Penggunaan Bahasa Dalam Surat Dinas dan Contohnya
paket-wisatabromo.com – Penggunaan bahasa dalam surat dinas menjadi bagian yang cukup penting untuk diperhatikan.
Keberhasilan penyampaian pesan kepada pihak penerima surat sangat bergantung pada penggunaan bahasanya.
Agar pesan dalam surat dinas itu komunikatif dan mudah dipahami oleh penerimanya, hendaknya menggunakan bahasa yang benar. Bahasa yang benar itu harus sesuai dengan kaidah kebahasaan.
Penggunaan Bahasa Dalam Surat Dinas
Pembicaraan kaidah bahasa dalam surat dinas mencakupi: pemilihan kata.
Pemilihan kata itu terdiri atas: kata baku, kata yang lazim, kata yang cermat, ungkapan idiomatik, ungkapan penghubung, ungkapan yang bersinonim, kata yang bermiripan.
Untuk surat Dinas perlu dipilihkan kata-kata yang memenuhi syarat, baikitu baku, lazim, dan cermat.
Di samping itu, pemakaian ungkapan idiomatik, ungkapan penghubung, atau ungkapan yang bersinonim harus dituliskan dengan benar.
1. Kata Baku
Penggunaan kata-kata dialek yang belum diakui kebakuannya tidak dibenarkan.
Penggunaan kata-kata gimana, ngapain, kenapa, bikin, betulin entar, kasih, kagak, cuman, dan lainnya termasuk tidak baik.
Padanan kata-kata tersebut yang baku adalah bagaimana, mengapa, membuat, membetulkan, nanti, beri, tidak, hanya.
Contoh kata tidak baku lainnya adalah
Baku Tidak Baku
Februari Pebruasi
November Nopember
Senin Senen
mengubah merubah
khawatir Kuatir
2. Kata yang Lazim
Untuk surat dinas hendaklah dipilih kata-kata yang lazim dalam masyarakat, yaitu kata-kata yang sudah dikenal.
Hindarilah perasaan ingin memperlihatkan keintelekan atau kesarjanaan kita dengan menggunakan istilah asing.
Sedapat-dapatnya kita harus menggunaka istilah dalam bahasa Indonesia.
Gunakan kata masukan bukan input, suku cadang bukan sparepart, usaha patungan bukan joint venture, pendekatan bukan aproach dan sebagainya.
3. Kata yang Cermat
Kata-kata : memohon, meminta, menugasi, memerintahkan, menganjurkan dan menyarankan merupakan kata-kata yang mempunyai arti sama.
Dalam hal ini penulis surat, hendaknya dapat memilih kata-kata tersebut dengan tepat sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan dalam surat.
Penggunaan sapaan Bapak,, Ibu, Saudara, dan Anda hendaknya tepat pula sesuai dengankedudukan orang yang dikirimi surat tersebut.
Apakah penerima surat itu lebih tinggi pangkat dan kedudukannya, ataukah penerima surat itu sederajat kedudukannya dengan pengirim surat.
4. Ungkapan Idiomatikal
unsur-unsur dalam ungkapan idiomatikal sudah tetap dan senyawa. Oleh karena itu, unsur-unsur tersebut tidak boleh ditambahani atau dikurangi atau dipertukarkan letaknya.
Contoh ungkapan idiomatikal antara lain:
sesuai dengan
bertemu dengan
berhubung dengan
sehubungan dengan
bertalian dengan
bersamaan dengan
sejalan dengan
tidak ubahnya seperti
berbicara tentang
bermusyawarah tentang
terjadi dari
terdiri atas
disebabkan oleh, dll
Baca:
- Perbedaan antara Surat Resmi dan Surat Dinas yang Perlu Diketahui
- Kriteria Kalimat dalam Surat Dinas yang Tepat dan Contohnya
- Penyusunan Paragraf dalam Surat Dinas yang Mudah dan Tepat
- Teks Surat Sarana Berkorespondensi Secara Tertulis
5. Ungkapan Penghubung
Ungkapan penghubung dalam bahasa Indonesia ada dua. Kedua ungkapan penghubung tersebut adalah penghubung intra kalimat dan antar kalimat.
Intra kalimat merupakan ungkapan penghubung unsur-unsur dalam satu kalimat. Antarkalimat adalah ungkapan penghubung yang berfungsi sebagai penghubung kalimat dengan kalimat.
Contoh
a. baik…maupun …
Pasangan kata baik adalah kata maupun. Bukan ataupun dan bukan pula atau.
Contoh:
Dalam rapat itu akan dibicarakan berbagai masalah, baik yang menyangkut konsolidasi ke dalam ataupun yang menyangkut koordinasi keluar. (tidak baku).
Dalam rapat itu akan dibicarakan berbagai masalah, baik yang menyangkut konsolidasi ke dalam maupun yang menyangkut koordinasi keluar. (baku).
b. antara…dan…
Pasangan kata antara adalah kata dan bukan dengan.
Contoh:
Saya harap saudara menjelaskan dahulu bagaimana perbandingan produksi tahun lalu, antara produksi pabrik A dengan produksi pabrik B. (tidak baku)
Saya harap saudara menjelaskan dahulu bagaimana perbandingan produksi tahun lalu, antara produksi pabrik A dan produksi pabrik B. (baku).
c. seperti dan misalnya
Ungkapan seperti merujuk kepada uraian selanjutnya, sedangkan misalnya merujuk pada uraian sebelumnya.
Dalam hal seperti ini, kedua kata tersebut tidak dapat dipertukarkan.
Contoh:
Tidak Baku
Kami mohon dikirimi bahan-bahan bangunan, misalnya semen, bata merah, pasir, dan kayu.
Baku
Kami mohon dikirimi bahan-bahan bangunan, seperti semen, bata merah, pasir, dan kayu.
Penempatan tenaga baru, misalnya, termasuk masalah utama yang akan dibicarakan dalam rapat tersebut.
4. demikian dan sebagai berikut
Ungkapan demikian merujuk ke uraian sebelumnya, sedangkan ungkapan sebagai berikut merujuk ke uraian selanjutnya.
Contoh
Tidak baku
Yang harus Saudara siapkan adalah hal-hal demikian
a. Gambar bangunan yang direncanakan
b. Denah tanah yang akan digunakan
c. Rincian biaya yang diperlukan.
Baku
Yang harus Saudara siapkan adalah hal-hal sebagai berikut.
a. Gambar bangunan yang direncanakan
b. Denah tanah yang akan digunakan
c. Rincian biaya yang diperlukan
6. Ungkapan yang Bersinonim
Ungkapan-ungkapan bersinonim berikut ini tidak digunakan sekaligus. Hal ini karena penggunaan dua kata yang berarti sama merupakan penulisan yang mubazir.
Penulis surat dinas harus menentukan salah satu diantaranya. hal ini bertujuan agar kalimat dalam surat dinas menjadi efektif.
Contoh;
sejak dan dari (tidak digunakan dalam satu kalimat).
adalah dan merupakan (tidak digunakan sekaligus).
demi dan untuk (tidak digunakan sekaligus).
seperti dan lain sebagainya (tidak digunakan sekaligus).
antara lain dan lain-lain (tidak digunakan sekaligus).
agar dan supaya (tidak digunakan sekaligus).
Contoh Penggunaan
Tidak baku
1). Kiriman ini adalah merupakan kiriman tambahan untuk melengkapi kekurangan kiriman kami tiga hari yang lalu.
2). Untuk menjamin buku-buku agar tidak rusak dan tidak basah dalam pengiriman, saudara harus memperhatikan beberapa hal dalam pengepakannya, seperti buku-buku itu diikat dahulu, dibungkus dengan plastik, dimasukkan ke dalam kardus, dan kardusnya diikat lagi, dsb.
Baku
1.a. Kiriman ini merupakan kiriman tambahan untuk melengkapi kekurangan kiriman kami tiga hari yang lalu.
2.a. Untuk menjamin buku-buku agar tidak rusak dan tidak basah dalam pengiriman, Saudara harus memperhatikan beberapa hal dalam pengepakannya, seperti buku-buku itu diikat dahulu, dibungkus dengan plastik, dimasukkan ke dalam kardus, dan kardusnya diikat lagi.
7. Kata yang Bermiripan
Dalam bahaa Indonesia terdapat kata-kata yang bermiripan, baik dari segi bentuk maupun dari segi makna.
Bahkan dari segi makna boleh dikatakan bahwa kata-kata tersebut bersinonim. yang termasuk bermiripan, antara lain: suatu dan sesuatu, masing-masing dan tiap-tiap, jam dan pukul, dari dan daripada.
Demikianlah pembahasan mengenai penggunaan bahasa dalam surat dinas dan Contohnya. Semoga bermanfaat.