Kalimat dalam Surat Dinas: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7
paket-wisatabromo.com-Semester 2 telah tiba. Saatnya kalian memasuki materi pelajaran Bahasa Indonesia bab 6. Materi pertemuan selanjutnya pada bab 6 ini adalah Kalimat dalam Surat Dinas. Materi ini merupakan Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka Bab 6 SMP MTS Kelas 7.
Kalimat dalam Surat Dinas
Pengertian Kalimat
KBBI Daring menjelaskan lalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan. Secara Linguistik, kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa.
Surat Dinas
Pengertian surat dinas adalah surat yang dikirimkan oleh kantor pemerintah (bebas dari biaya).
Surat dinas itu berbeda dengan surat resmi. Maksud surat resmi adalah surat yang digunakan untuk kepentingan resmi, baik perseorangan, instansi, maupun organisasi, misalnya undangan, surat edaran, surat pemberitahuan, dan sebagainya.
Kalimat dalam Surat Dinas
Pada kesempatan kali ini dibahas mengenai kalimat dalam surat dinas. Tiga hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan kalimat, yakni kalimat harus benar, baik, dan tepat.
Maksud kalimat yang benar adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah tatabahasa, baik yang terkait dengan struktur kalimat, struktur kata, maupun intonasi kalimat.
Sedangkan, kalimat yang baik adalah kalimat yang penggunaannya sesuai dengan konteks dan/atau situasi yang ada.
Selanjutnya, kalimat yang tepat ialah kalimat yang dibangun dari pilihan kata yang tepat, kaidah tatabahasa yang benar, dan digunakan dalam konteks dan atau situasi yang sesuai.
Ketiga hal tersebut akan mengakibatkan terjadinya sebuah kalimat efektif. Namun, dalam sebuah kalimat efektif harus tercermin bahwa ide yang diterima oleh lawan komunikasi sama dengan apa yang diinginkan oleh pembicara atau penulis.
Dengan demikian, kalimat efektif merupakan kalimat yang benar, baik, dan tepat, yang dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar sesuai dengan maksud pembicara atau penulis.
Ciri kalimat efektif, antara lain sebagai berikut.
1. Kesepadanan antara bentuk dan isi
2. Kelengkapan unsur pembentuknya
3. Ketepatan pemilihan kata dan bentuk kata
4. Keefisienan penggunaan kata (tidak mubazir) (5) Kevariasian penggunaan bentuk kalimat
Struktur kalimat efektif
Struktur kalimat efektif dapat berbetuk kalimat tunggal (sederhana) atau kalimat mejemuk (kompleks).
1. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal merupakan kalimat yang hanya terdiri atas satu klausa. Sedangkan kalimat menjemuk merupakan kalimat yang terdiri atas dua klausa atau lebih. Klausa merupakan struktur sintaktis yang minimal mengandung unsur subjek (S) dan predikat (P).
Dalam bahasa Indonesia terdapat beberapa tipe kalimat tunggal, antara lain sebagai berikut.
SP : Orang itu sedang berjalan.
SPO : Pejabat negara menggunakan mobil baru.
SPPel : Beliau menjadi Skretaris Kabinet.
SPK : Kecelakaan itu terjadi di Jalan Tol Ciawi.
SPOPel : Sugianto membuatkan temannya surat lamaran kerja.
SPOKlK : Mereka akan berbelanja alat kantor di toko.
SPOPelK : Pak Sony membelikan anaknya sebuah jam tangan di toko.
2. Kalimat Majemuk
Selain dapat diungkapkan dalam bentuk kalimat tunggal, ide dapat pula dikemukakan dalam bentuk kalimat majemuk.
Jenis Kalimat mejemuk dapat berupa kalimat mejemuk setara dan kalimat mejemuk bertingkat. Makna hubungan antara klausa dalam kalimat majemuk setara dapat menyatakan penjumlahan (dan, dan … juga, serta), pemilihan (atau), pertentangan (tetapi, tapi), perturutan (lalu, kemudian).
Sementara itu, makna hubungan antara klausa dalam kalimat mejemuk bertingkat dapat menyatakan hubungan waktu (ketika, tatkala, saat), hubungan sebab (sebab, karena), hubungan akibat (maka), hubungan syarat (jika, kalau, jikalau, apabila), hubungan kegunaan (untuk), hubungan tak bersyarat (meski, meskipun, walaupun, kendatipun), dan lain-lain.
Pengungkapan ide dalam surat dinas biasanya tidak cukup hanya dengan satu kalimat, tetapi beberapa kalimat.
Jika ide diungkapkan dalam beberapa kalimat, antara kalimat harus membentuk kesatuan bentuk (kohesi) dan kepaduan makna (koherensi).
Salah satu cara untuk membangun kesatuan bentuk dan kepaduan makna antara kalimat dalam pengungkapan ide adalah dengan menggunakan ungkapan penghubung antarkalimat. Ungkapan penghubungan antarkalimat berposisi pada awal kalimat kedua atau pada awal kalimat ketiga dan seterusnya, sesuai dengan keperluan.
Setelah ungkapan penghubung antarkalimat selalu disertai tanda koma. Berbagai bentuk ungkapan penghubungan antarkalimat dapat diberikan contoh sebagai berikut.
Contoh ungkapan penghubungan antarkalimat
1. Oleh karena itu: hubungan sebab-akibat)
2. Jadi, …. (hubungan simpulan)
3. Namun, …. (hubungan pertentangan)
4. Lagi pula, …. (hubungan penegasan)
5. Sebaliknya, …. (hubungan kebalikan)
6. Meskipun demikian, …. (hubungan tak bersyarat) dan sebagainya.
Baca:
1. Menganalisis Isi Surat Pribadi Beserta Tujuannya: Bahan Ajar Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh
2. Bahasa Surat Pribadi dan Bentuknya: Bahan Ajar Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh
3. Menganalisis Isi Surat Resmi Beserta Tujuannya: Bahan Ajar Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh
4. Jenis-Jenis Surat Pribadi: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh
5. Pronomina dalam Surat: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh
6. Bagian-Bagian Surat Pribadi: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh
7. Menulis Surat Pribadi: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh
8. Jenis Surat Dinas: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh
9. Ejaan dalam Surat Dinas: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh
10. Istilah dalam Surat Dinas: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh
11. Pungtuasi dalam Surat Dinas: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh
12. Paragraf dalam Surat Dinas: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh
13. Gaya Bahasa Surat Dinas: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh
14. Gaya Bahasa Lain dalam Surat: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh
15. Bahasa dalam Surat Dinas Lengkap: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh
16. Membandingkan Surat: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh
17. Perbedaan Surat Dinas dengan Surat Resmi: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh
18. Contoh Surat Dinas dan Surat Resmi: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh
Demikianlah pembahasan mengenai Kalimat dalam Surat Dinas sebagai Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7. Semoga bermanfaat.