Telaahlah Unsur Teks Diskusi: Pro Kontra Puisi Esai!

Telaahlah Unsur Teks Diskusi: Pro Kontra Puisi Esai!

paket-wisatabromo.com-Telaahlah Unsur Teks Diskusi! Teks diskusi yang berjudul Pro Kontra Puisi Esai! Penjelasan berikut ini merupakan jawaban yang tepat berkaitan dengan pertanyaan tersebut.

Telaahlah Unsur Teks Diskusi: Pro Kontra Puisi Esai!

Unsur Teks Diskusi: Pro Kontra Puisi Esai!

a. Isu

b. Bagian Pro

c. Bagian Kontra

d. Simpulan/Penutup

Telaahlah Unsur Teks Diskusi: Pro Kontra Puisi Esai!

Bacalah teks berikut ini!

Pro dan Kontra Puisi Esai

Selama ini, kita mengenal beberapa jenis puisi seperti puisi deskriptif, puisi lirik, puisi naratif, dan lain sebagainya. Namun, bagaimana jika kemudian muncul puisi esai sebagai jenis puisi baru. Hal inilah yang menjadi polemik atau kontroversi di kalangan penyair dan pemerhati sastra pada beberapa tahun lalu. Perdebatan pun terjadi cukup ramai di media masa cetak maupun elektronik hingga menimbulkan berbagai pro dan kontra. Kalangan penyair dan sastrawan pun beberapa ada yang bersikap mendukung/pro tetapi tidak sedikit pula yang menentang/kontra.

Pihak yang mendukung beranggapan bahwa perpuisian Indonesia saat ini mirip dengan kondisi Amerika Serikat sekitar tahun 2006. Pada saat itu, puisi makin sulit dipahami dan seakan berada di wilayah yang lain. Penulisannya mengalami kebuntuan dan tidak mengalami perubahan berarti selama puluhan tahun. Munculnya puisi esai dianggap sebagai upaya menjadikan puisi dekat dan dapat mudah dipahami masyarakat umum. Hal ini terutama ditunjukan dengan kehadiran catatan kaki yang merupakan upaya menjelaskan dan mengaitkan isi puisi dengan konteks sosial di luar puisi.

Beberapa pihak yang mendukung bahkan tergerak untuk memunculkan angkatan baru puisi esai selain angkatan yang sudah ada sebelumnya. Hal ini ditunjukan dengan penerbitan 34 buku puisi esai di 34 provinsi di seluruh Indonesia yang melibatkan 170 orang dari kalangan penyair, aktivis, penulis, jurnalis, hingga peneliti. Dalam penyebarannya, puisi esai saat ini bahkan sudah mencapai beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Brunei, dan Thailand.

Adapun, pihak yang menentang berargumen bahwa puisi pada dasarnya identik dengan tulisan fiksi dan bersifat imajinatif. Hal ini berbeda dengan esai yang merupakan teks yang bersifat faktual dan realistis sehingga keduanya tidak bisa gabungkan. Selain itu, terkait klaim beberapa pihak sebagai pencipta pertama jenis puisi esai yang beredar dianggap menyesatkan. Hal ini karena puisi semacam itu bukanlah hal yang baru sebab sebenarnya telah ada sejak masa Alexander Pope, penyair Inggris abad ke 18. Beberapa penyair Indonesia juga pernah menulis puisi dengan tema sosial berbentuk transparan dan memiliki catatan kaki sejenis puisi esai.

Beberapa pihak juga menyoroti masifnya gerakan puisi esai karena adanya pihak tertentu yang menjadi sponsor dan mendanai dengan maksud dan tujuan tertentu seperti popularitas dan elektabilitas.

Apapun itu, pro kontra kemunculan puisi esai saat ini memang tak terhindarkan. Perdebatan pun tetap berlanjut hingga kini. Sekali pun demikian, diakui atau tidak, eksistensi puisi esai akhirnya menjadi fenomena tersendiri dalam dunia sastra. Dalam sudut pandang positif, hal ini menunjukan kreativitas sastrawan Indonesia dan dapat mengaktifkan kembali diskusi intelektual sesama penyair, sastrawan, maupun masyarakat luas tentang perpuisian Indonesia. Mungkin suatu saat nanti ada penjelasan dan tempat tersendiri puisi esai. Bahkan hal ini mungkin menjadi pembuka kemunculan jenis puisi-puisi baru lainnya yang menambah dinamika perpuisian dan sastra Indonesia. Semoga.

Berikut telaah teks diskusi tersebut.

ISU

Selama ini, kita mengenal beberapa jenis puisi seperti puisi deskriptif, puisi lirik, puisi naratif, dan lain sebagainya. Namun, bagaimana jika kemudian muncul puisi esai sebagai jenis puisi baru. Hal inilah yang menjadi polemik atau kontroversi di kalangan penyair dan pemerhati sastra pada beberapa tahun lalu. Perdebatan pun terjadi cukup ramai di media masa cetak maupun elektronik hingga menimbulkan berbagai pro dan kontra. Kalangan penyair dan sastrawan pun beberapa ada yang bersikap mendukung/pro tetapi tidak sedikit pula yang menentang/kontra.

Paragraf di atas berisi masalah yang akan didiskusikan atau dibahas lebih lanjut, yaitu tentang munculnya puisi esai.

PENDAPAT PRO

Pihak yang mendukung beranggapan bahwa perpuisian Indonesia saat ini mirip dengan kondisi Amerika Serikat sekitar tahun 2006. Pada saat itu, puisi makin sulit dipahami dan seakan berada di wilayah yang lain. Penulisannya mengalami kebuntuan dan tidak mengalami perubahan berarti selama puluhan tahun. Munculnya puisi esai dianggap sebagai upaya menjadikan puisi dekat dan dapat mudah dipahami masyarakat umum. Hal ini terutama ditunjukan dengan kehadiran catatan kaki yang merupakan upaya menjelaskan dan mengaitkan isi puisi dengan konteks sosial di luar puisi.

Paragraf kedua ini berisi dukungan/ alasan/ pendapat mendukung/ pro hal yang dibahas dalam teks

PENDAPAT PRO

Beberapa pihak yang mendukung bahkan tergerak untuk memunculkan angkatan baru puisi esai selain angkatan yang sudah ada sebelumnya. Hal ini ditunjukan dengan penerbitan 34 buku puisi esai di 34 provinsi di seluruh Indonesia yang melibatkan 170 orang dari kalangan penyair, aktivis, penulis, jurnalis, hingga peneliti. Dalam penyebarannya, puisi esai saat ini bahkan sudah mencapai beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Brunei, dan Thailand.

Paragraf ketiga ini berisi dukungan/ alasan/ pendapat mendukung/ pro hal yang dibahas dalam teks

PENDAPAT KONTRA

Adapun, pihak yang menentang berargumen bahwa puisi pada dasarnya identik dengan tulisan fiksi dan bersifat imajinatif. Hal ini berbeda dengan esai yang merupakan teks yang bersifat faktual dan realistis sehingga keduanya tidak bisa gabungkan. Selain itu, terkait klaim beberapa pihak sebagai pencipta pertama jenis puisi esai yang beredar dianggap menyesatkan. Hal ini karena puisi semacam itu bukanlah hal yang baru sebab sebenarnya telah ada sejak masa Alexander Pope, penyair Inggris abad ke 18. Beberapa penyair Indonesia juga pernah menulis puisi dengan tema sosial berbentuk transparan dan memiliki catatan kaki sejenis puisi esai. Beberapa pihak juga menyoroti masifnya gerakan puisi esai karena adanya pihak tertentu yang menjadi sponsor dan mendanai dengan maksud dan tujuan tertentu seperti popularitas dan elektabilitas.

Paragraf keempat ini berisi tentangan/ alasan/ pendapat menentang/ kontra hal yang dibahas dalam teks.

SIMPULAN

Apapun itu, pro kontra kemunculan puisi esai saat ini memang tak terhindarkan. Perdebatan pun tetap berlanjut hingga kini. Sekali pun demikian, diakui atau tidak, eksistensi puisi esai akhirnya menjadi fenomena tersendiri dalam dunia sastra. Dalam sudut pandang positif, hal ini menunjukan kreativitas sastrawan Indonesia dan dapat mengaktifkan kembali diskusi intelektual sesama penyair, sastrawan, maupun masyarakat luas tentang perpuisian Indonesia. Mungkin suatu saat nanti ada penjelasan dan tempat tersendiri puisi esai. Bahkan hal ini mungkin menjadi pembuka kemunculan jenis puisi-puisi baru lainnya yang menambah dinamika perpuisian dan sastra Indonesia. Semoga.

Paragraf ini berisi kesimpulan dan saran berupa jalan keluar dari suatu masalah.

Baca:

1.  Jelaskan Diksi dalam Puisi “Hujan Bulan Juni”-Unduh 

2. Sebutkan Majas dalam Puisi Padamu Jua-Unduh

3. Sebutkan Citraan Puisi Padamu Jua-Unduh

4. Sebutkan Denotasi Puisi Sapardi!-Unduh

5. Sebutkan Konotasi Puisi Sapardi!-Unduh

6. Sebutkan Denotasi Konotasi Puisi Sapardi-Unduh

7. Tentukan Tema Suasana Puisi: Tuhan, Kita Begitu Dekat!-Unduh

8. Tentukan Kata Konkret Puisi Hujan di Bulan Juni!-Unduh

9. Jelaskan Makna Kata Konkret Puisi Cintaku Jauh di Pulau!-Unduh

10. Sebutkan Langkah Pembacaan Puisi!-Unduh

11. Sebutkan Gaya Pembacaan Puisi!-Unduh

12. Sebutkan Hal yang harus Diperhatikan dalam Pembacaan Puisi!-Unduh

13. Sebutkan Tanda Pengaturan Bunyi Suara Pada Pembacaan Puisi!-Unduh

14. Sebutkan Kata Konotasi Puisi “Candra” Karya Sanusi Pane!-Unduh

15. Sebutkan Langkah Membuat Resensi Antologi Puisi!-Unduh

16. Sebutkan Jenis Puisi dan Contohnya!-Unduh

17. Tentukan Penilaian Puisi: “Tapi” Soetardji Calzoum Bachri!-Unduh

Demikian jawaban yang tepat berkaitan dengan pertanyaan mengenai Telaahlah Unsur Teks Diskusi: Pro Kontra Puisi Esai! Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *