Syarat Pembentukan Alinea: Kesatuan, Koherensi, dan Perkembangannya

Syarat Pembentukan Alinea: Kesatuan, Koherensi, dan Perkembangannya

paket-wisatabromo.com – Alinea sering disebut dengan paragraf. Alinea yang baik harus memenuhi syarat pembentukan alinea.

Alinea adalah bagian dari wacana yang mengungkapkan suatu pikiran lengkap, satu tema.  Di dalam tulisan ditandai oleh baris pertama yang menjorok itu ke dalam atau memiliki atau mempunyai jarak spasi yang lebih (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Tujuan pembentukan sebuah alinea

a. Memudahkan pengertian dan pemahaman dengan menceraikan suatu tema dari tema yang lain. Oleh sebab itu, tiap alinea hanya boleh mengandung satu tema. Apabila terdapat dua tema, maka alinea itu harus dipecahkan menjadi dua alinea.

b. Memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar dan formal, untuk  memungkinkan kita berhenti lebih lama daripada perhentian  pada akhir kalimat . Dengan perhatian yang lebih lama ini konsentrasi terhadap tema alinea lebih terarah.

Pada kesempatan kali ini akan disajikan mengenai syarat pembentukan alinea.  Di dalam pembahasan ini setidaknya ada tiga syarat yang harus diperhatikan apabila kita akan menyusun  alinea atau paragraf.

Syarat Pembentukan Alinea

Seperti halnya dengan kalimat, sebuah alinea juga harus memenuhi syarat-syarat tertentu. alinea yang baik dan efektif harus memenuhi ketiga syarat berikut ini.

a. Kesatuan

Yang dimaksud dengan kesatuan dalam alinea adalah bahwa semua kalimat yang membina alinea itu secara bersama-sama menyatakan suatu hal, suatu tema tertentu.

Dapat juga diartikan bahwa kesatuan harus memperlihatkan dengan jelas suatu maksud atau sebuah tema tertentu.

sebuah alinea yang memiliki kesatuan bisa saja mengandung beberapa hal atau beberapa perincian. Namun, semua unsur tadi haruslah bersama-sama digerakkan untuk menunjang sebuah maksud tunggal atau tema tunggal.

Fungsi tiap alinea adalah untuk mengembangkan sebuah gagasan tunggal. Olh karena itu , tidak boleh terdapat unsur-unsur  yang sama sekali tidak tidak mempunyai pertalian dengan maksud tunggal tersebut.

Contoh

Sifat kodrati bahasa yang lain yang perlu dicatat di sini aialah bahwasannya tiap bahasa mempunyai sistem ungkapan yang khusus. Selain itu, bahasa mempunyai sistem makna yang khusus pula. sistem ungkapan dan makna  tiap bahasa dibatasi oleh kerangka alam pikiran bangsa yang memakai bahasa itu. Oleh sebab itu, janganlah kecewa apabila bahasa Indonesia tidak membedakan jamak dan tunggal. Juga tidak mengenal  kata dalam sistem kata kerjanya, gugus fonem juga tertentu polanya.

Contoh di atas dapatlah dilihat bahwa alinea itu hanya mengandung satu gagasan pokok. Gagasan pokok alinea tersebut adalah tiap bahasa mempunyai sistem ungkapan dan makna yang khusus.

Gagasan utama atau gagasan pokok dalam satu alinea biasanya terdapat dalam sebuag kalimat topik atau kalimat pokok.

Dalam tulisan yang baik, terdapat empat macam cara menempatkan sebuah kalimat utama.

1). Pada awal alinea

2). Pada akhir alinea

3). Pada awal dan akhir alinea

4). Pada seluruh alinea

b. Koherensi

Pengertian koherensi adalah kekompakan hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat yang lain yang membentuk alinea itu. Koherensi sama artinya dengan kepaduan.

Kepaduan yang baik akan terjadi apabila hubungan timbal-balik antara kalimat-kalimat yang membina alinea itu baik, wajar, dan mudah dipahami.

Pembaca akan mudah mengikuti jalan pikiran penulis, tanpa merasakan adanya penghambat atau jurang pemisah  dari kalimat-kalimat lainnya.

Selain hal di atas, pembaca juga tidak merasakan adanya loncatan-loncatan pikiran yang membingungkan.

Koherensi bergantung pada sejumlah gagasan bawahan atau gagasan penjelas yang bersama-sama menunjang gagasan utama.

Jika sebuah alinea tidak memiliki kepaduan, maka seolah-olah pembaca hanya menghadapi kelompok kalimat yang berdiri lepas dari yang lain. Hal itu terjadi karena kalimat-kalimat pendukungnya tidak integral.

Contoh

Generasi tahun 1928 adalah generasi pencetus Supah Pemuda yang berjuang demi keinginan bernegara. Tahun 1945  berjuang untuk melaksanakan gagasan sumpah pemuda. Generasi 1945 adalah generasi pelaksana. Generasi zaman kemerdekaan adalah generasi pembina dan pengembang nilai-nilai nasional. Tiap generasi memiliki panggilan masing-masing sesuai dengan zamannya.

Alinea di atas memperlihatkan adanya kepaduan yang didukung oleh kalimat-kalimat dengan kompak.

Kepaduan lebih ditekankan pada hubungan antar kalimat. Apakah transisi kalimat ke kalimat yang lain berjalan lancar atau tidak.

Untuk memperoleh kepaduan yang baik dan mesra antara kalimat-kalimat dalam sebuah alinea, harus diperhatikan dua syarat.

Baca:

1). Masalah kebahasaan.

Masalah kebahasaan yang turut mempengaruhi koherensi sebuah  alinea adalah repetisi, kata ganti, dan kata-kata transisi.

Repetisi

Koherensi dapat dibangun dengan mengulang kata kunci. kata kunci adalah kata yang dianggap penting dalam sebuah alinea.

Kata kunci ini mula-mula muncul dalam kalimat pertama, lalu diulang dalam kalimat-kalimat berikutnya.

Kata ganti

Dalam berbahasa, sebuah kata yang mengacu pada manusia, benda, atau hal tidak akan dipergunakan berulang kali dalam konteks yang sama.

Oleh karena itu, diperlukan adanya kata ganti. kata ganti itu muncul untuk menghidari adanya pengulangan kata dalam kalimat-kalimat pembangun alinea.

Kata transisi

Kata transisi fungsinya terletak antara kata ganti dan repetisi. Bila repetisi menghendaki pengulangan kata kunci serta kata ganti tidak menghendaki pengulangan kata benda, maka kata transisi sebagai jalan tengah.

Ada beberapa macam kata transisi, yaitu hubungan yang menyatakan tambahan, pertentangan, perbandingan, akibat, ujuan, tempat, dan singkatan.

2). Perincian dan urutan alinea.

Perincian dan urutan alinea adalah bagaimana pengembangan sebuah gagasan utama dan bagaimana hubungan  antara gagasan-gagasan bawahan  menunjang gagasan utama.

Penulis dapat menjamin kepaduan dengan mengemukakan perincian isi berdasarkan urutan ruang, waktu, dan urutan kronologis.

c. Perkembangan Alinea

Perkembangan alinea adalah penyusunan atau perincian daripada gagasan-gagasan yang membina alinea.

Demikianlah pembahasan mengenai syarat pembentukan alinea yang terdiri atas kesatuan, koherensi, dan perkembangannya. Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *