Citraan dalam Puisi Padamu Jua

Citraan dalam Puisi Padamu Jua

paket-wisatabromo.com-Semester 2 hampir berakhir. Saatnya kalian memasuki materi pelajaran Bahasa Indonesia bab 6. Materi pertemuan pada bab 6 ini berkaitan dengan puisi. Pembahasan kali ini berupa Citraan, yakni Citraan dalam Puisi Padamu Jua.

Citraan dalam Puisi Padamu Jua
Pengertian Citraan

Menurut KBBI online, Citraan adalah cara membentuk citra mental pribadi atau gambaran sesuatu; kesan atau gambaran visual yang ditimbulkan oleh sebuah kata, frasa, atau kalimat, dan merupakan unsur dasar yang khas dalam karya prosa dan puisi.

Pada umumnya, Citraan itu disebut juga dengan istilah Pengimajian. Citraan merupakan kata atau susunan kata yang dapat menimbulkan efek khayalan atau imajinasi pada diri pembaca. Dengan begitu, seolah-olah pembaca ikut merasakan, mendengar, melihat, meraba, dan mengecap sesuatu yang diungkapkan dalam puisi (Pradopo, 2012: 80).

Macam-Macam Citraan

Berikut ini penjelasan macam-macam citraan.

1. Citraan penglihatan

Citraan penglihatan merupakan susunan kata yang mampu memberi rangsangan pada indra penglihatan. Karena itu, hal-hal yang tidak terlihat menjadi seolah-olah terlihat. Contohnya tampak pada baris /Subuh hari kulihat bunga-bunga hujan dan daun-daun hujan/berguguran di kebun hujan, bertaburan jadi sampah hujan/.

2. Citran Pendengaran

Biasanya citraan pendengaran berhubungan dengan kesan dan gambaran yang diperoleh melalui indra pendengaran (telinga). Untuk citraan ini dapat dihasilkan dengan menyebutkan atau menguraikan bunyi suara.

Contoh citraan pendengaran terlihat dalam baris /aku mendengar suara ricik air sungai yang ngalir/di antara batu-batu dan batang pohonan/yang rubuh ke ciwulan/. Larik-larik tersebut menimbulkan citraan pendengaran berupa efek yang menimbulkan imajinasi suara yang didengar.

3. Citraan Penciuman

Citraan penciuman atau disebut juga citraan olfactory ialah susunan kata yang menimbulkan efek seakan-akan pembaca ikut mencium bau sesuatu. Sebagai contoh, diksi bau mesiu, bau mayat, dan bau kotoran dalam puisi menimbulkan khayalan indra penciuman pada pembaca.

4. Citraan Perabaan

Citraan perabaan terkait dengan indra perabaan (kulit). Gambaran rasa pada indra peraba yang muncul dalam imajinasi pembaca dapat tergolong sebagai citraan perabaan.

Hal ini mencakup berbagai rasa seperti perih, lembut, kasar, panas, dingin, dan sebagainya. Contoh citraan perabaan dalam puisi ditunjukkan dengan kata-kata mengusap pundak/angin terasa dingin/cahaya bulan menyentuh miring/.

5. Citraan gerak

Citraan gerak atau kinestetik dalam puisi membuat pembaca seakan ikut merasakan atau mengikuti gerakan tertentu.

Sebagai contoh, dalam puisi “Diponegoro” karya Chairil Anwar sosok pahlawan digambarkan bergerak melalui efek imajinasi pembaca dengan susunan kata-katanya, seperti /hidup kembali/di depan sekali tuan menanti/tak gentar/maju/serbu/serang/terjang/.

6. Citraan pengecapan

Citraan pengecapan berhubungan dengan indra pengecap rasa pada lidah. Efek yang ditimbulkan citraan pengecapan, yaitu seakan-akan pembaca bisa mengecap rasa yang disampaikan dalam puisi. Citraan ini diungkapkan melalui kata-kata, seperti manis, pahit, asam, pedas, kecut, asin, dan sejenisnya.

Citraan Dalam Puisi Padamu Jua

Padamu Jua (Karya Amir Hamzah)

Habis kikis Segala cintaku hilang terbang

Pulang kembali aku padamu

Seperti dahulu

Kaulah kandil kemerlap

Pelita jendela di malam gelap

Melambai pulang perlahan

Sabar, setia selalu

Satu kekasihku

Aku manusia

Rindu rasa

Rindu rupa

Di mana engkau

Rupa tiada

Suara sayup

Hanya kata merangkai hati

Engkau cemburu

Engkau ganas

Mangsa aku dalam cakarmu

Bertukar tangkap dengan lepas

Nanar aku, gila sasar

Sayang berulang padamu jua

Engkau pelik menarik ingin

Serupa dara di balik tirai

Kasihmu sunyi

Menunggu seorang diri

Lalu waktu-bukan giliranku

Mati hari-bukan kawanku

(Sumber: Antologi Nyanyi Sunyi,

Berikut ini adalah Citraan dalam Puisi Padamu Jua.
1. Citraan penglihatan

Citraan penglihatan merupakan susunan kata yang mampu memberi rangsangan pada indra penglihatan. Karena itu, hal-hal yang tidak terlihat menjadi seolah-olah terlihat.

Contohnya tampak pada baris /Pulang kembali aku padamu; Seperti dahulu; Kaulah kandil kemerlap; Pelita jendela di malam gelap; Nanar aku, gila sasar;Sayang berulang padamu jua; Engkau pelik menarik ingin; Serupa dara di balik tirai/.

2. Citran Pendengaran/Telinga/Auditif

Untuk citraan pendengaran berhubungan dengan kesan dan gambaran yang diperoleh melalui indra pendengaran (telinga). Citraan ini dapat dihasilkan dengan menyebutkan atau menguraikan bunyi suara. Citraan pendengaran terlihat dalam baris /Suara sayup; Kasihmu sunyi/

Larik-larik tersebut menimbulkan citraan pendengaran berupa efek yang menimbulkan imajinasi suara yang didengar terutama pada kata sayup dan sunyi.

3. Citraan Penciuman

Citraan penciuman atau disebut juga citraan olfactory ialah susunan kata yang menimbulkan efek seakan-akan pembaca ikut mencium bau sesuatu. Larik dalam puisi yang dapat menimbulkan khayalan indra penciuman pada pembaca tidak ditemukan.

4. Citraan Perabaan

Untuk citraan perabaan terkait dengan indra perabaan (kulit). Gambaran rasa pada indra peraba yang muncul dalam imajinasi pembaca dapat tergolong sebagai citraan perabaan. Hal ini mencakup berbagai rasa seperti perih, lembut, kasar, panas, dingin, dan sebagainya. Contoh citraan perabaan dalam puisi ditunjukkan dengan kata-kata / Mangsa aku dalam cakarmu/

5. Citraan gerak

Citraan gerak atau kinestetik dalam puisi membuat pembaca seakan ikut merasakan atau mengikuti gerakan tertentu. /Habis kikis Segala cintaku hilang terbang; Melambai pulang perlahan; Bertukar tangkap dengan lepas/

6. Citraan pengecapan

Citraan pengecapan berhubungan dengan indra pengecap rasa pada lidah. Efek yang ditimbulkan citraan pengecapan, yaitu seakan-akan pembaca bisa mengecap rasa yang disampaikan dalam puisi. Citraan ini diungkapkan melalui kata-kata, seperti manis, pahit, asam, pedas, kecut, asin, dll tidak ditemukan dalam puisi Padamu jua.

Baca:

1. Diksi Dalam Puisi-Unduh

2. Majas Dalam Puisi Padamu Jua-Unduh

3. Denotasi Konotasi Puisi Sapardi-Unduh

4. Tema dan Suasana dalam Puisi: Penjelasan, Soal, Kunci Jawabannya-Unduh

5. Kata Konkret Puisi Hujan di Bulan Juni-Unduh

6. Makna Kata Konkret Puisi Cintaku Jauh di Pulau-Unduh

7. Pembacaan Puisi dengan Intonasi dan Metode yang Sesuai-Unduh

8. Kata Konotasi Puisi “Candra” Karya Sanusi Pane-Unduh

9. Tanggapan terhadap Antologi Puisi-Unduh

10. Jenis Puisi dan Contohnya-Unduh

11. Memahami Teks Diskusi: Pro Kontra Puisi Esai-Unduh

12. Menilai Puisi: “Tapi” Soetardji Calzoum Bachri-Unduh

Demikian pembahasan mengenai Citraan dalam Puisi Padamu Jua. Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *