Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Ulasan yang Tepat

Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Ulasan yang Tepat

paket-wisatabromo.com – Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Ulasan merupakan unsur penting dalam penulisan sebuah teks ulasan. Karena struktur dan kaidah kebahasaan teks ulasan mempunyai ciri khas dibandingkan dengan jenis teks lainnya.

Pada kesempatan ini akan dibahas mengenai struktur dan kaidah kebahasaan teks ulasan beserta contoh analisis strukturnya. Ikuti Yuuk.

Struktur dan Kaidah kebahasaan Teks Ulasan

Pertama akan dijelaskan mengenai struktur teks ulasan, dilanjutkan dengan analisis strukturnya. Kedua dilanjutkan dengan pembahasan mengenai kaidah kebahasaan teks ulasan beserta contohnya.

1. Struktur Teks Ulasan

Bagian atau Struktur teks ulasan merupakan susunan yang membangun sebuah teks ulasan sehingga menjadi suatu teks yang utuh. Struktur teks ulasan terdiri dari beberapa hal berikut:

a. Identitas karya dalam contoh di atas mencakup judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, tebal halaman, dan ukuran buku.
b. Orientasi

Orientasi merupakan bagian pertama yang menjelaskan tentang gambaran umum sebuah karya baik film, drama maupun sebuah buku yang akan diulas. Bagian orientasi memberikan penjelasan kepada pembaca mengenai apa yang akan diulas.

Bisa juga, Orientasi dengan menjelaskan keberadaannya sebagai novel yang mendapat penghargaan, sekaligusmendapat perhatian yang cukup besar dari banyak kalangan. Biasanya orientasi diletakkan pada paragraph pertama.

c. Rangkuman atau Sinopsis

Rangkuman berisi ringkasan isi buku yang diulas. Sinopsis berupa ringkasan yang menggambarkan pemahaman penulis terhadap isi novel.

d. Analisis

Analisis berupa paparan tentang keberadaaan unsur-unsur cerita, seperti tema, penokohan, alur. Bisa juga berisi penjelasan detail mengenai sebuah karya yang diulas, misalnya berisi tentang bagian-bagian suatu karya, keunikan, keunggulan, kualitas, dsb.

e.Evaluasi

Berupa paparan tentang kelebihan dan kekurangan suatu karya. Evaluasi merupakan bagian yang berisi pandangan dari pengulas mengenai hasil karya yang diulas. Evaluasi dilakukan setelah pengulas melakukan analisis secara cukup terhadap hasil karya tersebut.

Pada bagian evaluasi ini pengulas akan menyebutkan bagian yang bernilai atau kelebihan dari karya tersebut. Ataupun bagian yang kurang bernilai atau kekurangan dari karya tersebut.

Contoh Analisis struktur Teks Ulasan Novel Karang Setan
Karang Setan
Identitas Buku
Judul                    : Karang Setan

Penulis                 : Enid Blyton

Jenis Buku           : Fiksi

Penerbit              : Gramedia Pustaka Utama

Cetakan XIV        : Desember 2011

Tebal                     : X +192 halaman

Orientasi
Karang Setan adalah novel ke-19 dari seri petualangan Lima Sekawan karya Enid Blyton, penulis berkebangsaan Inggris. Novel ini menceritakan kisah petualangan Lima Sekawan yang berlibur di sebuah mercusuar tua milik Si Utik yang berada di atas Karang Setan.

Ada dongeng yang menceritakan bahwa terdapat harta karun yang disembunyikan di sana. Lima Sekawan pun memutuskan untuk menyelidiki sekeliling gua. Lima Sekawan itu adalah Julian, Dick, George, Anne, dan seekor anjing bernama Timmy. Petualangan mereka kali ini semakin seru dengan ditemani oleh Si Utik dan monyetnya, Si Iseng.

Rangkuman
Pada bab pertama buku ini, Enid Blyton menceritakan bahwa teman Pak Quentin, ayah George, akan berkunjung ke Pondok Kirrin untuk menyelesaikan pekerjaan. Kedua sarjana itu adalah orang yang senang akan kesunyian dalam bekerja, padahal disaat yang bersamaan Lima Sekawan juga akan datang untuk menghabiskan sisa liburan. Tentu Pondok Kirrin akan sangat ramai oleh anak-anak, ditambah teman Pak Quentin membawa serta anaknya yang bernama Utik dan juga seekor monyetnya bernama Iseng.

Untuk ketentraman bekerja kedua sarjana itu, akhirnya diputuskan Lima Sekawan ditambah Utik dan Iseng pergi berlibur ke mercusuar milik Si Utik, hadiah ulang tahun dari ayahnya. Tetapi rupanya mercusuar itu dulu dipakai oleh pencoleng ulung untuk menyesatkan kapal-kapal. Dua keturunannya sampai sekarang masih mencari tempat persembunyian harta rampasan pencoleng. Mereka merasa terganggu oleh kedatangan Lima Sekawan dan Si Utik. Jadi kelima anak itu, dengan Timmy dan si Iseng juga, dikurung dalam mercusuar.

Pada bab-bab berikutnya, pembaca akan dibuat kagum dengan berbagai petualangan dan tantangan yang dihadapi Lima Sekawan dan Utik di Karang Setan. Pada setiap bab, mulai awal hingga akhir, buku ini memiliki hubungan yang erat dan merupakan kesatuan utuh yang saling melengkapi.

Analisis
Novel yang disajikan dengan bahasa yang sangat apik dan menarik ini membuat pembaca seakan-akan seperti ikut berpetualang bersama Lima Sekawan ke Karang Setan. Kekonyolan Iseng si monyet dan Timmy si anjing membuat cerita yang ada dalam buku ini semakin seru. Hanya satu kekurangan buku ini yaitu penyelesaiannya yang kurang mengesankan. Namun, dengan cara penyampaian penulis yang membuat pembaca terhanyut dalam setiap cerita yang disampaikannya, kekurangan tersebut dapat dianggap sebagai angin lalu.

Meskipun disebut sebagai novel ke-19 dari seri petualangan Lima Sekawan, di novel ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan novel-novel sebelummya. Setiap seri petualangan Lima Sekawan memiliki cerita yang berbeda-beda dan di tempat yang berbeda juga. Sehingga, antara novel satu dan lainnya tidak berhubungan. Novel-novel tersebut hanya memiliki kesamaan dalam tokohnya yaitu Lima Sekawan.

Evaluasi
Dengan mengesampingkan beberapa kekurangan yang dimiliki novel tersebut, novel ini merupakan buku yang sangat menarik dan cocok untuk dibaca saat memiliki waktu luang. Buku ini memberikan gambaran tentang sebuah petualangan yang dipenuhi banyak rintangan. Buku ini mengajarkan semangat, kerja keras, dan sifat pantang menyerah dalam menghadapi berbagai rintangan yang dihadapi.

 2. Kaidah Kebahasaan Teks Ulasan

Teks ulasan yang baik harus disusun dengan menggunakan kaidah kebahasaan, termasuk kaidah ejaan.  Pada umumnya, di dalam teks ulasan digunakan bermacam-macam konjungsi. Konjungtor itu antara lain: penerang, temporal, penyebaban, koordinatif, subordinatif, dan korelatif.

Selain konjungtor, kaidah kebahasaan dalam teks ulasan antara kain digunakan kalimat pujian, kritik, dan saran.

Konjungtor dalam teks Ulasan

Pertama konjungttor Penerang                    : bahwa, yakni, yaitu

  • Hasan merasa bahwa semua itu terjadi karena perbuatan Anwar. Ia menaruh dendam pada Anwar dan berniat membunuhnya.
  • Novel ini banyak memberikan pelajaran pada pembacanya, antara lain, bahwa kita harus pandai bergaul dengan orang lain.

Kedua konjungtot Temporal                    : sejak, akhirnya, kemudian

  • Sejak saat itulah pemahaman Hasan tentang agama mulai berubah. Ia mulai meragukan keberadaan Tuhan.
  • Kemudian, ia mencari.

Ketiga konjungtor Penyebaban               : sebab, karena, oleh karena itu

  • Lama-kelamaan Hasan cemburu karena hubungan hubungan Kartini dengan Anwar semakit dekat.
  • Akan tetapi, karena Rusli juga pandai bicara, kemudian dialah yang berbalik mematuhi Hasan.

Keempat konjungtor Koordinatif merupakan konjungsi yang menghubungkan dua kata, frasa, klausa atau kalimat yang derajatnya setara. Misalnya: dan, serta, tetapi, padahal, sedangkan, atau

Contoh kalimat yang menggunakan kata penghubung subordinatif
  • Rusli dan Hasan pergi ke bioskop.
  • Hasan ingin masuk kuliah kedokteran, tetapi ia tidak mempunyai biaya.
  • Hisam bingung memilih motor Ninja, Vixion, atau Satria.

Di lain pihak, konjungsi subordinatif merupakan kebalikan dari konjungsi korelatif, yang mana konjungsi ini berperan untuk menggabungkan dua unsur yang tidak sederajat.

Kelima konjungtor Subordinatif adalah konjungsi untuk menghubungkan unsur kalimat yang tidak sederajat kedudukannya.

Contoh: jika, agar, meskipun, alih-alih, sebagai, sebab, karena, maka, sesudah, sebelum, sementara, dengan, tanpa, seandainya, sekiranya, andaikan, seperti, ibarat, seakan-akan, seolah-olah, daripada, jika, bila, jikalau, dll.

Contoh kalimat yang menggunakan kata penghubung subordinatif:
  • Hasan akhirnya berhasil menyelesaikan tugas matematikanya dengan bantuan kakaknya.
  • Anak itu sudah bisa mengikat tali sepatu tanpa bantuan ibunya.
  • Seandainya ia tidak datang terlambat, pasti ia tidak dimarahi oleh gurunya.
  • Andaikan ia mau menerima lamaran pengusaha itu, mungkin hutang keluarganya bisa ia lunasi.
  • Reza berlari ketakutan seakan-akan ia sedang dikejar harimau.
  • Ia bertingkah laku seolah-olah negara ini ia yang punya.
  • Ia makan dengan lahap seperti orang yang belum makan seharian.
Keenam konjungtor Korelatif adalah kata penghubung yang berupa kata berpasangan.

Contoh: baik … maupun …, bukan … melainkan …, tidak hanya … tetapi…, tidak hanya…, tetapi juga…, apa(kah) … atau…, bukan hanya …, melainkan juga…, baik … maupun…, jangankan …, … pun…, entah … entah…, bukannya …, melainkan…

Contoh kalimat yang menggunakan kata penghubung korelatif:
  • Lukisan itu telah dilukis sedemikian rupa sehingga hasilnya menakjubkan.
  • Bukan hanya Kartono yang setuju dengan usul Pak Bambang, tetapi juga Mardiyah.
  • Pekerjaan itu tidak hanya berat, tetapi juga berisiko tinggi.
  • Kinta bukan hanya tak setuju dengan usul Naura, tetapi juga tidak menyukainya.
  • Jangankan cuma satu mangkuk, makan bakso tiga mangkuk pun ia sanggup.
  • Bukannya tidak suka, melainkan ia masih belum tertarik.
  • Bukannya tidak ingin menikah, tapi ia masih menunggu orang yang sesuai pilihannya.
  • Baik bakso maupun mie ayam, Tirta menyukai keduanya.

Artikel terkait:

Kalimat Pujian, Kritik, Saran

Pertama kalimat pujian digunakan untuk memuji keunggulan atau kelebihan produk yang diulas. Kedua, kalimat kritik tentunya digunakan untuk mengatakan sisi kelemahannya yang disertai ungkapan saran.

Contoh

Bahasa yang digunakan dalam buku ini cukup komunikatif sehingga mudah dipahami isinya.

Sayangnya tampilan buku ini kurang menarik sehingga tidak mendapat minat dari pembacanya. Baiknya tampilan buku ini dipercantik dengan gambar dan warna yang menarik.

Jangan sampai salah pergaulan hingga pada akhirnya kita malah tersesat, bahkan sampai mengingkari ajaran agama.

Kita harus senantiasa berpegang teguh pada agama dan selalu meyakini keberadaan Tuhan Semesta Alam.

Nilai moral yang kedua adalah hendaknya kita mau memaafkan kesalahan orang lain yang sudah bertobat.

Menggunakan Istilah

Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu. Istilah khusus adalah istilah yang digunakan untuk bidang tertentu dan pemakainnya hanya dipahami oleh orang berkecimpung dalam bidang tersebut. Contoh: Istilah umum: film, ikan, bunga. Istilah khusus: komedi, gurame, mawar.

Demikianlah pembahasan mengenai Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Ulasan yang Tepat. Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *