Perbedaan Surat Dinas dengan Surat Resmi: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7

Perbedaan Surat Dinas dengan Surat Resmi: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7

paket-wisatabromo.com-Semester 2 telah tiba. Saatnya kalian memasuki materi pelajaran Bahasa Indonesia bab 6. Materi pertemuan selanjutnya pada bab 6 ini adalah Perbedaan Surat Dinas dengan Surat Resmi. Materi ini merupakan Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka Bab 6 SMP MTS Kelas 7.

Surat menyurat merupakan kegiatan yang sangat kompleks untuk melakukan suatu komunikasi yaitu dengan berupa tulisan.

Dengan demikian surat memiliki suatu kegunaan yang berupa suatu alat komunikasi yang efektif, sebagai bukti tertulis, agar dapat menghindarkan kesalahan pemahaman.

Kemajuan teknologi semakin memberikan alternatif bagi masyarakat yaitu  berupa SMS (short massaging service), faksimile, dan internet.

Dengan adanya kemajuan teknologi tersebut, reaksi yang ada pada masyarakat akan semakin mudah dalam melakukan suatu komunikasi. Baik dari jarak jauh maupun jarak dekat dan memiliki daya jangkau lebih luas dan dengan tingkat biaya yang relatif ekonomis.

Hakikat Surat

Untuk menjadi tulisan yang baik terlebih dahulu penulis harus menentukan maksud dan tujuan penulisannya agar pembaca memahami kemana arah tujuan penulisan itu sendiri.

Selanjutnya konteks isi surat harus berkesinambungan, artinya tulisan ini ditunjukkan kepada pembaca yang mempunyai kesamaan pengertian bahasa yang sesuai (Suriamiharja 1997:3).

Penulisan surat yang sesuai dengan sistematika surat akan mempermudah suatu maksud dan tujuan isi surat tersebut. Selain itu, bagi pembaca akan dengan mudah dengan cepat menangkap isi maksud suatu tujuan isi surat tersebut.

Muckian (2006:12) mengungkapkan bahwa komunikasi adalah jalan dua arah tetapi surat adalah media komunikasi satu arah yang berbeda dan tidak ada kesempatan untuk mencari kejelasan atau menolak suatu deskripsi yang tertulis.

Untuk dapat terjalin suatu komunikasi maka dibutuhkan surat balasan yang meliputi suatu kejelasan dan keringkasan materi dalam menulis surat.

Artinya ketidakjelasan suatu tulisan disebabkan pemakaian kalimat yang tidak efektif sehingga menimbulkan makna ganda.

Surat adalah alat komunikasi tertulis atau sarana untuk menyampaian pernyataan maupun informasi secara tertulis dari pihak satu kepada pihak lain, informasi tersebut bisa berupa pemberitahuan, pernyataan, permintaan, laporan, dan lain sebagainya Marjo (2008:15).

Adanya alat komunikasi modern seperti telepon, radio, dan televisi, surat tetap mempunyai kelebihan tersendiri karena merupakan sarana yang dapat merekam informasi. Selain itu surat juga bersifat praktis efektif karena ekonomis, serta biaya pengirimannya terjangkau dan dapat menyimpan suatu kerahasiaan yang terjamin.

Jadi dapat peneliti simpulkan bahwa dengan menulis surat kita dapat melakukan komunikasi tanpa harus bertatap muka secara langsung untuk mencari kejelasan atau menolak suatu deskripsi yang tertulis, selain itu surat juga memiliki kelebihan tersendiri yaitu merupakan sarana yang dapat merekam suatu informasi.

Serta surat juga memiliki sesuatu yang bersifat praktis efektif, ekonomis, dan suatu kerahasiaan dapat terjamin.

Fungsi Surat

Komaidi (2008:262) menjelaskan bahwa surat berfungsi sebagai,

(1) sarana komunikasi,

(2) surat menjadi wakil dari pembuat surat yang membawa pesan,

(3)surat dapat dijadikan bahan bukti yang mempunyai kekuatan hukum,

(4) sebagai sumber data yang dapat digunakan untuk informasi,

(5) mengingatkan seseorang melakukan kegiatan selanjutnya,

(6) menjadi surat jaminan,

(7) surat sebagai alat pengikat yang dapat digunakan untuk mengikat antara dua pihak dengan kekuatan hukum,

(8) surat sebagai alat promosi,

(9) surat dapat menghemat baik waktu, tenaga, dan juga biaya.

Sotyaningrum (2008:2) mengemukakan bahwa surat adalah suatu alat komunikasi tertulis untuk menyampaikan berita atau informasi dari satu pihak ke pihak lain.

Meskipun alat komunikasi berkembang pesat, tetapi surat masih diperhatikan penggunaannya karena surat mempunyai fungsi sebagai,

(1) alat komunikasi,

(2) alat bukti tertulis,

(3) alat pengingat,

(4) bukti historis,

(5) duta atau wakil organisasi,

(6) sebagai alat pedoman kerja.

Sebagai alat komunikasi surat dapat menjadi sarana penyampaikan informasi dari pihak satu ke pihak yang lain atas nama pribadi maupun organisasi.

Informasi yang termuat di dalam surat dapat berupa pemberitahuan, permintaan, informasi pertanyaan, keterangan keputusan dan lain-lain. Melalui surat kita dapat melakukan komunikasi tanpa harus bertatap muka secara langsung.

Dari dua penjelasan di atas penulis dapat simpulkan bahwa surat memiliki berbagai fungsi yang sangat konkret dan relevan sebagai bahan bukti, selain itu juga memiliki kehematan waktu dan secara tidak langsung dapat menyampaikan suatu maksud secara tertulis.

Ciri Surat yang Baik

Kenyataan membuktikan bahwa tak terhingga banyaknya surat dari suatu organisasi atau instansi yang kurang diindahkan oleh organisasi atau instansi lainnya hanya karena isi surat itu kurang simpatik. Untuk itu dibutuhkanlah pengetahuan mengenai cara-cara penulisan surat yang baik.

Marjo (2008:7) mengatakan bahwa ciri-ciri surat yang baik adalah

(1) ilmu atau pengetahuan tentang surat menyurat,

(2) bahasa yang baik serta menguasai bahan tulisan,

(3) menguasai permasalahan yang hendak ditulis atau dibicarakan,

(4) sopan santun,

(5) isi yang lengkap,

(6) objektif,

(7) praktis, tidak bertele-tele, sistematis dan mempergunakan kaidah-kaidah korespondensi yang berlaku umum.

Untuk mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam penyusunan surat perlu diperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut

(1) pemilihan bentuk surat,

(2) cara penulisan bagian bagian surat, penulisan perlu memperhatikan peletakan bagian-bagian surat dan cara penulisannya secara benar,

(3) beberapa unsur bahasa yang perlu diperhatikan yaitu EYD (pedoman umun ejaan yang disempurnakan),

(4) penampilan surat, berkenaan dengan pengetikan, kerapian, dan surat yang tampil dalam keadaan bersih dan tidak kotor, (5) efektifitas dan efisiensi surat berkenaan dengan penampilan kalimat secara singkat dan tidak terlalu panjang (Sotyaningrum 2008:7).

Dari dua penjelasan di atas dapat penulis simpulkan mengenai kriteria surat yang baik. Surat yang baik harus memenuhi kriteria (1) komposisi surat lengkap, (2) cakupan isi lengkap, (3) pilihan kata tepat, (4) ejaan yang digunakan sesuai dengan EYD, dan (5) kalimat yang digunakan efektif.

Perbedaan Surat Dinas dengan Surat Resmi

Banyak yang memahami bahwa surat dinas itu sama persis dengan surat resmi. Tentu kenyataan ini kurang tepat. Sebenarnya surat dinas itu berbeda dengan surat resmi.

KBBI Daring menjelaskan surat dinas adalah surat yang dikirimkan oleh kantor pemerintah (bebas dari biaya).

Surat dinas adalah surat yang berisi kedinasan atau administrasi pemerintah. Surat dinas dibuat oleh instansi pemerintah maupun swasta dan dapat dikirim kepada semua pihak yang memiliki hubungan dengan instansi tersebut.

Contoh surat dinas antara lain surat keputusan, instruksi, surat tugas, surat panggilan, nota dinas, pengumuman, surat undangan rapat.

Ditinjau dari bahasa yang digunakan Surat dinas bisa juga disebut dengan surat resmi.

Sedangkan surat resmi adalah surat yang digunakan untuk kepentingan resmi, baik perseorangan, instansi, maupun organisasi, misalnya undangan, surat edaran, surat pemberitahuan, dan sebagainya.

Sebaliknya, surat resmi itu bisa juga berupa surat pribadi. Misalnya; surat lamaran kerja, surat permohonam cuti, surat izin tidak masuk kerja atau tidak masuk sekolah.

Ruang lingkup

Jadi, ruang lingkup surat resmi lebih luas dibandingkan dengan surat dinas. Surat resmi dapat melingkupi kepentingan pribadi dan dinas. Sedangkan surat dinas hanya melingkupi kebutuhan kedinasan saja.

Berikut ini perbedaan surat dinas dan surat resmi
Surat dinas

1. Pengirim adalah Instansi atau lembaga

2. Penerima adalah Instansi, individu

3. Bersifat Resmi

4. Bahasa yang digunakan adalah Formal, singkat, dan jelas.

5. Isinya berupa Pemberitahuan, penjelasan, permintaan, pernyataan pendapat, dan lain-lain

6. Unsurnya terdiri atas:

a) Kepala surat (kop surat, nomor surat, tanggal surat, lampiran, perihal)

b) Alamat surat

c) Salam pembuka

d) Isi surat

e) Penutup surat

f) Nama dan tanda tangan pihak yang memperkuat surat

g) Nama dan tanda tangan penulis surat

h) Stempel lembaga

Surat Resmi

1. Pengirim adalah Individu atau perseorangan dan lembaga atau instansi pemerintah  dan swasta

2. Penerima surat terdiri atas perorangan, keluarga, kawan, dan lembaga atau instansi pemerintah  dan swasta

3. Sifatnya adalah resmi

4. Bahasa adalah bahasa Formal, singkat, dan jelas.

5. Isi surat resmi meliputi kepentingan kedinasan atau kelembagaan dan kepentingan pribadi yang ditujukan kepada lembaga atau instansi.

Misalnya: berisi pemberitahuan tidak masuk kerja seperti pada surat izin, permintaan pekerjaan seperti pada surat lamaran kerja.

6. Unsur Surat Resmi

a. Surat resmi bersifat pribadinya terdiri atas

1). Titimangsa (tempat dan tanggal dibuatnya surat)

2). Alamat tujuan surat

3). Salam pembuka

4). Pendahuluan

5). Isi surat

6). Penutup surat

7). Salam penutup

8). Nama dan tanda tangan pengirim

b. Surat resmi bersifat kedinasan terdiri atas

1). Kepala surat (kop surat, nomor surat, tanggal surat, lampiran, perihal)

2). Alamat surat

3). Salam pembuka

4). Isi surat

5). Penutup surat

6). Nama dan tanda tangan pihak yang memperkuat surat

7). Nama dan tanda tangan penulis surat

8). Stempel lembaga

Baca:

1. Menganalisis Isi Surat Pribadi Beserta Tujuannya: Bahan Ajar Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh

2. Bahasa Surat Pribadi dan Bentuknya: Bahan Ajar Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh

3. Menganalisis Isi Surat Resmi Beserta Tujuannya: Bahan Ajar Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh

4. Jenis-Jenis Surat Pribadi: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh

5. Pronomina dalam Surat: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh

6. Bagian-Bagian Surat Pribadi: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh

7. Menulis Surat Pribadi: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh

8. Jenis Surat Dinas: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh

9. Ejaan dalam Surat Dinas: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh

10. Istilah dalam Surat Dinas: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh

11. Pungtuasi dalam Surat Dinas: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh

12. Kalimat dalam Surat Dinas: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh

13. Paragraf dalam Surat Dinas: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh

14. Gaya Bahasa Surat Dinas: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh

15. Gaya Bahasa Lain dalam Surat: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh

16. Bahasa dalam Surat Dinas Lengkap: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh

17. Membandingkan Surat: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh

18. Contoh Surat Dinas dan Surat Resmi: Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7-Unduh

Demikian penjelasan mengenai Perbedaan Surat Dinas dengan Surat Resmi sebagai Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kurmer Bab 6 SMP MTS Kelas 7. Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *