Menulis Surat Pribadi: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7
paket-wisatabromo.com-Semester 2 telah tiba. Saatnya kalian memasuki materi pelajaran Bahasa Indonesia bab 6. Materi pertemuan pertama pada bab 6 ini adalah Menulis Surat Pribadi. Materi ini merupakan Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka Bab 6 SMP MTS Kelas 7.
Menulis Surat Pribadi
A. Pengertian Menulis
Menulis merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh setiap orang. Selain itu, menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan menyimak, berbicara dan membaca juga berhubungan dalam keterampilan menulis. Tarigan (2013, hlm. 22) mengemukakan pengertian menulis sebagai berikut:
Menurut Tarigan, menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dapat dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambanglambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu.
Lambang dan gambar grafik tersebut mempunyai makna yang bisa dipahami orang lain itu yang disebut dengan menulis.
Selanjutnya, Tarigan mengungkapkan bahwa menulis merupakan lukisan grafik yang menggambarkan suatu bahasa ketika seseorang dapat membaca lambing dan mengerti makna yang dimaksud.
Jika seseorang ingin menulis maka dipastikan ia harus bisa membaca dan memahami lambang-lambang grafik tersebut.
Menurut Semi (2007, hlm. 14) menulis merupakan suatu proses kreatif memindahkan gagasan ke dalam lambang-lambang tulisan. Semi mengungkapkan bahwa menulis memiliki tiga aspek utama.
Pertama dengan tujuan tertentu, kedua dengan gagasan yang akan disampaikan dan yang ketiga berupa sistem bahasa. Ketiga aspek tersebut sangat berkaitan dengan menulis.
Misalnya seseorang menulis dengan tujuan tertentu dengan mengungkapkan gagasan berdasarkan pengamatan maupun pengalamannya sehingga disajikan dengan penyajian yang logis maupun kronologis.
Selain itu, Iskandarwassid & Sunendar (2011, hlm. 248) aktivitas menulis merupakan suatu bentuk manifestasi kemampuan dan keterampilan berbahasa yang paling akhir dikuasai oleh pembelajar bahasa setelah kemampuan mendengarkan, berbicara, dan membaca.
Dari ketiga keterampilan tersebut, menulis merupakan keterampilan yang sulit dikuasai. Hal itu disebabkan menulis harus menguasai berbagi unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu sendiri.
Unsur bahasa dan isi harus menjadi satu kesatuan yang padu untuk membentuk sebuah kalimat menjadi paragraf. Dalam keterampilan ini penulis berusaha untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan melalui bahasa tulis.
Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa menulis adalah kegiatan melukiskan lambang-lambang huruf sehingga menimbulkan berbagai gagasan atau ide kreatif dengan menggunakan bahasa tertentu.
Menulis dapat dilakukan oleh setiap orang akan tetapi kualitas yang dihasilkan setiap orang berbeda.
Menulis merupakan kegiatan produktif yang dapat dilakukan oleh setiap orang untuk menghasilkan sebuah karangan yang dapat bermanfaat untuk orang lain. Oleh karena itu, keterampilan menulis harus selalu diasah setiap saat dengan cara praktik dan banyak pelatihan.
B. Langkah-langkah Menulis Surat Pribadi
Surat pribadi juga dapat menghubungkan tali silaturahmi dengan seseorang yang baru dikenal melalui surat kabar dan majalah menggunakan surat resmi. Lain halnya bila sudah menjalin hubungan surat menyurat dalam jangka waktu yang panjang, maka boleh mengubah jenis surat yang digunakan menjadi surat pribadi, baik bentuknya maupun gaya bahasanya.
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menulis surat pribadi:
a. Menulis tempat dan tanggal surat
Unsur tempat ditulis dengan nama kota, siawali dengan huruf besar diakhiri dengan tanda koma. Selanjutnya diikuti penulisantanggalsurat.
Tanggal surat ini diletakkan di bagian kanan. Di dalam penulisan tanggal seharusnya ditulis
lengkap: tanggal, bulan, dan angka tahun. Jangan membiasakan menyingkatnya seperti 24-3-92, penyingkatan seperti ini tidak baik karena dapat memberi kesan kita sebagai penulis yang kurang baik dan pemalas.
b. Penulisan nama dan alamat dalam surat
Perlu diketahui bahwa alamat penerima surat terletak di dua tempat, yaitu terletak di dalam kertas surat (alamat dalam surat) dan di dalam sampul surat (alamat luar surat). Nah, alamat yang dibahas di sini adalah alamat dalam surat.
Berikut ini pembahasan mengenai nama dan alamat dalam surat. Penulisan nama dan alamat penerima surat dilakukan dengan menyesuaikan status penerima surat. Apakah penerima surat itu orang tua atau orang yang dituakan, apakah teman sebaya, ataukah surat itu ditujukan kepada Adik.
Apabila penerima surat itu lebih tua dari penulis surat, nama penerima surat sebaiknya ditulis lengkap. Namun, apabila penerima surat itu teman sebaya atau lebih muda dari pengirim surat, nama penerima surat itu boleh pake nama panggilan atau nama singkat saja.
Untuk penulisan alamat dalam surat, di dalam surat pribadi biasanya ditulis dengan sederhana saja. Terkadang tidak ditulis dengan lengkap.
Misalnya:
1. Ayahanda H.T. Soleman Tercinta
Di Brebes,
2. Buat Adikku Tia tersayang
Di Bandung
c. Penulisan salam pembuka
Karena surat merupakan sarana komunikasi tertulis antara seseorang dengan orang lain, maka orang yang akan berkomunikasi dan menyampaikan sesuatu diperlukan adanya kontak atau interaksi.
Menyapa seseorang boleh menggunakan ungkapan saja, seperti Assalamualaikum, Halo sobat, Selamat siang dan lain-lain. Namun, dalam surat pribadi orang harus memilih sapaan yang dirasakan paling sesuai untuk menyapa penerima surat.
d. Isi surat
Karena surat yang ditulis adalah surat pribadi, isi surat tentulah bebas bergantung kebutuhansecara pribadi. Namun, isinya tetap memperlihatkan sentuhan pribadi.
Sungguhpun demikian, tidak dimaksudkan bahwa sentuhan pribadi itu adalah untuk memperlihatkan sikap pribadi yang subjektif, menurut selera pribadi, tanpa mengindahkan tata krama komunikasi yang berkepribadian baik. Isi surat merupakan sebuah karya tulis, yang memiliki struktur seperti berikut.
1) Bagian pendahuluan
2) Tujuan pokok
3) Penutup surat
Sabariyanto (1998:1) untuk mengungkapkan suatu maksud harus jelas. Kalimat yang digunakan harus dengan hati-hati karena komunikasi surat terjadi secara tidak langsung.
Gunakan bahasa yang efektif sehingga lebih tertata. Apabila ada kesalahan-kesalahan dapat diperbaiki, penggunaan kalimat yang kurang efektif akan menghambat suatu komunikasi.
e. Salam penutup
Bila ada salam pembuka, tentu ada salam penutup. Salam penutup diletakkan pada bagian kanan bawah. Ungkapan yang digunakan tentu dipilih ungkapan yang paling sesuai. Pertimbangannya adalah siapa orang yang menerima salam tersebut. Ada beberapa ungkapan yang bisa dipilih, atau digunakan adalah seperti Salam bahagia, Wassalam, Ananda dan lain-lain.
Ungkapan itu biasa digunakan untuk penutup isi surat, karena itu letaknya di akhir isi surat, bukan pada posisi salam penutup. Ungkapan salam penutup selalu diiringi tanda koma.
f. Tanda tangan dan nama terang
Surat mestinya ditandatangani. Apabila tidak ditandatangani, dapat menyebabkan surat tersebut tidak mempunyai kekuatan sebagai bukti “hitam di atas putih”.
Kelebihan surat, salah satu, adalah karena adanya tanda tangan yang bersangkutan yang dapat dijadikan pegangan. Bubuhkanlah tanda tangan di bawah salam penutup. Kemudian diiringi dengan penulisan nama terang bila tanda tangan tidak terbaca.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan langkah menulis surat pribadi dengan memperhatikan struktur atau bagian-bagian surat teks terlebih dahulu. Kemudian gunakan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia.
Surat pribadi mengatasnamakan pribadi sehingga yang dituliskan mencerminkan perilaku penulisnya. Tulislah surat pribadi dengan susunan yang telah ditentukan.
Baca:
1. Menganalisis Isi Surat Pribadi Beserta Tujuannya: Bahan Ajar Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh
2. Bahasa Surat Pribadi dan Bentuknya: Bahan Ajar Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh
3. Menganalisis Isi Surat Resmi Beserta Tujuannya: Bahan Ajar Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh
4. Jenis-Jenis Surat Pribadi: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh
5. Pronomina dalam Surat: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh
6. Bagian-Bagian Surat Pribadi: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh
7. Jenis Surat Dinas: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh
8. Ejaan dalam Surat Dinas: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh
9. Istilah dalam Surat Dinas: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh
10. Pungtuasi dalam Surat Dinas: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh
11. Kalimat dalam Surat Dinas: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh
12. Paragraf dalam Surat Dinas: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh
13. Gaya Bahasa Surat Dinas: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh
14. Gaya Bahasa Lain dalam Surat: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh
15. Bahasa dalam Surat Dinas Lengkap: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh
16. Membandingkan Surat: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh
17. Perbedaan Surat Dinas dengan Surat Resmi: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh
18. Contoh Surat Dinas dan Surat Resmi: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh
Demikian pembahasan mengenai Menulis Surat Pribadi yang merupakan bahan ajar bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7. Semoga bermanfaat.