berita Berfokus pada Struktur dan Kaidah Kebahasaannya- Unduh

3. Cara Menyajikan Teks Berita secara Tertulis dan Lisan yang Tepat- Unduh

4. Ciri Dasar Ragam Bahasa dalam Teks Berita dan Contohnya yang Tepat-Unduh 

5. Cara Menyimpulkan Isi Teks Berita dengan Tepat dan Contohnya- Unduh

6. Menyimpulkan Isi Teks Berita dengan Cara Mudah dan Efektif- Unduh

7. Cara Menyajikan Teks Berita secara Tertulis dan Lisan yang Tepat- Unduh

8. Menulis Teks Berita dengan Cara Mudah dan Menarik- Unduh

9. Unsur Teks Berita: Bahan Ajar Bab 4 SMP MTS Kelas 7- Unsur

10. Struktur Teks Berita dan Contoh Telaahnya yang Tepat: Bahan Ajar Bab 4 SMP MTS Kelas 7 – Unduh 

11. Kalimat Majemuk dalam Berita Eksplanasi: “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh” Unduh

12. Konjungsi Kronologis dalam Berita Eksplanasi: “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh” – Unduh

13. Konjungsi Kausalitas dalam Berita Eksplanasi: “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh” – Unduh 

14. Kata Ganti dalam Berita Eksplanasi: “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh”-Unduh

15. Mengidentifikasi Unsur Berita di Berbagai Media Berdasarkan Buku Bahasa Indonesia SMP Kurikulum Merdeka – Unduh

16. Menulis Teks Berita Sederhana: Menurut Buku Bahasa Indonesia SMP MTs Kurikulum Merdeka- Unduh

17. Kebahasaan dalam Berita Eksplanasi: “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh”-Unduh

18. Karakteristik Media Informasi: Digital dan Cetak Materi Bab 4 SMP MTs Kelas 7-Unduh

19. Mencari Kosakata dalam Berita: Gerakan Pasukan Muda Pelindung Bumi-Unduh

20. Menganalisis Unsur Teks Berita: Bahan Ajar Bab 4 SMP MTS Kelas 7-Unduh

21. Menganalisis Berita AudioVisual: Bahan Ajar Bab 4 SMP MTS Kelas 7-Unduh

22. Telaah Struktur Teks Berita: Bahan Ajar Bab 4 SMP MTS Kelas 7-Unduh

Demikianlah pembahasan mengenai Kalimat Tunggal dalam Berita Eksplanasi: “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh.” Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *